Membakar Langit ~ Bab 1091

 

Bab 1091

 

Tubuh Adriel mendadak gemetar, dia sudah sangat terkejut.

 

"Apa dia juga bisa mendapatkan kesempatan seperti itu?" tanya Adriel.

 

Harus diketahui bawah warisan Tabib Agung miliknya sangat langka di dunia ...

 

"Semua adalah takdir... " ujar Wendy.

 

Wendy menambahkan, "Tapi, nggak ada gunanya kamu membunuh dia sekarang. Satu-satunya cara untuk mengambil segala sesuatu darinya dan sepenuhnya mengakhiri keterikatan takdir kalian adalah jika kamu pergi dan membunuhnya ketika dia benar-benar membuka kesempatan."

 

"Aku sudah mengerti," balas Adriel.

 

Adriel menghela napas panjang dan menganggukkan kepala dengan tatapan serius, lalu bertanya, "Kapan Yasmin bisa membuka kesempatannya?"

 

Wendy menggelengkan kepalanya dan tidak menjawab.

 

"Aku terlalu banyak bertanya," ucap Adriel dengan segera setelah melihat situasi itu. Takdir itu misterius dan tidak dapat diprediksi, katanya jika terungkap akan mendapat hukuman dari langit!

 

Wendy bersedia mengatakan hal ini pada dirinya, pasti ada konsekuensi yang harus dia bayar, bagaimana dirinya bisa mengajukan lebih banyak pertanyaan?

 

Namun, Wendy sedikit menggelengkan kepala dan berkata, "Kamu dan aku berjodoh, memberitahumu hal ini juga termasuk dalam takdir. Tapi waktu pasti saat dia membuka kesempatan sebenarnya nggak tergantung pada orang lain, melainkan pada dirimu.

 

"Aku?" tanya Adriel sedikit tertegun.

 

Wendy menjawab, "Sekarang kalian berada dalam keseimbangan yang halus dan kalian nggak bisa sepenuhnya mengalahkan satu sama lain untuk sementara waktu. Sedangkan semakin dalam kesempatanmu dibuka, juga akan mempengaruhi kesempatannya untuk terbuka... Sekarang dia telah menjadi putri keluarga Romli, itu adalah pertanda awal dari terbukanya kesempatan. Menurut perkiraanku... nggak lama lagi."

 

"Aku mengerti," balas Adriel.

 

Adriel menghela napas ringan dan ekspresinya menjadi serius.

 

Tidak diragukan lagi, Yasmin akan menjadi musuhnya yang kuat di masa depan!

 

Tujuan kultivasi dirinya sekarang bukan hanya untuk membalas dendam ayah dan mencapai Tabib Agung, tetapi juga untuk membunuh Yasmin!

 

Dalam pertempuran nasib dan takdir, mengalahkan Yasmin sepenuhnya!

 

"Selanjutnya, kamu harus berhati-hati. Bagaimanapun, takdir adalah sebuah siklus. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa saat segala sesuatu mencapai titik puncak, maka akan bergerak ke arah yang berlawanan..." tutur Wendy dengan penuh makna. "Dua tahun yang lalu, dia menginjak- injakmu, sekarang malah kamu yang berada di puncak. Selanjutnya, kesempatan Yasmin terbuka dan saat-saat sulitnya sudah berlalu, wajar jika dia menginjak-injakmu. Hanya itu yang ingin aku katakan," lanjut Wendy.

 

"Terima kasih Bu Wendy sudah mengingatkan," ujar Adriel.

 

Adriel mengangguk dengan serius, dirinya telah melewati waktu yang luar biasa dalam beberapa waktu terakhir. Selanjutnya, mungkin giliran Yasmin untuk meraih kesuksesan di Kota Sentana.

 

Takdir. Jika dikatakan oleh orang lain, Adriel akan merasa itu adalah omong kosong, karena dia tidak pernah mempercayai takdir. Namun, Wendy sudah mengatakannya, jadi dia tidak bisa tidak memikirkannya!

 

"Intinya, berhati-hatilah," ucap Wendy sambil tersenyum. Kepribadian Yasmin sudah ditakdirkan berbeda dengan Adriel.

 

Sementara, Wendy lebih menghargai kepribadian seperti Adriel ini. Ditambah lagi, dia dan Adriel berjodoh, itulah sebabnya dia membocorkan hal ini.

 

Saat ini, Wendy mengangkat tangannya dan melambai, penghalang energi sejati yang memisahkan mereka langsung menghilang. Diana menjadi sedikit penasaran, tetapi dia tidak banyak bertanya karena wanita ini sangat tahu batasan.

 

"Terima kasih, Bu Wendy ... " tutur Adriel dengan penuh perasaan sambil menyimpan benda yang mirip sisik itu. Bu Wendy memberitahunya tentang rahasia ini, ini semua adalah bantuan yang luar biasa!

 

Mengenai fungsi benda ini, Adriel tidak bertanya lagi. Wendy bahkan mengungkapkan rahasia kepada dirinya, tetapi tidak mengatakan fungsi benda ini secara spesifik, tentu dia memiliki alasan di baliknya!

 

"Kalau kamu memang merasa segan, sekarang kamu punya sebuah cara untuk membalas budi padaku..." ucap Wendy sambil tersenyum.

 

"Aku sudah sarapan," kata Adriel segera menyelesaikan ucapannya. Lalu dia menambahkan, "Mungkin aku akan segera kembali ke Kota Majaya, seharusnya nggak sempat makan siang."

 

Bu Wendy sepertinya memiliki masalah dengan indera perasa, makanan yang dia buat tidak bisa dinikmati...

 

"Begitu, ya..." gumam Wendy penuh penyesalan. Lalu dia melanjutkan, "Kalau begitu, nggak ada cara lain. Diana... "

 

Diana segera memberikan sebuah bungkusan kepada Adriel dan berkata sambil tersenyum, "Ini adalah bekal makanan cepat saji yang baru-baru ini diteliti oleh Bu Wendy, bawa dan makanlah pelan- pelan di perjalanan."

 

Sudut bibir Adriel berkedut dan dia mengangguk dengan berat hati.

 

"Aku sudah terbiasa memakai Diana, tinggallah bersamaku sebagai pelayan. Kalian mungkin tidak akan bertemu dengannya dalam waktu yang lama, kalian bisa mengobrol," ujar Wendy.

 

Setelah Wendy selesai berbicara, dia mengangkat kakinya dengan santai lalu turun gunung.

 

Untuk sesaat, hanya tersisa Adriel dan Diana di atas Gunung Violet.

 

Adriel menatap Diana dengan penuh perasaan, tatapannya juga menjadi lembut. Wanita ini sebenarnya musuhnya, tetapi dia mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkannya.

 

"Kasihan kamu... " ucap Adriel berniat membangkitkan perasaan. Tiba-tiba dia tercengang, dia menunduk dan melihat, lalu berkata, "Bukan, apa yang kamu lakukan?"

 

"Omong kosong! Kamu masih berutang padaku, nggak bisa membiarkanku senang?" tanya Diana.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1091 Membakar Langit ~ Bab 1091 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.