Bangkit dari Luka ~ Bab 626

 

Bab 626

 

Martha di sampingnya langsung menyadari permainan kotor itu. Dia berkata dengan tenang, " Nona Nindi, karena kamu bersedia menyerahkan barangmu untuk diperiksa, kenapa nggak berikan saja padaku? Aku akan berikan penjelasan yang adil kepada semua orang."

 

Namun, Nindi malah menatap Martha dan bertanya, "Jadi, kalau terbukti ini bukan kesalahanku, apakah Nona Serena akan minta maaf secara terbuka atas tuduhan palsunya?"

 

Martha terdiam sejenak. Nindi Lesmana ini terlalu agresif.

 

Darren yang berada di dekatnya, segera berkata, " Nindi, sikap bicaramu benar-benar nggak sopan. Nyonya Martha bersedia memeriksa tasmu itu demi menjaga kehormatanmu."

 

"Benar, Kak Nindi, kalau kamu menunda-nunda dengan mengajukan syarat seperti ini, justru semakin mencurigakan."

 

Sania dengan sinis memanas -manasi. Hari ini dia harus membuat Nindi malu, agar kelak Darren tidak bersikap baik lagi pada Nindi.

 

Memikirkannya saja sudah membuat Sania puas.

 

Witan bahkan lebih blak-blakan. Dia pun berseru, " Nindi, kamu mencuri barang-barang dari rumah saat kamu masih kecil. Sekarang kamu mencuri barang-barang di pesta. Kamu sudah mempermalukan Keluarga Lesmana."

 

Begitu kata-kata itu keluar, semua orang di sekitar terkejut.

 

Nindi juga terkejut saat menatap Witan. Dia tak menyangka bahwa di saat seperti ini, justru Witan yang menikamnya dari belakang.

 

Darren berbalik dan memarahi Witan, "Kamu gila ya? Nindi nggak pernah mencuri waktu kecil!"

 

Meskipun dia tak terlalu menyukai Nindi, tetapi tuduhan seperti itu tidak bisa dilontarkan sembarangan.

 

Namun, Witan tak peduli. Dia langsung maju dan merampas tas tangan Nindi. "Nindi, jangan pura -pura nggak bersalah! Ayo kita lihat apakah ada barang curian di dalam tasmu!"

 

Begitu membuka tasnya, Witan langsung mengeluarkan sebuah gelang zamrud.

 

Saat melihat gelang itu, ekspresi Witan bahkan tampak sedikit bersemangat. Dia mengangkatnya tinggi-tinggi dan berkata dengan lantang, "Nindi, apa kamu masih berani bilang kalau kamu nggak mencuri? Ini buktinya! Apalagi yang mau kamu katakan?"

 

Semua orang di sekitar tercengang.

 

Darren menatap gelang itu dengan heran, lalu menoleh dan bertanya pada Nindi, "Apa maksudnya ini? Tadi aku percaya kamu bukan orang seperti itu, kamu sangat mengecewakanku!"

 

Saat melihat gelang itu, pikirannya seketika kosong. Ini benar-benar memalukan.

 

Dia tidak bisa membiarkan Nindi mencoreng nama keluarga Lesmana, terutama saat Martha hendak mengumumkan sesuatu yang penting.

 

Sania tersenyum penuh kepuasan. "Benar, Kak Nindi, aku tahu ini pertama kalinya kamu datang ke pesta seperti ini, tapi bagaimana bisa kamu mencuri sesuatu?"

 

Serena ikut berseru dengan sinis, "Kampungan tetaplah kampungan, nggak akan pernah bisa naik kelas!"

 

Setelah Martha melihat kejadian ini, dia pun berkata dengan tenang, "Pak Darren, ini masalah keluargamu. Bagaimana kamu ingin menanganinya? 11

 

"Terus terang saja, Nindi sudah lama memutus hubungan dengan keluargaku. Dia bukan bagian dari keluarga Lesmana lagi. Bahkan hari ini, dia datang sebagai tamu undangan Nona Yanisha, bukan bersamaku."

 

Darren benar-benar tak ingin punya hubungan apa pun dengan Nindi.

 

Nindi tidak terkejut mendengar ucapan Darren. Dia tahu Darren hanya memikirkan keuntungan.

 

Martha menatap Nindi, merasa tidak nyaman melihatnya begitu tenang, "Nona Nindi, sekarang bukti sudah jelas, apa ada yang ingin kamu katakan?

 

Meskipun dia tahu ini hanyalah jebakan, tetapi selama Nindi bisa dihancurkan, keluarga Morris pasti akan berutang budi padanya.

 

Nindi malah balik bertanya, "Nggak ada hal yang perlu aku katakan, tapi bagaimana biasanya kamu menyelesaikan masalah seperti ini?"

 

Serena dengan bangga menjawab, "Tentu saja dengan melapor ke polisi! Gelang antik ini bernilai jutaan, cukup untuk membuatmu dipenjara selama beberapa tahun!"

 

Jika Nindi masuk penjara, keluarga Julian pasti tidak akan mau menerimanya.

 

Darren maju dan menekan bahu Nindi. "Cepat minta maaf pada Nona Serena! Atau kamu benar-benar mau dipenjara?"

 

Dia tidak ingin punya saudara perempuan di penjara.

 

Namun, tersungging senyuman dingin di bibir merah Nindi. "Orang yang melakukan kesalahan memang harus menerima konsekuensinya, tapi yang akan dipenjara bukan aku, melainkan Serena."

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 626 Bangkit dari Luka ~ Bab 626 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 28, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.