Bab 1163
"Apa?" tanya Herios
Herios langsung menatap ke bawah dan
hanya terlihat genangan darah daging busuk!
Seorang bawahan mengambil sekeping
token yang penuh dengan noda darah dari genangan darah daging, itu adalah milik
Marcus!
"Kenapa dia bisa mati di
sini?" tanya pendeta itu dengan ekspresi yang agak berubah.
"Hanya fokus untuk mendapatkan
keuntungan dan nggak tahu sedang diperangkap. Ada orang yang sedang mengawasi
kita!" jawab bawahan tersebut.
Herios berkata dengan wajah muram,
"Mungkin itu perbuatan Guda."
Marcus adalah seorang Guru Bumi
tingkat delapan. Yang bisa membunuhnya dengan mudah pasti seorang ahli Guru
Bumi tingkat sembilan!
Hanya Guda yang memiliki bawahan
seperti ini!
"Tunggu sebentar, ini salah.
Tuan Herios, ini adalah Serangga Racun Iblis Darah. Marcus dibunuh oleh
Serangga Racun Iblis Darah!" seru pendeta tiba-tiba dengan ketakutan.
Tangannya memegang darah daging Marcus yang bau amis, lalu dia menambahkan
dengan suara gemetar, "Nggak mungkin salah, itu pasti Serangga Racun Iblis
Darah. Tapi bukankah Serangga Racun Iblis Darah hanya meletus satu kali? Kita
telah membayar konsekuensi yang sangat mahal demi memenjarakan Serangga Racun
Iblis Darah, kenapa di sini juga ada?"
Yang memenjarakan Serangga Racun
Iblis Darah adalah salah satu harta karun yang dibawa oleh Herios!
"Ada seseorang yang
mengendalikan Serangga Racun Iblis Darah!" ujar Herios tiba-tiba dengan
wajah muram. Lalu, dia melanjutkan, "Kalau nggak, Serangga Racun Iblis
Darah akan memakan habis jasad Marcus di sini. Hanya dengan mengendalikan
Serangga Racun Iblis Darah, baru bisa membuat Serangga Racun Iblis Darah
meninggalkan jasad!"
Mengendalikan Serangga Racun Iblis
Darah!
Setelah perkataan ini diucapkan,
ekspresi semua orang langsung berubah dan tercengang di tempat.
Keberadaan seperti apa Serangga Racun
Iblis Darah?
Bahkan master langit juga akan
ketakutan menghadapinya!
Herios bisa menggunakan Serangga Racun
Iblis Darah untuk menjebak Guda karena ada bantuan harta karun hebat keluarga
Maswa yang memenjarakan Serangga Racun Iblis Darah secara paksa, tidak dapat
disebut mengendalikan. Hanya menganggap Serangga Racun Iblis Darah seolah
wabah, jika penggunaannya salah, maka bisa melukai diri sendiri.
Namun, sekarang, ternyata ada orang
yang bisa mengendalikan Serangga Racun Iblis Darah di sini!
"Siapa itu? Pasti ahli yang
misterius... " gumam Herios.
Punggung Herios tiba-tiba merasakan
sebuah energi dingin, dia merasa seolah-olah ada mata yang sedang
memperhatikannya.
Herios mengira bahwa saingan
terbesarnya kali ini adalah keluarga Buana, tetapi tidak disangka, ternyata ada
seorang ahli misterius yang bisa mengendalikan Serangga Racun Iblis Darah!
"Dia bisa mengendalikan serangga
Racun Iblis Darah, menunjukkan bahwa dia sangat memahami Iblis Darah. Apakah
ini berarti dia bertekad untuk memenangkan pertempuran harta karun Iblis Darah
kali ini?" tanya pendeta dengan suara gemetar.
Seketika, ekspresi Herios menjadi
muram. Timbul rasa takut yang sangat besar di hatinya, citra seorang ahli
misterius yang sulit ditebak terbentuk dalam pikiran mereka.
"Jangan berkecil hati, keluarga
Maswa tidak akan terintimidasi. Jalan bela diri memang harus diperjuangkan!
Hari ini, nggak peduli siapa pun yang menghalangi, kita tetap harus
memperjuangkannya!" ujar Herios dengan nada serius.
"Tunggu sebentar. Tuan Herios,
lihatlah kabut darah itu!"
Mendadak, pendeta berseru dengan
terkejut dan menunjuk jalan yang baru saja dilewati oleh Adriel dan yang
lainnya.
Hanya energi darah jalan ini yang
jelas jauh lebih tipis daripada tempat sebelumnya, ranting dan daun yang tersisa
di tanah diinjak-injak, itu adalah jejak kaki yang lewat!
"Ini adalah jalan yang dilalui
oleh ahli itu, mengangkat tangan untuk memecahkan energi darah! Ini harus
sangat kuat!" seru pendeta dengan terkejut.
Herios juga terkejut dan ekspresi
wajahnya berubah drastis. Dia sendiri sudah pernah merasakan kekuatan energi
darah itu, tidak ada tumbuhan yang tumbuh di tempat yang dilalui, bahkan
senjata tingkat bumi pun akan terkorosi!
Ahli ini bisa berjalan dengan mudah
dalam energi darah dan bisa mengendalikannya sesuka hati, dia pasti merupakan
sosok yang memiliki tingkat keberadaan yang luar biasa...
"Sangat kuat... " tutur
Herios dengan sedikit kesulitan. Tidak ada lagi sikap angkuh yang dia miliki
sebelumnya ketika dia ingin bersaing.
"Tuan Herios, ada ahli di sini.
Apa yang harus kita lakukan?" tanya pendeta dengan suara gemetar.
"Ikuti!" seru Herios
tiba-tiba dengan nada serius.
"Apa?" tanya pendeta.
Pendeta agak tertegun, lalu dia
berkata dengan ragu, "Tuan Herios, meskipun aku berasal dari keluarga bela
diri, untuk menghadapi ahli misterius ini, aku khawatir..."
Tujuan Herios membawanya ke sini
adalah untuk mengendalikan energi darah, tetapi sekarang di hadapan ahli ini,
dia merasa malu dan merasa bahwa dirinya bahkan tidak bisa dibandingkan dengan
cecunguk kecil...
"Aku nggak berharap kamu melawan
ahli itu," ucap Herios sambil mendengus dingin. Lalu dia menambahkan,
"Ahli ini membawa begitu banyak orang ke sini, menunjukkan bahwa dia
membutuhkan bantuan. Jika dia bersedia, keluarga Maswa dapat bekerja sama
dengannya!"
No comments: