Bab 1023
Asap dan debu beterbangan di lapangan
latihan. Dilihat sekilas, setidaknya ada ribuan pasukan tentara yang sedang
berlatih pada saat yang bersamaan.
Mereka adalah prajurit dari keluarga
Surya. Leluhur keluarga Surya sangat berjasa di medan perang, kemudian pejabat
memberi wewenang kepada prajurit ini untuk dipimpin oleh keluarga Surya dari
generasi ke generasi.
Barang-barang mewah seperti kapal
pesiar dan jet pribadi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pasukan
militer.
Semua orang di Kota Majaya tahu bahwa
satu- satunya keluarga paling kaya di Kota Majaya adalah keluarga Surya.
Keluarga yang memiliki pasukan tentara hanya keluarga Surya.
"Sugi bukanlah masalah besar,
tapi tindakannya sangat sensitif. Dia sedang membersihkan musuhnya satu per
satu!"
Wakil jenderal Gilbert, yaitu Mario,
berdiri di sampingnya sambil berkata dengan suara yang dalam dan wajah serius.
"Apa target selanjutnya adalah keluarga
Surya-ku?"
Wajah Hendi menjadi dingin, kemudian
menyahut, " Kalau kamu ingin menghancurkan keluarga Surya ku, anak ini
sangat ambisius."
Dia sama sekali tidak memedulikan
perkataan Adriel tentang menggulingkan keluarga Surya. Meskipun keluarga Surya
tidak sekuat keluarga Forez, mereka dilindungi oleh leluhur mereka.
Jangankan Adriel, bahkan Gary pun
tidak berani mengatakan bahwa dia ingin menghancurkan keluarga Surya.
"Tentu saja omong kosong anak
itu nggak perlu dikhawatirkan. Yang paling utama adalah Tuan Muda ..."
Mario menghela napas sambil berkata,
"Saat Adriel datang, Tuan Muda pasti akan bersiap untuk bertarung."
Wajah Hendi berubah agak muram ketika
mendengarnya. Gilbert adalah pedang tajam dan tidak terkalahkan. Ketika pertama
kali mengalami kekalahan, Gilbert sangat terpukul dan muncul banyak keraguan
dalam hatinya.
Gilbert sekarang dalam kondisi lemah
dan sedang melawan iblis dalam dirinya.
Jika saat ini Gilbert kalah dari
Adriel lagi, dia akan mendapat masalah besar.
"Ayah."
Pada saat ini, suara samar tiba-tiba
datang. Hendi mengangkat kepalanya dan melihat ke atas seraya bertanya,
"Gilbert, kenapa kamu keluar?"
Gilbert terlihat sedang berjalan
keluar, wajahnya sedikit pucat dan lukanya masih belum sembuh.
"Adriel ingin mengincar keluarga
Surya-ku?" tanya Gilbert dengan nada tenang.
"Gilbert, kamu nggak perlu
khawatir tentang ini... " sahut Hendi dengan cepat.
Namun, saat ini, Gilbert menyela
dengan santai seraya berkata, "Ayah, apa kamu takut aku akan kalah dari
Adriel lagi?"
Hendi tidak bisa berkata-kata.
Mario buru-buru menyela,
"Bagaimana mungkin? Kamu jauh lebih kuat dari Adriel. Kegagalan yang
terakhir itu cuma kebetulan. Itu karena kamu memaksakan diri untuk menggunakan
kekuatan teknik Pedang Keagungan Tunggal... "
Mario sedang mencoba untuk menghibur
dan meyakinkan Gilbert.
Gilbert menjawab dengan tenang,
"Kalau gagal, memang gagal. Nggak ada yang namanya kebetulan!
Mario langsung terdiam.
"Gilbert, kamu... " panggil
Hendi. Dia samar-samar merasakan ada sedikit perubahan dari Gilbert, tetapi dia
tidak bisa mengatakannya. Hendi hanya bisa melihat putranya yang ragu-ragu
untuk bicara.
Pada saat ini, Gilbert melihat
pasukan tentara yang sedang berlatih di bawah, lalu dia berkata dengan tenang,
"Adriel sangat kuat, tapi tingkatanku lebih tinggi darinya dan dia masih
bisa mengalahkan aku."
"Tapi aku nggak mudah untuk
dikalahkan."
"Ayah, perkataanmu sebelumnya
memang benar. Kalau menjadi terlalu kuat, maka akan mudah dipatahkan. Aku nggak
akan mudah dipatahkan olehnya. Kegagalan itu bukan hal yang menakutkan, hal
yang menakutkan adalah saat nggak berani menghadapi kegagalan!"
"Gilbert, kamu...
Saat ini, Hendi merasa sedikit
terharu. Dia merasa Gilbert sudah benar-benar berubah dan berbeda dari
sebelumnya. Hendi mengikutinya sambil tersenyum bahagia, lalu dia berkata,
"Bagus kalau kamu memahami hal ini. Sebagai Ayah, aku merasa sangat lega."
"Adriel adalah levelku. Setelah
melewati level ini, aku akan menjadi lebih kuat."
"Bantu aku menulis surat
tantangan untuk Adriel. Dalam tiga hari, aku akan menunggu dia datang dan
bertarung denganku!"
Setelah berkata demikian, Gilbert
berbalik dan pergi.
Mario melihat sosoknya yang pergi
seraya bergumam, "Kepribadian Tuan Muda tampaknya sudah sedikit
berubah..."
Jika sebelumnya Gilbert adalah pedang
yang terhunus, dia akan membunuh orang begitu menggerakkannya, kemudian cahaya
dinginnya akan diperlihatkan.
Sekarang Gilbert sepertinya telah
menemukan sarung pedangnya sendiri. Sepertinya dia telah kehilangan
ketajamannya, tetapi nyatanya dia sedang menyembunyikan keunggulannya.
No comments: