Bab 1177
Adriel tak bisa berkata-kata.
"Apa kamu masih belum
puas?" Guda mengangkat alis, lalu berkata, "Kalau begitu, aku bisa
mencarikanmu beberapa wanita lain yang sudah menikah. Di keluarga Buana ada
banyak janda."
"Siapa yang bilang aku suka
wanita yang sudah menikah?" tanya Adriel.
"Apa perlu ada yang
bilang?" balas Guda.
Guda tampak seperti mendengar
lelucon. Dia berujar, "Raja Kota Majaya suka wanita yang sudah menikah,
siapa yang nggak tahu tentang ini? Apa kamu belum sadar? Sebagian dari tamu
yang mengunjungimu sengaja membawa istri mereka. Sedangkan yang masih memiliki
martabat, mereka menyembunyikan istri mereka rapat-rapat saat mengunjungimu."
Adriel tidak punya waktu untuk
menerima kunjungan orang lain!
Dia memandang Dennis dengan ekspresi
bingung.
Dennis yang merasa canggung hanya
mengangguk malu-malu.
Dante mengerutkan kening sembari
berkata, " Bagaimana dengan penampilan wanita dari keluarga Buana itu?
Kalau nggak cukup cantik, Pak Adriel nggak akan tertarik!"
Dante merasa dirinya sangat cerdik.
Dia menatap Adriel dengan harapan mendapatkan pujian, hampir tampak seperti
seekor anjing yang mengibas- ngibaskan ekornya.
Kemudian, dia langsung ditendang oleh
Adriel!
Guda dengan marah berteriak,
"Mungkinkah kamu ingin mengambil istriku juga?"
Adriel yang marah mengangkat
tangannya, mengirimkan kabut hitam yang mengancam ke arah Guda!
Guda menelan ludahnya, dengan penuh
rasa takut berkata, "Aku bisa memberimu pilihan dari lima selirku, tapi
istri utamaku itu nggak mungkin! Aku sudah sangat dihina, sekarang kamu pasti
sudah cukup puas, 'kan? Bisakah kamu memberikan aku sedikit bagian dari Harta
Karun Iblis Darah?"
Kevin juga menatap Adriel dengan mata
merah.
Jika Adriel berani menyentuh ibunya,
dia siap melawan Adriel sampai mati!
Wajah Adriel berubah muram saat
berkata, "Aku nggak tertarik pada selirmu. Selain itu, Harta Karun Iblis
Darah memang adalah barang yang bagus, tapi kamu nggak akan bisa
memanfaatkannya! Tujuan kalian hanyalah untuk membuat leluhur keluarga kalian
menembus batasan ke tingkat ilahi. Tapi aku bisa memberitahumu kalau
barang-barang di dalam harta karun itu sama sekali nggak berguna untuk bisa
mencapai tingkat ilahi!"
"Ah?"
Guda merasa sedikit terkejut, tidak
merasa yakin sepenuhnya.
Adriel dengan suara dingin berkata,
"Meski Harta Karun Iblis Darah nggak berguna untuk itu, aku punya cara
yang bisa memberikan leluhur kalian kesempatan untuk menembus tingkat
ilahi!"
Sebelum Guda bisa berbicara, Adriel
dengan santai mengeluarkan setengah lembar kertas, lalu melemparkannya
kepadanya.
Guda menerimanya dengan penuh
kebingungan Namun, setelah melihatnya sekilas, wajahnya langsung berubah
drastis, tangannya mulai gemetar. Dia berkata dengan tergagap, "Ini ...
Ini... "
"Apa itu?"
Kevin melihat ayahnya yang biasanya
tenang tampak sangat terkejut. Dia pun menjadi penasaran, lalu ikut melihat
kertas itu. Ketika dia melihatnya, wajahnya pun berubah. Dia berteriak,
"Resep obat Pencuci Tulang Tingkat Langit?"
Adriel dengan tenang mengangguk, lalu
berujar, " Dengan resep obat ini, kamu bisa menyiapkan ramuan mandi obat
untuk mencuci tulang, menghilangkan cedera tersembunyi, serta meningkatkan
bakat tubuh. Kalau leluhurmu bukan orang yang nggak berbakat, menggunakan resep
ini dalam dua tahun akan membuatnya bisa memiliki kesempatan untuk mencapai tingkat
ilahi!"
Semua orang di tempat itu tercengang!
Resep obat untuk meningkatkan bakat
tubuh sangat langka, tetapi keluarga besar biasanya memilikinya.
Namun, perlu diketahui bahwa resep
obat semacam ini biasanya hanya berguna bagi mereka yang memiliki bakat
rata-rata, serta tidak bisa secara tak terbatas meningkatkan bakat seseorang.
Mereka yang bisa mencapai tingkat
langit bebas pasti memiliki bakat yang luar biasa. Resep obat untuk
meningkatkan bakat seseorang ke tingkat itu hanya ada dalam legenda!
Jika resep obat ini ada di dunia, itu
akan membuat para ahli tingkat langit berlomba-lomba mendapatkannya dengan
segala cara!
Bagaimanapun juga, ini adalah
kesempatan untuk mencapai tingkat ilahi!
Jika leluhur keluarga Buana bisa
mencapai tingkat ilahi, dia bisa membawa keluarga Buana ke wilayah atas.
Seluruh keluarga akan mengalami perubahan besar, bahkan keluarga Maswa akan
tertinggal jauh di belakang mereka.
Dennis, Hendro, serta orang lainnya
merasa terkejut. Adriel ternyata memiliki harta karun seperti itu?
"Apakah ini benar?"
Tangan Guda yang memegang resep obat
itu tampak gemetar.
Namun, Adriel langsung mengambil
kembali kertas itu.
"Kamu!"
Mata Guda memerah, tetapi kemudian
dia melihat senyum dingin di wajah Adriel.
Dia langsung menarik napas
dalam-dalam, menekan kegelisahannya yang begitu besar. Adriel bukan orang yang
bodoh.
No comments: