Membakar Langit ~ Bab 1184

 

Bab 1184

 

Guda menyembunyikan efek eksperimen dari resep obat tersebut. Dia dengan sengaja mengarahkan mereka semua untuk menyerang Adriel, lalu menunggu mereka membuat Adriel marah.

 

Kemudian, Guda akan mengeluarkan hasil eksperimennya, mengalahkan ketujuh tetua lainnya secara langsung!

 

"Ini adalah aku, Guda Buana! Kalian hanya sekelompok orang bodoh, tapi masih berani melawanku?"

 

"Kalau menghalangi leluhur untuk mencapai tingkat ilahi, apa yang akan terjadi?" Senyum Guda tampak makin ganas ketika dia melanjutkan, " Benar, keluarga Buana memang nggak kekurangan orang berbakat. Tapi Adriel, dia adalah bakat yang luar biasa!"

 

"Aku sudah peringati kalian, jangan sekali-kali mengganggu Adriel! Kalau kalian masih berani pergi untuk cari maut, itu bukan urusanku!"

 

Saat itu, Kevin melangkah masuk. Ketika melihat kegilaan Guda, dia juga menjadi bersemangat, lalu bertanya, "Ayah, apakah rencanamu berhasil?"

 

"Sekelompok orang bodoh itu nggak mungkin bisa melawanku! Mereka ingin menyerang Adriel!"

 

jawab Guda.

 

Guda tertawa bangga, tetapi kemudian dia berkata, " Sekarang, segera kirimkan semua ahli kita untuk membantu Adriel!"

 

"Ini nggak baik, 'kan? Kita sebaiknya menjebaknya terlebih dahulu..."

 

Kevin merasa sedikit bingung. Menurutnya, Adriel harus berada dalam bahaya yang nyata, sekarat tapi masih bisa selamat. Baru pada saat itu, mereka akan benar-benar memicu perhatian leluhur.

 

Plak!

 

Guda langsung menampar wajah putranya dengan keras, lalu berteriak, "Apa kamu sudah gila? Aku menjebak ketujuh orang bodoh itu, kapan aku pernah bilang harus menjebak Adriel? Adriel punya resep obat yang bisa membantu leluhur mencapai tingkat ilahi!"

 

"Sekarang, selembar resep obat yang nggak lengkap saja sudah bisa menghidupkan kembali terpidana mati ini, serta meningkatkan bakatnya! Apa lagi efek dari resep yang sebenarnya! Apakah orang seperti Adriel adalah orang yang bisa kita lawan?" lanjut Guda.

 

Kevin yang dimaki habis-habisan, terus mengangguk sebagai tanda setuju. Namun, dia kembali berkata dengan hati-hati, "Adriel sudah sangat sombong. Kalau kita terlalu menjilatnya, bukankah itu akan membuatnya terlalu tinggi hati dan meremehkan kita... "

 

Namun, Guda menatapnya seolah-olah putranya ini adalah seorang bodoh, lalu berkata, "Kalau Adriel punya resep obat ini, apakah dia nggak punya orang -orang di belakangnya yang merupakan ahli tingkat ilahi? Atau bahkan mungkin beberapa orang ahli tingkat ilahi."

 

Kevin tidak berpikir hingga ke arah sana. Tiba-tiba, dia merasakan keringat dingin mengalir setelah mendengar kata-kata ayahnya. "Ayah, sebenarnya siapa Adriel ini?"

 

Guda mendengus, lalu dengan ekspresi serius berkata, "Nggak tahu. Tapi bisa mengeluarkan resep obat semacam ini sudah cukup membuktikan kalau Adriel memiliki orang-orang yang nggak bisa kita hadapi di belakangnya!"

 

"Pada tahun-tahun yang lalu, leluhur pernah berkunjung ke ibu kota, menemui orang-orang dari tujuh keluarga bangsawan. Bahkan dari keluarga terendah pun, mereka tetap saja menganggap resep obat semacam ini sangat berharga. Meski leluhur bersedia untuk melayani mereka, mereka meremehkannya, mengatakan kalau leluhur nggak pantas! Tapi Adriel bisa dengan santai mengeluarkannya!"

 

"Siapa tadi yang kamu bilang?"

 

Makin banyak yang didengar Kevin, makin pucat pula wajahnya.

 

Itu adalah tujuh keluarga bangsawan. Meski hanya orang-orang dari keluarga dengan kedudukan terendah, mereka tetap merupakan tokoh besar yang tidak terjangkau!

 

"Mungkin hanya keluarga bangsawan teratas saja yang memiliki kemampuan semacam ini," kata Guda dengan nada serius.

 

Keluarga bangsawan memiliki latar belakang yang dalam dan sulit dipahami!

 

Bahkan orang seperti Guda pun tidak memiliki kualifikasi untuk bisa berhubungan dengan mereka.

 

"Pertama, cari Adriel dulu. Di masa depan, kita akan bergantung pada Adriel!" kata Guda.

 

Guda tidak berpikir lebih jauh. Dia segera menjelaskan dengan nada serius, "Bisa bertemu dengan Adriel mungkin adalah kesempatan terbesar dalam hidup kita berdua. Bahkan kesempatan ini mungkin melebihi Harta Karun Iblis Darah. Apa kamu mengerti?"

 

"Aku mengerti!" jawab Kevin.

 

Kevin segera mengangguk, lalu tiba-tiba berkata, " Ayah, batas waktu tiga hari sudah tiba, apa kita harus menyerang Herios sekarang?"

 

"Herios? Aku dengar dia ingin bergabung dengan keluarga Buana. Sama seperti ketujuh tetua itu, dia hanya seorang badut!" balas Guda.

 

Guda lanjut mencemooh dengan berkata, "Mereka meremehkan Adriel, 'kan? Aku benar-benar ingin melihat ekspresi seperti apa yang muncul di wajah mereka ketika seorang ahli tingkat langit bebas muncul, memberi dukungan kepada Adriel!"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1184 Membakar Langit ~ Bab 1184 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.