Membakar Langit ~ Bab 1213

 

Bab 1213

 

Herios akan segera melawan takdirnya dan membunuh semua musuhnya!

 

"Aku benar-benar kagum dengan keperkasaan Herios!" ujar Adriel dengan nada kagum.

 

Glek!

 

Mendengar ini, Kevin menelan air liurnya dan diam- diam menjauhi Yunna dan Adriel yang begitu licik!

 

Tidak disangka, mereka akan menjebak dan membunuh Herios dengan cara seperti ini!

 

Kevin juga tidak menyangka kalau ayahnya akan dijadikan sebagai umpan!

 

Kekesalan Kevin terhadap Adriel juga sudah hilang, dia sangat bersyukur karena sempat berlutut di depan Adriel tepat waktu. Kalau tidak, Adriel mungkin sudah pergi mencelakai ayahnya.

 

"Ini adalah Batu Kristal Sungai Darah, keberhasilan rencana ini bergantung pada kamu dan ayahmu, pergilah!" ujar Adriel sambil melemparkan sebuah Batu Kristal Sungai Darah yang belum pernah dipakai.

 

"Aku mengerti," jawab Kevin dengan cepat. Dia kemudian bergegas meninggalkan tempat itu sambil menggenggam batu kristal di tangannya.

 

"Aku akan menyembunyikan mayat guru tua ini dengan baik. Seluruh anggota keluargaku juga akan bersembunyi bersamamu, kamu bisa mengawasi kami kapan saja," ujar Yunna.

 

Yunna mengambil inisiatif untuk membantu Adriel menyelesaikan masalah guru tua ini, tetapi ekspresinya terlihat agak rumit ketika berbicara.

 

Namun saat ini, Adriel tiba-tiba menatapnya dengan tatapan penuh kasihan. Tidak lama kemudian, Adriel berkata, "Sebenarnya, kakakmu mati di tanganku..."

 

Adriel tidak ingin menutupi hal ini dari Yunna, tidak ada alasan yang spesifik.

 

Mendengar ini, Yunna tertegun sejenak, lalu menundukkan kepalanya sehingga ekspresinya tidak terlihat jelas. Yunna kemudian berkata dengan suara yang gemetar, "Kenapa kamu harus mengatakannya? Aku bisa berpura-pura tidak tahu."

 

Sebenarnya, kecerdasan Yunna tidak kalah dari wanita lain. Tadinya, dia hanya merasa kebingungan sehingga memberi kesempatan pada Lila untuk menekannya.

 

Ketika dalam kondisi tenang, Yunna juga bisa menemukan beberapa kebohongan Lila.

 

Adriel menatapnya dengan tatapan dan perasaan yang cukup rumit, tetapi pada akhirnya, Adriel hanya menghela napas dan berkata, "Kembalilah ke Kota Silas, aku akan melindungi keluargamu dengan baik."

 

Bagaimanapun juga, Adriel telah membunuh Justin. Meski Adriel tidak salah, Yunna tetap akan merasa kesulitan untuk menerima kebenaran ini.

 

Ketika Adriel berbalik dan hendak pergi, Yunna tiba- tiba medekat dan memeluk erat pinggangnya. Air mata Yunna terus mengalir dan membasahi punggung Adriel, kemudian berkata, "Adriel, keluarga Millano yang tidak sanggup mengejar langkahmu. Kakakku mati karena keserakahannya sendiri! Meski aku merasa sangat sedih, aku tetap sadar kalau semua ini bisa terjadi karena adanya perbedaan yang besar di antara kita. Suatu hari nanti, aku pasti akan mengejar langkahmu. Tunggu aku..."

 

Setelah mengatakan itu, Yunna pun melepaskan tangannya.

 

Adriel menghela napas, lalu berbalik dan melihat wajah cantik Yunna yang sudah dibasahi oleh air mata. Yunna yang murah senyum seolah-olah sudah kembali ke hadapan Adriel, hanya saja tatapannya terlihat begitu berat.

 

Keluarga Millano memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan Adriel, ini tentu memiliki keuntungan dan kerugian.

 

Kematian Justin merupakan manifestasi dari kerugiannya.

 

Mulai hari ini, Yunna harus kembali menanggung beban baru di atas pundaknya yang kurus dan lemah itu.

 

Adriel mengulurkan tangannya ke Ruang Penyimpanan Surgawi untuk mengeluarkan beberapa barang agar bisa membantu Yunna.

 

Namun, Yunna segera menghentikannya dan berkata, "Adriel, kamu sudah memberiku banyak hal. Kali ini, aku ingin mengandalkan diriku sendiri."

 

Melihat tatapan Yunna yang begitu tangguh, Adriel juga tidak lagi memaksakan kehendaknya.

 

Adriel kemudian meninggalkan vila keluarga Millano bersama Pak Dennis dan Oscar.

 

Setelah Lila bangun nanti, Yunna akan memberitahunya tentang rencana yang lengkap.

 

Memikirkan adegan ketika dua wanita itu bertengkar, Adriel benar-benar merasa pusing. Adriel akhirnya mengerti kenapa Tabib Agung menghindari wanita-wanita itu.

 

Ada beberapa situasi yang memang sulit diselesaikan, bahkan Tabib Agung juga memilih untuk menghindarinya daripada menyelesaikannya...

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1213 Membakar Langit ~ Bab 1213 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.