Bab 1148
Bagaimanapun juga, tidak ada yang
bisa menandingi kengerian kekuatan Serangga Racun Iblis Darah di wilayah bawah
ini. Bahkan Serangga Racun Iblis Darah sanggup membuat seorang master puncak
tingkat enam mengalahkan seorang Guru Bumi tingkat sembilan!
Orang yang bisa mengendalikan
Serangga Racun Iblis Darah pasti merupakan keturunan Iblis Darah!
Semua orang sontak terkejut, ekspresi
Dante sendiri terlihat gembira.
Di sisi lain, ekspresi Riko terlihat
putus asa.
Riko masih berada di tingkat ilahi
agung sewaktu Iblis Darah menghabisi umat manusia. Akan tetapi, legenda tentang
Iblis Darah masih hangat dibicarakan di wilayah bawah.
Sekarang, keturunan Iblis Darah
muncul!
Tentu saja ini adalah sebuah fakta
yang menggemparkan Sagheru!
Ternyata dia menyinggung orang
sehebat ini?
Buak!
Adriel langsung meninju Hendro dan
berujar memperingatkan dengan dingin, "Jangan menghinaku dan guruku dengan
Iblis Darah!"
Alih-alih terlihat marah, kali ini
Hendro justru tampak agak kaget. Dia tidak menyangka Adriel akan menyangkal
identitas ini.
Namun, dia sontak menyadari sesuatu
setelah melihat semua orang yang ada di sana. Benar juga. Iblis Darah memang
kuat, tetapi dia bukanlah orang baik. Dia justru memiliki banyak musuh.
Mana mungkin Adriel akan mengakui
identitasnya begitu saja?
"Bagaimana kalau kita bicara
empat mata, Pak Adriel?" ajak Hendro dengan segera.
"Padahal sebelumnya kamu sombong
sekali," sindir Adriel sambil tersenyum dengan dingin. "Lagi pula,
aku sudah membunuh kepala rumah tangga keluargamu serta anak cucumu. Apa itu
nggak jadi masalah buatmu?"
Bagaimana jika pihak lawan berniat
mencari tempat tersembunyi untuk melawannya?
Adriel tidak bisa lagi mengorbankan
Serangga Racun Iblis Darah secara percuma.
Hendro pun menghela napas, lalu
berkata, "Pak Adriel terlalu merendahkanku. Keluarga kami menjunjung
tinggi hukum rimba, siapa yang kuat dialah yang menang. Kami yang buta dan
akhirnya menyinggung Pak Adriel. Sudah sepantasnya kami dihukum atas kesalahan
ini."
Iblis Darah kuat sekali waktu itu
sampai-sampai dia hanya perlu menggerakkan jari untuk menghabisi keluarga
Gunawan!
Mencari masalah dengan keturunan
Iblis Darah itu sama saja dengan cari mati.
Bagaimana bisa menyalahkan gajah yang
menginjak mati semut yang mengganggunya?
Keluarga Gunawan tidak akan menjadi
sehebat sekarang apabila mereka tidak memahami logika ini.
Adriel pun menggunakan teknik membaca
pikirannya dan memastikan bahwa Hendro berkata jujur. Barulah setelah itu dia
mengangguk dengan puas dan berkata, "Aku sebenarnya ke sini tanpa niatan
untuk melawan kalian, tapi kalian sendiri yang cari masalah. Untungnya kamu
masih cukup tahu diri sudah melakukan kesalahan... "
Adriel tidak bisa membunuh keluarga
Gunawan, melainkan mengendalikan mereka. Bagaimanapun juga, dia masih harus
memanfaatkan keluarga Gunawan untuk menjelajahi Harta Karun Iblis Darah.
Itu berarti setelah menaklukkan
mereka, Adriel harus bisa mengambil hati mereka.
"Berlutut saja dan jangan
bergerak," perintah Adriel dengan dingin, lalu melemparkan beberapa buah
jarum emas ke arah Hendro. Ekspresi Hendro sontak berubah. Dia berpikir
sejenak, tetapi pada akhirnya tidak berani mengadang serangan itu.
Tiba-tiba, jarum emas pun menusuk
punggung tangan Hendro yang terluka. Sementara itu, ada banyak jarum emas
lainnya yang juga ditusukkan ke dalam tubuh anggota keluarga Gunawan yang
terluka.
Adriel mengendalikan semua jarum emas
itu dengan energi sejati, masing-masing dari jarum emas itu juga mulai
bergetar!
"Teknik akupunktur jarak
jauh?"
Ekspresi Hendro sontak berubah.
Katanya dokter sakti yang sungguhan bisa menggunakan teknik akupunktur jarak
jauh. Itu bahkan teknik yang lebih hebat dari teknik diagnosis sutra nadi yang
digunakan oleh dokter dokter istana zaman dulu.
Adriel memang pantas disebut dokter
sakti!
Dia baru mau mengobati setelah mereka
semua berlutut tunduk....
Akan tetapi...
"Racun dalam tubuhku sudah
menyebar jauh. Sepertinya..." ujar Hendro sambil tersenyum dengan getir.
Racun di tangannya sudah menyebar hingga ke tulang. Dagingnya sudah mengelupas
karena membusuk dan tulangnya terlihat.
Hendro sudah mengikhlaskan satu tangannya
buntung. Adriel yang merupakan keturunan Iblis Darah itu paling hanya bisa
menghilangkan racun dari tubuhnya, tetapi mana mungkin Adriel bisa
mengembalikan dagingnya yang sudah membusuk?
Hendro pun menatap para anggota
keluarga Gunawan lainnya dan ekspresinya sontak berubah menjadi pias. Kondisi
mereka bahkan lebih parah daripadanya karena kemampuan mereka tidak sehebat
dirinya.
Beberapa dari mereka yang juga
terkena racun mulai mengalami pembusukan di tubuhnya. Kondisi mereka terlihat
sangat mengerikan. Mereka bahkan sudah tidak berharap bisa sembuh lagi, mereka
hanya ingin mati lebih cepat agar tidak perlu menderita seperti ini lagi.
Akan tetapi, Adriel balas mendengkus
dengan dingin, lalu berkata, "Jangan samakan aku dengan orang lain. Makan
ini!"
Setelah itu, dia melemparkan beberapa
pil obat kepada mereka dengan santainya.
Ekspresi Dante sontak berubah menjadi
seperti orang kesetanan!
Dia langsung teringat akan obat
misterius yang pernah dia makan!
Ekspresi Siska pun berubah, dia
segera berseru, " Jangan dimakan, Leluhur! Dia bukanlah orang yang baik
hati begitu! Dia pasti berniat menggunakan pil itu untuk mengendalikanmu!"
Adriel langsung balas menatap Siska
dengan dingin dan tajam menusuk. "Dian kamu!"
Dia sudah mulai bosan dengan sikap
sombong Siska ini, kalau bukan karena ingin menjadikannya alat di dalam harta
karun Iblis Darah, dia sudah lama membunuhnya!
No comments: