Bangkit dari Luka ~ Bab 635

 

Bab 635

 

Melihat raut wajah Darren yang muram, Nindi pun merasa luar biasa puas.

 

Hari ini akhirnya tiba juga.

 

Sania telah membuat kekacauan, hingga mempermalukan dirinya sendiri seburuk ini. Nindi benar-benar ingin melihat apa yang akan dilakukan kakaknya sekarang.

 

Darren sama sekali tidak berusaha menghentikannya.

 

Sania memang bersalah. Dia pantas mendapatkannya!

 

Setelah puas menghajarnya, Audy akhirnya berdiri dengan ekspresi segar, lalu mulai memaki Sania dengan penuh kemarahan, "Beraninya wanita murahan sepertimu, pelacur yang bisa ditiduri siapa saja, menggoda anakku? Kau pikir pantas, ya?"

 

Sania dipukul hingga matanya berkunang-kunang, dia bahkan tak mampu mengeluarkan satu kata pun.

 

Witan langsung membela Sania ketika melihat ini, " Siapa yang menggoda siapa? Jelas-jelas anakmu yang menodai tunanganku! Ini belum selesai!"

 

Saat itu, Yanuar mulai menyadari situasinya semakin rumit. Dia hanya bisa bersembunyi di belakang ibunya tanpa berani berkata apa-apa.

 

Yanuar benar-benar tidak menyangka bahwa Sania berani menjalin dua hubungan sekaligus.

 

Audy sibuk berkacak pinggang sambil menaki, "Oke Kalau begitu, silakan lapor polisi, siapa takut, hah? Si jalang Sania itu memang pacaran dengan anakku, justru akulah yang memaksanya buat pisah! Kamu benar-benar menganggapnya seperti bidadari yang harus disembah, ya? Keluarga Gunawan nggak kekurangan peminat soal menantu! Kalau wanita murahan seperti Sania, aku bahkan jijik buat melihatnya!"

 

Witan merasa wajahnya memanas karena amarah. Dia ingin sekali bertanya pada Sania tentang apa yang sebenarnya terjadi.

 

Namun, Sania benar-benar sudah pingsan. Dia dipukuli hingga tak sadarkan diri.

 

Setelah puas memaki, Audy menoleh ke arah Martha dan berkata, "Aku rasa keluarga kalian benar-benar buruk dalam memilih orang. Lihat sendiri moral keluarga ini. Saranku, lupakan saja mereka. Lebih baik carikan menantu lain buat Yanisha!"

 

Kini, Audy sangat membenci keluarga Lesmana.

 

Jika keluarga Lesmana sampai bisa berkembang dengan bantuan keluarga Ciptadi, bukankah Sania akan semakin sulit disingkirkan?

 

Hari ini, harga diri Martha benar-benar telah hancur.

 

Yanisha buru-buru angkat bicara, "Tante Audy, sebenarnya aku sudah lama mau putus dengan Darren. Tapi dia terus-terusan mengejarku. Aku tahu, bibiku selalu baik padaku, tapi kali ini dia salah menilai orang. Aku sama sekali nggak menyalahkannya."

 

Ekspresi Martha seketika menegang, bahkan mulai memucat. Namun, dia tidak berani membantah.

 

Pada akhirnya, seluruh amarahnya dilampiaskan kepada Darren, "Pengawal! Usir keluarga ini dari pesta sekarang!"

 

Pada saat ini, keluarga Ciptadi harus menjaga harga diri mereka.

 

Selama mereka mengakui telah salah menilai seseorang dan mengusir keluarga Lesmana dari acara ini, maka tidak akan ada yang berpikir mereka punya maksud tersembunyi.

 

Darren melihat para pengawal datang, lalu menoleh ke arah Martha. Saat ini, kepalanya terasa pening karena marah yang luar biasa.

 

Dia hanya tahu bahwa ini adalah hari yang buruk. Semua rencananya benar-benar berantakan.

 

Namun, Audy sama sekali tidak meliriknya. Siapa suruh Darren tak bisa mengendalikan keluarganya sendiri?

 

Darren hanya bisa menatap Nindi dengan sorot penuh harapan.

 

Bagalınanapun, Nindi memiliki hubungan baik dengan Yanisha. Jika dia mau berbicara dan menjelaskan, Yanisha pasti akan percaya.

 

Nindi berkedip dengan ekspresi polos, "Kenapa kamu menatapku begitu? Bukankah ini semua ulah adik Sania-mu yang baik itu? Bukan aku yang mempermalukannya, 'kan?"

 

Mata Darren memerah, dengan urat urat amarah yang terlihat jelas. Dia benar-benar menyesal sekarang.

 

Dia menatap Sania yang terkapar di tanah, lalu berkata dengan bengis, "Dia sudah bukan bagian dari keluarga Lesmana. Hubungan adopsinya sudah diputus. Nindi, mulai sekarang, kamulah satu-satunya adik kandungku."

 

"Jangan begitu, kamu terlalu kejam kalau bilang begitu. Bagaimanapun, Sania pernah berjasa pada keluarga Lesmana. Sejak kecil, kamu selalu mengajari kami untuk menghormatinya dan memperlakukannya dengan baik. Apa kamu sudah melupakan semua itu?"

 

Kata-kata Nindi seperti pisau yang menusuk tepat ke jantung Darren.

 

Bahkan, Nindi masih sempat membantu menempatkan Sania yang pingsan ke kursi roda Witan. Dia menatap Darren seraya berkata, " Memang benar Sania sudah buat kesalahan, tapi bagaimanapun juga, dia masih keluarga. Apa harus setega itu padanya?"

 

"Tapi, apa kamu nggak lihat betapa bejat kelakuannya? Dia sudah mempermalukan keluarga Lesmana, 'kan?"

 

Nindi berkedip polos, "Sekalipun begitu, kamu nggak boleh mengabaikannya begitu saja, 'kan? Kamu adalah kakaknya, bagaimana mungkin kamu setega ini? Haruskah seperhitungan itu dengannya?"

 

Setelah mendengarnya, Darren langsung jatuh pingsan saking marahnya. Tubuhnya ambruk ke tanah, bahkan menciptakan lubang kecil di rerumputan.

 

Nindi buru-buru mundur selangkah. Dia tak menyangka bahwa kakaknya bisa semarah itu sampai kehilangan kesadaran.

 

Wajar saja, Darren sudah menaruh harapan besar pada malam ini.

 

Dia menunggu pesta ini agar bisa diperkenalkan ke kalangan tersohor, juga ingin meningkatkan derajat keluarga Lesmana.

 

Sekarang, semua rencananya hancur berantakan gara-gara Sania.

 

Jelas saja Darren begitu murka.

 

Melihat itu, Audy pun segera berkata kepada para pengawal, "Kenapa kalian diam saja? Cepat bawa dia ke rumah sakit!"

 

Tak boleh terjadi apa pun kepada Darren. Bagaimanapun, dia adalah investasi yang sudah dia danai dengan nominal yang besar.

 

Sial! Andai saja hal ini terjadi lebih awal, dia tidak akan pernah mengucurkan dana sebesar itu!

 

Witan menatap Nindi dengan penuh kebencian, " Kamu pasti menikmati kekacauan ini, ya? Ingat, karma akan datang padamu!"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 635 Bangkit dari Luka ~ Bab 635 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 28, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.