Bab 1150
Adriel bisa racun Iblis Darali dengan
begitu mudahnya.
Masa iya statusnya sebagai keturunan
Iblis Darah masih perlu dipertanyakan?
Karena Hendro sendiri sudah
menundukkan kepalanya di depan Adriel, para anggota keluarga lainnya yang kaget
pun sontak bersujud dengan hormat dan takjub!
Adriel benar-benar hebat. Saking
hebatnya, kemampuannya sudah tidak bisa diukur dengan tingkat kultivasi dan
semacamnya.
Dante merasa sangat gembira. Dia
tidak perlu lagi memusingkan kestabilan posisinya sebagai kepala keluarga
dengan dukungan sehebat Adriel di belakangnya!
Di sisi lain, Riko hanya terdiam
menatap Adriel dengan bingung. Dia benar-benar tidak percaya bahwa Adriel yang
dulu dia buru sekarang menjadi sosok sehebat ini...
Siska juga ikut berlutut, tetapi
tangannya terkepal dengan erat. Gelora amarah membakar di dalam hatinya.
Tentu saja Adriel menyadari hal ini.
Wanita satu ini benar-benar keras kepala. Adriel harus menundukkannya dengan
pelajaran keras!
"Kalian berdua akan kuurus
belakangan," kata Adriel dengan dingin.
"Nggak usah ditunda!" tolak
Hendro dengan segera. "Siapa pun, kemarilah! Riko si menantu keluarga
Gunawan ini sudah menghina Pak Adriel, jadi sekarang juga dia dan istrinya
harus ditahan dan dihukum!"
Siska memang sedarah dengan Hendro,
tetapi Hendro memiliki keturunan lain yang sangat banyak. Hendro juga sering
bertapa sehingga dia tidak memiliki ikatan batin apa pun dengan Siska. Itu
sebabnya Hendro sama sekali tidak berbelas kasihan kepada keturunannya itu!
"Leluhur, putriku hanya dia
seorang!" sahut Hansen dengan suara bergetar.
"Oh, lalu kamu," gerutu
Hendro. "Hansen Gunawan, mantan kepala keluarga Gunawan, sudah melindungi
putri dan menantunya yang sombong. Dia juga melanggar hukum dan menyinggung Pak
Adriel, jadi dia juga akan dihukum bersama dengan putri dan menantunya!"
Hansen sontak terkejut. Rasanya dia
ingin memukul mulutnya sendiri! Kenapa juga dia harus menyahut seperti itu!
Karena sekarang keluarga Gunawan
sudah turun tangan, dia pun tidak berani memohon ampun lagi. Dia terpaksa
menurut ditahan bersama putri dan menantunya.
Siapa pun yang menghina Adriel harus
dihukum, sekalipun pelakunya adalah kepala keluarga Gunawan!
Semua orang sontak merasa takut
sekaligus kagum.
Hanya Dante saja yang merasa begitu
senang dan gembira.
Dia tahu posisinya sangat tidak
stabil karena dia mendadak dinobatkan sebagai kepala keluarga Gunawan berkat
Adriel yang memaksa Hendro untuk melantiknya.
Akan tetapi, sekarang posisinya
menjadi sangat stabil dan kuat karena Hendro secara sukarela tunduk pada Adriel
yang berhasil menyembuhkannya!
Dante memiliki dukungan yang begitu
kuat dan bisa diandalkan!
Setelah semua urusan ini selesai,
Hendro pun menatap Adriel dan bertanya dengan hati-hati, "Pak Adriel, apa
Pak Adriel berkenan bicara empat mata denganku di ruang kerjaku?"
"Ayo," jawab Adriel sambil
tersenyum. Dia juga tidak menggunakan serangga racun lagi untuk mendesak
Hendro.
Alasan terutamanya adalah karena
serangga racun yang dia miliki sekarang sudah tidak mempan lagi melawan Guru
Bumi. Membuat serangga racun yang dapat mengalahkan Guru Bumi bukanlah
pekerjaan mudah.
Pil obat yang Adriel berikan kepada
Hendro barusan juga bukanlah racun, melainkan memang obat.
Cara mengumpulkan bawahan itu kurang
lebih sama seperti jika mau mengumpulkan wanita.
Setelah mengintimidasi lawan dengan
serangan yang hebat, seimbangkan dengan belas kasihan. Harus pintar bermain
tarik ulur dan memberikan kebaikan.
Menghajar orang lain dan menggunakan
kekerasan secara terus-menerus bukanlah disiplin, melainkan murni kekerasan
yang dilakukan oleh orang gila.
Setelah itu, Adriel dan Hendro pun
tiba di ruang kerja Hendro yang bersuasana tenang dan berada di dalam vila.
"Pak Adriel, apa Iblis Darah
jugalah yang memberikan pil obat itu kepada Pak Adriel?" tanya Hendro dengan
penasaran sambil berbaik hati menuangkan teh untuk Adriel.
"Sekali lagi kukatakan kalau aku
bukan keturunan Iblis Darah," jawab Adriel sambil melirik Hendro.
"Oh. Iya, iya."
No comments: