Bab 1176
Ini adalah salah satu warisan
terpenting dari Iblis Darah!
Adriel membuka kotak lainnya dengan
tidak sabaran. Di dalamnya terdapat sebatang tanaman obat.
Ginseng Raja Tiga Ribu Tahun!
Ginseng Raja berbeda dengan ginseng
biasa. Ini adalah ginseng dengan kualitas yang tertinggi. Terlebih lagi,
ginseng ini telah berusia tiga ribu tahun. Konon, jika tumbuh hingga empat ribu
tahun, ginseng ini bisa menjadi makhluk yang hidup!
Jika diolah menjadi pil obat, tanaman
ini bisa menyegarkan jiwa seseorang dan meningkatkan kecerdasannya.
Jika pil yang terbuat dari tanaman
obat ini diberikan kepada Handi, itu bisa membuatnya mendapatkan kesadaran
lebih awal!
"Barang yang bagus!"
Adriel segera menyimpan isi dua kotak
itu ke dalam Ruang Penyimpanan Surgawi.
Namun, saat Adriel membuka kotak
ketiga, dia tampak sedikit terkejut.
Kosong!
Di dalamnya tidak ada apa-apa!
Adriel merasa sedikit bingung.
Namun, tak lama kemudian, dia melihat
barisan kecil kata-kata yang terukir di bagian bawah kotak.
"Aku pernah datang ke sini,
secara kebetulan menemukan harta karun Iblis Darah. Aku hanya mengambil satu
barang saja, tapi karena Iblis Darah berutang pada seluruh umat manusia, siapa
pun berhak mendapatkannya. Aku meninggalkan Ginseng Raja dan Batu Sungai Darah
untuk orang yang berjodoh. Kalau kita bertemu di masa depan, kita akan minum
bersama."
"Ada orang yang pernah ke
sini?" gumam Adriel.
Adriel mengerutkan keningnya.
Perasaan ini seolah- olah dia sudah siap beraksi, tetapi ternyata lawannya
lebih hebat darinya!
"Sial! Aku nggak akan membiarkan
siapa pun lebih hebat dariku!" batin Adriel.
Adriel merasa sangat kesal!
Siapa sebenarnya orang ini...
Formasi energi darah di lembah jelas
tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Artinya orang ini bisa dengan mudah
melewati formasi itu dan masuk ke sini.
Selain itu, Iblis Darah seharusnya
tidak hanya menyiapkan satu formasi untuk melindungi harta karunnya. Mungkinkah
Iblis Darah memiliki metode perlindungan lain yang telah dipecahkan oleh orang
ini sebelumnya?
Entah orang ini juga menguasai
cara-cara memecahkan teknik Iblis Darah seperti dirinya, atau dia memiliki
tingkat kekuatan yang sangat tak terduga.
Namun, setidaknya orang itu tidak
mengambil semua barang di sini, masih meninggalkan dua harta berharga untuknya.
Kelihatannya, orang itu cukup masuk akal. Dia adalah orang yang baik.
Sementara di luar, semua orang
menunggu dengan penuh harap sambil menatap ke arah dalam gua.
Guda berdiri di sana sambil merenung
dalam-dalam.
Kevin yang gelisah berkata,
"Ayah, apakah kita benar-benar akan membiarkan Adriel mengambil semua
harta karun Iblis Darah? Itu adalah harta tingkat ilahi agung!"
"Diam!" bentak Guda.
Dia mengerutkan keningnya, lalu
melanjutkan, " Saat ini aku lebih merasa bingung tentang satu hal.
Bagaimana mungkin Adriel bisa begitu mengenal Harta Karun Iblis Darah
ini?"
"Hm?"
Kevin sedikit terkejut. Tiba-tiba,
keringat dingin mengalir di wajahnya.
Tadi pikirannya terlalu kacau untuk
bisa memikirkan tentang hal itu. Namun, sekarang setelah diingatkan oleh
kata-kata ayahnya, dia merasa sangat bingung.
"Mungkinkah... ada yang memberi
petunjuk padanya? Atau..."
"Nggak peduli apa pun alasannya,
kita nggak boleh sembarangan mengganggu Adriel lagi!" sela Guda.
Ekspresi Guda tampak khawatir saat
dia berkata dengan suara rendah, "Dia berani menjadikan Herios sebagai
musuhnya, nggak menunjukkan rasa takut sama sekali. Dia bahkan mampu membuka
Harta Karun Iblis Darah dengan mudah. Ini semua terlalu nggak biasa. Mungkin,
kekuatannya jauh melampaui imajinasi kita... "
Tepat pada saat itu, Adriel akhirnya
keluar dari gua.
Guda segera menekan segala
kecurigaannya, lalu menunjukkan wajah gembira. Dia mendekat dengan senyum
lebar, lalu berkata, "Pak Adriel, kami sudah memikirkan semuanya. Menolak
bekerja sama dengan Pak Adriel sebelumnya adalah kesalahan kami. Sekarang,
bagaimana kalau kami membeli sebagian dari Harta Karun Iblis Darah
darimu?"
Guda kembali menunjukkan sikap
seorang pebisnis sejati. Jika tidak bisa mencapai kesepakatan, gunakan uang
untuk menyelesaikannya!
Harga hanyalah masalah negosiasi!
Guda merasa sangat percaya diri dalam
hal ini.
"Aku dengar Pak Adriel menyukai
wanita yang sudah menikah."
Dia tersenyum sambil melanjutkan,
"Kebetulan ada seorang wanita dari keluarga Buana yang bisa aku
perkenalkan padamu..."
No comments: