Bab 625
Nindi menatap Serena dengan tenang,
tanpa sedikit pun kepanikan. "Kamu bilang aku mencuri gelangmu? Mana
buktinya?"
"Masih butuh bukti apa lagi?
Barusan aku pergi ke bagian makanan sebentar, dan tiba-tiba gelang antikku
hilang. Saat itu, cuma ada kalian berdua di sana. Kalau bukan kalian yang
mencurinya, siapa lagi?"
Nada bicara Serena begitu yakin,
seolah-olah dia sudah mencap Nindi sebagai pencuri.
Yanisha yang pertama kali tidak tahan
mendengarnya. "Serena, kamu gila ya? Aku juga pergi ke bagian makanan
waktu itu. Apa itu berarti aku juga pencuri?"
Serena mendengus dingin. "Tentu
saja bukan kamu. Lagi pula, kamu nggak butuh barang-barang seperti itu, Tapi
ada orang yang beda dengan yang lain. Orang kampungan yang belum pernah lihat
barang bagus."
Wajah Yanisha memerah karena marah.
"Serena, kalau kamu terus bicara sembarangan, lebih baik kamu pergi dari
pesta ulang tahunku. Kamu nggak diterima di sini!"
"Yanisha, jangan bicara
sembarangan."
Martha akhirnya berdiri dan melirik
Yanisha. "Nona Serena adalah tamu kita. Bagaimana kamu bisa bilang mau
mengusirnya? Kamu terlalu kekanak kanakan."
Mata Yanisha memerah karena marah.
"Tapi Nindi dan Galuh adalah teman yang aku undang sendiri. Serena baru
saja bilang di depan banyak orang kalau mereka adalah pencuri. Bukankah itu
keterlaluan?"
Apa orang-orang di sini tidak tahu
bagaimana sifat Serena?
"Yanisha, nggak salah kalau
Serena curiga. Ini terlalu kebetulan. Serena cuma bertanya pada Nindi, apa dia
benar-benar melihat sebuah gelang antik zamrud?"
Martha menatap Nindi, namun sorot
matanya penuh penghinaan.
Sejak awal, Nindi sudah tahu bahwa
Martha tidak menyukainya. Kalau begitu, apakah mungkin Martha bisa menerima
Darren menjadi menantu yang tinggal di rumah keluarga Ciptadi?
Pasti ada sesuatu yang mencurigakan
di balik ini.
Nindi menatap Martha sambil tersenyum
tipis. " Karena Anda sudah bertanya, maka saya juga akan menjawab. Saya
nggak lihat gelang apa pun."
Setelah mendengar jawaban itu,
ekspresi Martha langsung berubah, jelas sekali dia tidak puas.
Lalu kenapa? Apakah dia harus
mengakui bahwa dia mencuri barang-barang itu?
Martha tersenyum, tetapi matanya
tetap dingin. Dia lalu menoleh ke Serena dan berkata, "Nindi benar-benar
nggak melihat gelangmu. Kalau begitu, coba cari lagi."
Serena memang ingin mencari masalah
dengan Nindi dan Martha senang melihatnya. Toh, yang bakal dirugikan nanti
adalah keluarga Morris, bukan keluarga Ciptadi.
Namun, Serena malah mendengus sinis.
"Pasti dia yang mencurinya. Aku baru saja melihat rekaman CCTV, gelang itu
ada di dalam tasnya!"
Saat ini, Nindi melihat tas
tangannya, dan resletingnya sudah terbuka.
Tadi saat dia sedang makan di area
makanan, Nindi hanya meletakkan tas tangan ini agar lebih mudah mengambil
piring. Di dalamnya hanya ada ponsel dan tidak ada barang berharga lainnya.
Dia melihat sekilas ke arah tasnya,
lalu tersenyum dingin. "Kalau begitu, putar saja rekaman CCTV-nya, kita
lihat bersama-sama."
Serena tampak sedikit gelisah.
"Aku sudah melihatnya, begitu juga orang-orang dari keluarga
Lesmana."
Sania yang tadinya ingin bersembunyi,
langsung dipanggil oleh Serena.
Dengan enggan, Sania maju ke depan.
"Nindi, lebih baik kamu keluarkan saja tasmu dan kita periksa bersama.
Bukankah itu akan membersihkan tuduhan terhadapmu?"
Nindi menatap Sania dan Serena.
"Ternyata ini yang kalian rencanakan."
Tadi mereka datang bersama beberapa
gadis lain, mengelilinginya dengan agresif.
Serena tersenyum penuh kemenangan.
"Nindi, kalau kamu nggak berani mengeluarkan tasmu untuk diperiksa,
berarti kamu memang bersalah."
Kali ini, dia harus memastikan Nindi
Lesmana dipermalukan. Dengan begitu, Nindi tidak akan bisa merebut laki-laki
dari kakaknya lagi.
Lagi pula, mana ada keluarga
terpandang yang mau menerima seorang pencuri sebagai menantu?
Nindi melirik tas tangannya.
"Baik, silakan periksa. Tapi kalau ternyata ini nggak ada hubungannya
denganku, Nona Serena harus minta maaf kepadaku di depan umum."
"Kenapa aku perlu minta maaf
padamu? Barangnya sudah pasti ada di dalam tasmu." Serena bicara dengan
penuh percaya diri.
No comments: