Membakar Langit ~ Bab 1793

 

Bab 1793

 

"Kamu benar-benar pantas mati!"

 

Mata Reo memerah, dia meledak sepenuhnya. Sebagai seorang pengawas, menyerang langsung peserta sebenarnya melanggar aturan. Dia bisa mendapatkan hukuman. Namun, kemarahannya sudah melampaui batas saat ini.

 

"Sudah aku beri kelonggaran berkali-kali, tapi kamu tetap nggak tahu diri. Pergi!"

 

Saka juga murka. Tubuhnya memancarkan cahaya emas yang berkobar-kobar. Dia langsung melayangkan pukulan keras!

 

Reo yang adalah seorang ahli tingkat langit tahap delapan, menganggap remeh Saka.

 

Namun, ketika pukulan bercahaya emas itu tiba, wajah Reo langsung berubah. Tubuhnya terlempar jauh, lengannya bergetar hebat, sementara dia tidak mampu menahannya.

 

"Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"

 

Bayangan pukulan Saka seperti ombak yang tak henti-hentinya. Semangat bertarungnya meledak. Dalam sekejap, Reo menerima lebih dari sepuluh pukulan berturut-turut.

 

Tubuh Reo terus menerima serangan beruntun. Suara tulang patah terdengar, sementara dia memuntahkan darah sambil berseru kaget, "Ini kekuatan Raja Ganda!"

 

Saka hanya menyeringai tanpa menjawab. Dengan satu pukulan yang kuat, dia berhasil menekan Reo hingga terpental jauh. Cahaya emas menyapu tubuh Reo, membuatnya menempel di dinding batu dengan tulang patah di berbagai tempat.

 

"Kamu seharusnya bersyukur aku sedang bersabar. Kalau nggak, aku juga akan melemparmu ke kawanan binatang buas."

 

Saka melemparkan komentar dingin sebelum berjalan pergi bersama kelompoknya tanpa memedulian Reo. Setelah tiga bulan mengasah diri, emosinya sudah jauh lebih terkendali, sehingga dia memilih untuk tidak membunuh Reo.

 

Di sepanjang perjalanan, setiap melewati penjagaan binatang buas, Saka menangkap beberapa orang dari Kota Sentana untuk melayani binatang-binatang buas itu. Setelah binatang-binatang tersebut kelelahan, dia membawa kembali korban - korban itu, lalu melanjutkan perjalanan.

 

"Apakah itu Formasi Teleportasi yang legendaris?"

 

Akhirnya, mereka sampai di puncak gunung. Begitu sampai, seseorang berseru kegirangan.

 

Saka tampak memandang ke depan. Di atas platform di puncak gunung itu, dia bisa melihat sebuah Formasi Teleportasi yang besar.

 

Katanya, Formasi Teleportasi yang melibatkan hukum ruang ini awalnya hanya digunakan ahli tingkat suci. Namun, puluhan tahun lalu saat perang besar, seorang Tentara Agung mengembangkan teknologi ini agar dapat digunakan dalam skala kecil.

 

"Aku sudah berkorban begitu banyak, kamu harus memenuhi janjimu!"

 

Pada saat ini, seorang pria dari Kota Sentana berkata dengan nada penuh penderitaan, sambil menahan sakit dengan wajah sedihnya. Ukuran binatang buas itu sungguh besar hingga tubuh bagian belakang meraka terasa sungguh tersiksa.

 

Tubuh mereka sudah dilecehkan, sekarang mereka menuntut hak mereka. Saka tentu saja tidak melanggar janjinya. Dia mengizinkan orang Kota Sentana menaiki Formasi Teleportasi terlebih dulu, memungkinkan mereka untuk memilih posisi jatuh di Gunung Reribu.

 

Tak diragukan lagi, orang-orang dari Kota Sentana semua memilih tempat yang dekat dengan Api Ilahi. Sementara itu, orang-orang dari wilayah selatan mulai bertanding secara adil untuk mendapatkan sisa posisi yang tersedia.

 

Namun, baik kelompok Kota Sentana maupun wilayah selatan sepakat untuk meninggalkan posisi terbaik, yaitu tepat di tengah formasi, bagi Saka. Tidak ada yang berani merebutnya.

 

Di sana, hampir dapat dipastikan seseorang akan langsung menemukan Api Ilahi setelah berteleportasi.

 

Kemudian, Saka membawa Elin dan Cecil untuk menaiki Formasi Teleportasi.

 

Tiba-tiba, cahaya dari formasi itu mulai bersinar terang, sementara ruang di sekitarnya mulai tampak terdistorsi.

 

Namun, pada saat itu seorang pria tua berambut putih tiba-tiba muncul. Melalui ruang yang terdistorsi, dia mengangkat tangannya dengan santai, mengalirkan energi sejati ke dalam Formasi Teleportasi.

 

Saka juga sedang menatap pria tua yang tiba-tiba muncul itu. Dia menyadari bahwa pria tua ini adalah salah satu pengawas seleksi ini.

 

Saka menyipitkan mata sembari berkata, "Apa kamu berniat memanipulasi Formasi Teleportasi ini?"

 

Pria tua itu jelas bisa mengendalikan Formasi Teleportasi. Dia mungkin akan mengirim Saka ke tempat yang paling buruk.

 

"Nggak perlu berpikir sejauh itu, aku nggak serendah itu. Dalam seleksi ini, jarang sekali ada peserta yang sekuat dirimu. Tentu aku harus mengirimmu ke tempat yang terbaik," kata lelaki tua itu sambil menatap Saka dengan senyum yang agak aneh.

 

"Kuat?" Saka sedikit terkejut.

 

"Pernahkah kamu mendengar kata-kata ini... " Pria tua itu berkata sambil tersenyum sinis, "Tujuh Pilar Abadi. Sosok penuh kekejaman seperti binatang buas, meski masih ada seberkas kebaikan dalam hatinya."

 

Begitu mendengar ini, ekspresi di wajah Elin tiba - tiba berubah. Dia berujar, "Sial! Dia ingin mengirimmu untuk bertarung dengan para ahli terkuat di Gunung Reribu!"

 

"Tujuh Pilar Abadi merujuk pada Adair Syahrir, Shawn Lavali dari Srijaya, serta pada murid dari Guru Kaisar, Dahlia Arlon. Kemudian, Ruvan, Darta, Novea adalah tiga genius yang dilatih oleh tiga ajaran dari keluarga bangsawan. Lalu, ada putra mahkota keluarga kerajaan yang sangat kejam. Selain itu..."

 

Namun, sebelum Elin bisa selesai berbicara, cahaya Formasi Teleportasi sudah mencapai puncaknya Ruang menjadi sangat terdistorsi, tubuh Saka mulai menghilang, tetapi dia masih sempat menyeringai sambil berkata, "Ini akan makin menarik..."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1793 Membakar Langit ~ Bab 1793 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.