Membakar Langit ~ Bab 1180

 

Bab 1180

 

"Banyak orang yang mencoba melawanku, tapi pada akhirnya, hanya aku yang masih hidup sampai sekarang. Kalau keluarga Buana berani menyerang, mereka akan menyesal untuk kedua kalinya," ujar Adriel dengan tenang.

 

Kata-kata Adriel membuat Dennis teringat akan bagaimana Guda sebelumnya menolak bekerja sama dengan Adriel. Kini, dia harus menerima konsekuensi dari penolakannya.

 

Jika mereka menolak lagi kali ini, mungkin yang menderita bukan hanya Guda, tetapi seluruh keluarga Buana pun akan menyesalinya.

 

Sementara itu, Adriel tersenyum ringan sambil melanjutkan, "Keluarga keluarga besar ini berpikir kalau kekuatan yang mereka miliki bisa menghancurkan segalanya. Tapi mereka nggak menyadari kalau di mata orang yang benar-benar berada di tingkat tertinggi, mereka penuh dengan kelemahan. Aku memberi keluarga Buana kesempatan kedua. Kalau mereka nggak bisa memanfaatkannya, mereka hanya akan menjadi arwah yang terdampar di Sungai Darah."

 

Dennis terkejut di dalam hatinya saat mendengar ucapan itu.

 

Dia memandang Adriel dengan tatapan yang dalam, makin merasa bahwa Adriel penuh dengan misteri dan sulit untuk dipahami.

 

"Aku akan bermeditasi di sini. Kalian bisa berjaga untukku," kata Adriel sebelum kembali memasuki gua.

 

Dennis segera menjawab, "Baik, Tuan Muda."

 

Sementara itu, Hendro berdehem, lalu berkata, " Siska, ikutlah denganku. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu."

 

Siska tampak sedikit bingung.

 

Di sisi lain, wajah Riko yang selama ini selalu mengikuti tanpa terlihat mencolok, tiba-tiba berubah sedikit pucat.

 

Pada saat ini, Herios dan kelompoknya sudah meninggalkan Lembah Iblis Darah.

 

Pendeta tua tidak bisa menahan diri, lalu bertanya, " Pak Herios, itu adalah Harta Karun Iblis Darah! Adriel pasti akan bergabung dengan keluarga Buana! Apa kamu nggak perlu berkonsultasi dengan keluarga terlebih dahulu?"

 

Harta Karun Iblis Darah sangatlah penting.

 

Sebelum berangkat, Herios menolak bantuan dari beberapa anggota keluarga Maswa, berniat untuk meraih semua kehormatan sendirian. Ini berarti dia harus mendapatkan harta karun itu tanpa ada kegagalan.

 

Jika tidak, dia akan menghadapi tekanan besar dari keluarganya.

 

"Nggak perlu berkonsultasi dengan keluarga. Kita akan langsung menemui leluhur keluarga Buana. Kali ini, aku nggak hanya menginginkan Harta Karun Iblis Darah, tapi juga semua warisan yang dimiliki Adriel," kata Herios dengan nada dingin.

 

Pendeta tua itu terkejut. Ekspresi wajahnya berubah saat dia berujar, "Apa ada seseorang di belakang Adriel?"

 

Jika tidak, kenapa Herios harus bekerja sama dengan keluarga Buana?

 

Herios tersenyum dingin, lalu menjawab, "Pedang setengah jadi yang dimiliki Adriel, caranya mengendalikan Serangga Racun Iblis Darah, serta keterampilannya dalam ilmu pengobatan.

 

Semuanya menunjukkan kalau dia memiliki warisan yang luar biasa. Dia berani menunjukkan semua itu di depan umum, ini berarti ada seseorang di belakangnya."

 

Setelah mengatakan ini, Herios mendengus dingin, lalu berujar dengan nada meremehkan, "Tapi memangnya kenapa kalau dia punya pendukung?"

 

"Warisan yang dia miliki memang luar biasa, tapi dia nggak mengerti mengapa keluarga Maswa dan keluarga Buana bisa disebut sebagai keluarga besar dari wilayah tengah. Meski dia memiliki serangga beracun yang kuat, di mata para ahli sejati dari keluarga Maswa, semua itu masih bisa diatasi! Selama keluarga Maswa dan keluarga Buana bekerja sama, siapa pun orang yang ada di belakangnya nggak akan ada artinya!"

 

"Segera cari tahu siapa orang yang ada di belakangnya!" perintah Herios.

 

"Saat ini aku akan bersabar. Tapi begitu aku berhubungan dengan keluarga Buana, lalu leluhur keluarga Buana turun tangan, aku ingin melihat apakah dia masih berani bertindak sesuka hati di bawah tekanan dua keluarga besar."

 

Setelah mengatakan ini, Herios berjalan pergi dengan wajah dingin.

 

Pendeta tua itu terdiam sejenak, lalu menarik napas lega.

 

Herios yang bekerja sama dengan keluarga Buana untuk melawan Adriel, menunjukkan bahwa Adriel telah dianggap penting. Ini akan memotong setiap jalan keluar bagi Adriel untuk meminta bantuan!

 

Namun, entah mengapa pendeta tua itu merasa ada sesuatu yang tidak beres, seolah-olah ada hal yang terlewatkan...

 

Hanya saja, dia memutuskan untuk mengesampingkan hal itu, segera menghubungi keluarga Buana. Dengan keuntungan di depan mata, keluarga Buana mungkin akan membatalkan semua kesepakatan yang dibuat oleh Guda dengan Adriel.

 

Bagaimanapun juga, di dalam keluarga Buana ada yang berfokus pada jalur militer dan politik. Mereka tidak sepatuh Guda yang bertanggung jawab atas urusan bisnis.

 

Selain itu, mencari tahu siapa yang berada di belakang Adriel bukanlah tugas yang sulit. Meski ada beberapa ahli di wilayah bawah, mereka tidak akan mampu menghadapi keluarga Maswa dan keluarga Buana jika keduanya bersatu.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1180 Membakar Langit ~ Bab 1180 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.