Membakar Langit ~ Bab 1175

 

Bab 1175

 

Kabut hitam menyelimuti!

 

Dalam sekejap, wajah Herios berubah drastis, " Hentikan!"

 

Namun, pada saat ini kabut hitam sudah mengepung Herios. Adriel dengan wajah tenang menatapnya sambil berkata, "Mati atau menyingkir! "

 

"Apa katamu?" tanya Herios yang tampak tidak percaya.

 

"Nggak paham?" Adriel perlahan mengangguk, lalu mengangkat jarinya!

 

Bum!

 

Kabut hitam langsung menyerbu ke arah Herios!

 

Wajah Herios langsung berubah ketakutan. Dia mundur dengan tergesa-gesa sambil berteriak kaget serta penuh amarah, "Kamu sudah gila! Kamu benar -benar berani membunuhku?"

 

Pada saat itu, pendeta tua buru-buru berlutut sambil berkata, "Pak Adriel, ampuni kami! Kami nggak berani memaksa Pak Adriel lagi, kami akan segera pergi!"

 

Adriel ini benar-benar orang gila!

 

Meski di kemudian hari keluarga Maswa akan membalaskan dendam Herios dengan membunuh Adriel, itu tetap tidak sebanding!

 

Bagaimanapun juga, begitu mereka keluar, mereka punya banyak kesempatan untuk berurusan dengan Adriel

 

Sambil berkata demikian, pendeta tua itu membantu Herios, lalu segera melangkah pergi.

 

Saat ini, Guda yang menyaksikan kejadian itu pun tertegun. Dia menatap Adriel dengan terkejut.

 

Gila!

 

Orang ini benar-benar gila!

 

Dia benar-benar tidak peduli dengan akibatnya, tidak takut menjadi musuh abadi dengan Herios!

 

Saat ini, Adriel dengan tenang menatap mereka, lalu berkata, "Harta Karun Iblis Darah ini adalah milikku. Siapa yang setuju, siapa yang menentang?"

 

"Aku, aku..."

 

Ketika Guda melihat tatapan dingin Adriel, wajahnya menjadi sangat tidak enak dipandang.

 

Adriel benar-benar ingin mengambil semua harta ini untuk dirinya sendiri!

 

Namun, melihat kabut beracun yang siap dilepaskan, Guda terpaksa menelan ludah, lalu tersenyum masam sambil berkata, "Harta karun Iblis Darah itu dipecahkan oleh Pak Adriel, tentu saja itu milikmu. Aku nggak merasa keberatan!"

 

Adriel mengangguk pelan, lalu mengangkat tangannya untuk menghilangkan kabut beracun.

 

Alasan Adriel tidak membunuh Herios adalah karena dia hanya bisa menggunakan Serangga Racun Iblis Darah sekali lagi.

 

Ketika hanya ada satu peluru tersisa, cara terbaik adalah menyimpannya di dalam pelatuk, menjaga ancaman tetap hidup untuk mencapai efek yang maksimal.

 

Tiba-tiba, energi darah di dalam lembah mulai bergolak, perlahan menyebar ke segala arah.

 

"Harta Karun Iblis Darah telah muncul!" teriak Dennis dengan penuh semangat.

 

Lembah itu akhirnya menampakkan wujud aslinya.

 

Ketika kabut darah sepenuhnya menghilang, sebuah pintu gua yang dikelilingi oleh pola-pola formasi berbentuk ular yang aneh pun muncul. Namun, semuanya perlahan mulai memudar.

 

Guda merasa sangat bersemangat, merasa tidak sabaran untuk segera masuk dan menyelidikinya.

 

Namun, saat itu tatapan dingin Adriel menghentikan langkahnya, membuat Guda menahan keinginannya dengan terpaksa, lalu berkata dengan senyum masam, "Pak Adriel, silakan. Kami hanya ingin melihat-lihat."

 

Adriel tidak menghiraukan mereka. Metode Iblis Darah sangat aneh. Jika dia tidak memanfaatkan momen ketenangan singkat ini untuk segera mengambil harta karunnya, entah hal apa yang akan terjadi nanti.

 

Adriel meninggalkan Hendro dan yang lainnya untuk mengawasi sekitar, sementara dia sendiri langsung melesat menuju pintu gua.

 

Setelah Adriel memasuki gua, pemandangan di depannya tiba-tiba menjadi cerah.

 

Gua itu tidak terlalu besar, hanya terdapat tiga peti di dalamnya.

 

Namun, ketika Adriel ingin memeriksa apakah ada jebakan di peti-peti itu, dia menyadari bahwa ketiga peti tersebut tampak biasa saja, tanpa ada bahaya sedikit pun. Bahkan tidak ada gembok yang menguncinya.

 

Adriel dengan ragu membuka salah satu peti.

 

Seketika itu juga, wajahnya berseri-seri. Dia bergumam, "Ternyata ini Batu Sungai Darah!"

 

Di dalamnya ada sekotak batu permata berwarna merah darah.

 

Namun, Adriel tahu bahwa benda ini disebut Batu Sungai Darah.

 

Setiap Batu Sungai Darah mengandung energi darah yang sangat besar, yang bisa digunakan untuk memperkuat esensi darah seseorang. Namun, kegunaan utamanya adalah sebagai bahan utama yang digunakan Iblis Darah untuk menciptakan Sungai Darah!

 

Sungai Darah adalah sebuah harta karun yang aneh. Menggabungkan Sungai Darah dengan tubuh pengguna memungkinkan mereka menyerap energi darah yang dahsyat dari Sungai Darah untuk menyembuhkan diri.

 

Sama seperti ular besar tadi. Selama Sungai Darah tidak dihancurkan, ia juga tidak akan mati.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1175 Membakar Langit ~ Bab 1175 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.