Bab 1121
Jarta bukanlah sebuah kota, melainkan
sebuah wilayah yang mencakup tiga kota besar!
Ketiga kota besar ini berbeda
konsepnya dengan kota besar yang ada di Sagheru.
Karena Jarta berada di bawah
yurisdiksi kota Srijaya, wilayah tengah, salah satu dari tiga wilayah!
Sedangkan itu, keluarga Maswa telah
menguasai Jarta selama tiga ratus tahun, dengan kekuatan yang tersebar di tiga
kota besar.
Keluarga ini dipenuhi oleh
orang-orang berbakat. Kekuatan mereka meliputi dalam dunia politik, bisnis,
serta militer!
Yang lebih penting lagi, di dalam
keluarga ini ada anggota yang telah mencapai tingkat langit bebas!
Ada lebih dari satu!
Bahkan dari generasi ke generasi,
gubernur yang memerintah di kota Srijaya harus bergantung pada mereka!
Pembagian kelas antara wilayah atas,
tengah, serta bawah sangatlah jelas. Bagi Sagheru, nama keluarga Maswa cukup
untuk menundukkan segalanya!
Di tengah keterkejutan semua orang,
tiba-tiba terdengar suara rintihan memohon dari Aldo, "Pak Waren, tolong
selamatkan aku! Gary ingin memusnahkan seluruh keluargaku, bahkan ingin
membunuh Elin yang pernah melahirkan keturunan untuk majikanmu!"
Kata-kata itu mengejutkan semua
orang!
Ternyata, pendukung keluarga Forez
adalah keluarga Maswa!
Elin pernah mendapat perhatian dari
salah satu anggota langsung keluarga Maswa!
Tak heran keluarga Forez bisa
menghasilkan banyak ahli dalam beberapa tahun ini. Karena keluarga Maswa begitu
kuat, keluarga Forez cukup hanya mengambil sedikit keuntungan untuk bisa
menikmati hasil berlimpah tanpa henti!
Dibandingkan dengan itu, tidak heran
jika Aldo begitu hormat kepada seorang kepala pelayan yang tidak memiliki
kekuatan apa-apa.
Kepala pelayan ini mewakili otoritas
keluarga Maswa!
"Keluarga Maswa?"
Wajah Gary Tak Terkalahkan terlihat
serius, untuk pertama kalinya merasakan tekanan.
Sementara Adriel hanya sedikit
mengangkat alisnya sambil memandang Elin. Adriel bisa melihat wajah Elin tampak
sedikit pucat. Tak heran dengan intrik dan kecerdasan Elin, dia tetap tidak
bisa membalaskan dendamnya selama bertahun-tahun ini.
Ternyata ayah kandung Nando adalah
tokoh besar dari keluarga Maswa!
"Kamu diminta untuk membalaskan
dendam keturunan majikanku, tapi kamu malah gagal. Benar -benar nggak berguna!
Masih pula berani bicara? Tutup mulutmu!"
Waren membentak dengan keras,
mengutuk Aldo yang seorang Guru Bumi tingkat sembilan seperti orang tidak
berguna. Namun, wajah Aldo hanya berubah sedikit pucat, tidak berani membalas.
Dia benar-benar menutup mulutnya.
Pada saat ini, Waren menatap Gary Tak
terkalahkan dengan ekspresi angkuh. Dia menunjukkan sikap tinggi hati, lalu
dengan penuh penghinaan berkata, " Keluarga Lavali di Kota Naraya, 'kan?
Aku dengar dulu kalian memiliki sedikit reputasi, tapi sekarang sudah hancur.
Nggak aku sangka kalian masih berani bertindak seperti ini, bahkan berani menyentuh
orang dari keluarga Maswa! Nando adalah keturunan dari keluarga Maswa. Dia
hanya ditempatkan di keluarga Forez saja. Karena kalian berani membunuh
keturunan majikanku, kalian harus membayarnya dengan darah kalian!"
Meski dia hanya seorang kepala pelayan,
nadanya penuh keangkuhan dan ketegasan ketika berbicara.
Seakan semua kata-katanya tidak bisa
dibantah.
"Pak Waren, pemuda itu adalah
Adriel. Dialah yang sudah membunuh Nando!" kata Aldo dengan terburu -buru.
"Aku pernah dengar, dia katanya
cukup sombong, ya?"
Mata Waren menjadi dingin ketika
menatap ke arah Adriel.
"Dia dan pamannya sekarang ingin
memusnahkan keluargaku. Mereka sungguh nggak tahu diri. Mohon bantuan Pak Waren
untuk menangkap mereka!" ujar Aldo.
"Memusnahkan keluargamu bukan
masalah besar! Kamu, seorang pecundang yang bahkan nggak bisa menjaga keturunan
majikanku, sudah sepatutnya dimusnahkan! Yang penting adalah keturunan
majikanku sudah mati! Setelah ini, pergi untuk meminta maaf kepada tuanku!"
Meski hanya seorang kepala pelayan,
dia sangat arogan. Di matanya hanya ada kepentingan keluarga Maswa. Keluarga
Forez yang akan dimusnahkan juga tidak terlalu penting baginya. Karena bagi
Waren, keluarga Forez tidak sebanding dengan Nando, meski Nando hanyalah
seorang anak haram!
Dia tidak peduli tentang apa yang
benar atau salah. Yang dia tahu hanyalah kepentingan keluarga Maswa.
Karena Gary Tak Terkalahkan dan
Adriel telah mengganggu kepentingan keluarga Maswa, dia tidak akan ragu untuk
bertindak!
"Masih muda, tapi sudah begitu
kejam! Karena kamu berani membunuh orang, kamu juga nggak perlu hidup! Ayo maju
dan berlutut!" kata Waren dengan suara dingin
Meski kekuatan yang ada saat ini
jelas berada di pihak Adriel, dia sama sekali tidak merasa Adriel akan menolak
perintahnya.
"Keluarga Maswa sangat arogan,
ya? Kamu bahkan nggak mau tahu alasanku membunuh Nando? Aku bertindak untuk
kebenaran, bahkan hukum pun mendukungku," ujar Adriel sambil tersenyum
dingin.
"Apa lagi yang perlu ditanyakan?
Meski hukum mendukungmu, keluarga Maswa nggak menyetujuinya! Nando mungkin
hanya seorang anak haram, tapi dia tetap anggota keluarga Maswa. Kalau kamu
berani menyentuh satu jari pun darinya, atau bahkan satu helai rambutnya, kamu
pantas untuk mati! Apa lagi kamu sudah berani membunuhnya," kata Waren
dengan angkuh.
Baginya, memusnahkan keluarga Forez
hanya merupakan masalah kecil: Yang penting adalah Adriel sudah berani membunuh
Nando!
"Keluarga Maswa kalian
benar-benar sombong!"
Adriel tertawa marah. Bahkan ketika
Tabib Agung mencapai puncak dunia, dia tidak pernah bersikap searogan ini.
Keluarga Maswa hanya menguasai tiga kota, tapi mereka sudah menganggap rakyat
biasa tidak ada artinya!
"Keluarga Maswa memang luar
biasa! Kami bertarung mati-matian di luar, tapi ternyata yang kami lindungi
adalah orang seperti kalian!" kata Gary.
Gary Tak Terkalahkan juga memasang
wajah serius. Keluarga Maswa terlalu arogan. Bahkan di antara keluarga besar,
mereka termasuk yang paling sombong. Mereka tidak menganggap orang lain sebagai
manusia, hanya peduli pada kepentingan keluarga mereka sendiri, tanpa peduli
pada nasib orang lain!
"Kalau kalian nggak puas,
biasakan saja. Sebagai semut, kalian harus terbiasa tunduk pada yang kuat!
"kata Waren dengan angkuh.
No comments: