Membakar Langit ~ Bab 1160

  

Bab 1160

 

"Ini baru benar," kata Marcus sambil tersenyum puas. Dia maju beberapa langkah, lalu membungkuk dan berkata, "Ayo, apa yang ingin kamu katakan?"

 

Oscar dengan susah payah bangkit, lalu mengambil napas dalam-dalam dan hendak mengatakan sesuatu, "Aku..."

 

Dia mendekatkan diri ke telinga Marcus dan menggigit telinganya dengan kuat!

 

"Ahh!" teriak Marcus kesakitan, lalu menampar Oscar dan menendangnya sejauh sepuluh meter!

 

"Beraninya kamu mengkhianatiku !" seru Marcus dengan marah sambil memegang telinganya.

 

Oscar berbaring di reruntuhan, dadanya sedikit terendam, dan wajahnya pucat pasi. Dengan lemah, dia memiringkan kepalanya, lalu melihat Dennis dengan tidak percaya. Dengan sudut bibirnya yang berlumuran darah, dia tersenyum dan berkata, " Sialan, kamu pikir aku begitu nggak berdaya?"

 

"Oscar!" kata Oscar dengan ekspresi penuh kesedihan.

 

"Bajingan!"

 

Setelah diserang oleh lawannya, Marcus memegang telinganya dan melihat tangannya yang penuh dengan darah segar. Seketika, dia tersulut amarah dan berkata, "Hari ini, aku akan membunuhmu !"

 

Serangan lawan tidak membuat Oscar merasa takut dan marah. Dia hanya menghela napas dengan perasaan menyesal dan berkata, "Sayang sekali, baru bangun harus mati lagi... "

 

"Oscar..." Dennis merasa marah, matanya berkaca- kaca.

 

Saat Marcus hendak menyerangnya, tiba-tiba dia tertegun dan merasakan hawa dingin dari belakang.

 

Saat menoleh, dia langsung kaget. Dia hanya mendengar suara energi sejati yang menggelegar dan menghampirinya dari belakang.

 

Dia langsung terpental keluar dan menabrak beberapa pohon besar secara beruntun, lalu jatuh di tengah reruntuhan dan memuntahkan darah segar.

 

Dia mendongak dengan kaget karena melihat seorang pria tua yang perlahan menarik tangannya.

 

"Gu... Guru Bumi tingkat sembilan?"

 

Tatapannya dipenuhi dengan keterkejutan.

 

Namun saat ini, sebuah suara hangat terdengar, " Mundurlah."

 

Pria tua itu dengan hormat mundur, lalu berdiri di belakang seorang pemuda.

 

Pemuda itu berdiri dengan tangan di belakang. Dia menatap Dennis dan yang lainnya dengan ekspresi acuh tak acuh sambil tersenyum dan berkata, " Maaf, aku datang agak terlambat ... "

 

"Tuan Muda?" seru Dennis dengan penuh kegembiraan.

 

"A... Adriel... Tuan Muda ... "

 

Oscar terkejut melihat Adriel dan Guru Bumi tingkat sembilan di belakangnya.

 

Mereka semua terpaku, tetapi kemudian suara kegembiraan bergema!

 

Melihat ekspresi Dennis dan Oscar yang sangat senang, Adriel juga tersenyum lega. Untung saja dirinya datang tepat waktu, kalau tidak bisa gawat...

 

Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba sebuah suara terdengar.

 

"Adriel, mati kamu!"

 

Marcus yang ditendang kini terlihat sangat marah. Dia memanfaatkan kesempatan untuk bangkit!

 

Dia melewati Hendro seperti hantu dan menyerang Adriel. Pedang itu menebas dengan ganas ke arah Adriel.

 

"Hati-hati, Tuan Muda!"

 

Menghadapi serangan tiba-tiba ini, seketika ekspresi Dennis langsung berubah. Dia sontak kaget. Itu adalah Guru Bumi tingkat delapan, yang cukup untuk membunuh mereka berdua!

 

Hendro dilewati, tetapi dia tidak terburu-buru sama sekali. Dia hanya menatap Marcus yang merasa telah berhasil sambil tersenyum sinis. Kemudian, dia menggelengkan kepala sambil berkata, "Sok hebat, berani menyerang Pak Adriel?"

 

Pft!

 

Tepat ketika Dennis dan Oscar baru saja dikejutkan oleh suara teriakan, sebuah kabut hitam tiba-tiba menyelimutinya.

 

Dennis dan Oscar terkejut melihat di sekitar Adriel, ada kabut hitam yang menyelimutinya. Bahkan, Guru Bumi tingkat delapan juga berteriak kesakitan karena tubuhnya yang membusuk!

 

Daging dan darahnya terus berjatuhan. Tatapannya dipenuhi dengan ketakutan. "Serangga Racun Iblis Darah, bagaimana kamu bisa mengendalikan Serangga Racun Iblis Darah?"

 

Dalam tatapan keterkejutannya, Dennis dan Oscar, Adriel berdiri dengan tenang. Tubuhnya yang terbungkus kabut hitam, terlihat misterius dan sulit ditebak. Dari kejauhan terdengar gemuruh, energi darah meledak seperti gunung berapi!

 

Dia tersenyum dengan penuh percaya diri dan berkata, "Akulah satu-satunya Raja Lembah Iblis Darah. Keluarga Maswa nggak menghormati dan harus dihukum!"

 

Dia mengangkat tangannya dengan curiga, merasa seperti hukuman dari langit!

 

Tatapan Marcus dipenuhi dengan ketakutan. Tubuhnya membusuk sedikit demi sedikit, bahkan berubah menjadi genangan darah di tanah!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1160 Membakar Langit ~ Bab 1160 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.