Membakar Langit ~ Bab 1832

 

Bab 1832

 

Setelah kata-kata itu dengar, semua orang di tempat itu terdiam, saling melempar pandangan.

 

"Apa dia tadi bilang mau mengadang kita semua sendirian? Apa aku nggak salah dengar?"

 

"Nggak salah dengar..."

 

"Orang gila dari mana ini? Cepat singkirkan dia, sangat mengganggu pandangan!"

 

Orang-orang mulai tidak sabaran, sangat meremehkan Saka. Bahkan tanpa memperhatikan Devian dan yang lainnya, apa Saka berpikir untuk mengadang semuanya meski orang di pihak mereka sangat banyak?

 

Jika bukan orang gila, apa lagi namanya?

 

Namun, mereka juga tidak bodoh. Tentu saja mereka tidak akan bertarung satu lawan satu. Mereka langsung menyerang bersama-sama!

 

Suara-suara manusia bergemuruh, berbagai energi sejati meledak. Semuanya bergerak menghancurkan ke arah Saka.

 

Pada saat itu.

 

Saka hanya tersenyum dingin. Dia tiba-tiba mengangkat tangan, lalu melambaikannya.

 

Tiba-tiba, seolah ada petir menggelegar di udara. Cahaya emas meledak keluar dengan sangat dahsyat, berubah menjadi sungai emas yang panjang, menyapu keluar seketika itu juga.

 

"Bunuh!"

 

Suara pembunuhan memekakkan telinga. Orang pertama langsung tersapu masuk sungai emas itu.

 

Mereka buru-buru menahannya, tetapi energi sejati yang mereka keluarkan tampak seperti tetesan air yang masuk ke lautan. Sungai emas tetap tenang tanpa riak.

 

Sungai emas yang dahsyat ini tampaknya sangat berat, seketika menghancurkan beberapa orang. Otot mereka putus, tulang patah, tubuh pun hancur, memperlihatkan serpihan tulang putih serta darah merah segar.

 

Suara keras terdengar beberapa kali seiring potongan-potongan mayat yang terjatuh ke tanah.

 

Saka menjentikkan jarinya, memadamkan cahaya emas, lalu berkata dengan nada dingin, "Silakan terus maju."

 

Seluruh tempat sunyi senyap.

 

Harus diketahui bahwa orang-orang yang bisa masuk ke sini bukanlah orang lemah di tiga wilayah utara. Namun, ternyata sekarang belasan orang bisa dibunuh oleh Saka dalam sekejap seperti ini?

 

"Siapa kamu? Apa dari keluarga kerajaan? Dari tujuh keluarga besar? Apa kamu musuh yang berseteru dengan keluarga Dimasta?" tanya seseorang dengan ragu.

 

"Nggak, bukan. Aku adalah ... "Saat ini, ada orang yang berteriak dengan suara gemetaran, "Saka!"

 

Seketika itu juga, ekspresi semua orang berubah.

 

"Apa kamu yakin?"

 

"Apa benar dia?"

 

"Nggak salah lagi. Aku nggak akan lupa wajah ini meski aku mati!"

 

Seorang pria dengan tubuh kurus menatap Saka dengan tatapan tajam serta wajah yang penuh kebencian. Dia adalah anggota keluarga dari Kota Sentana, bukan dari tujuh keluarga besar.

 

Dulu, dia masuk bersama Saka, tetapi harus membayar harga yang sangat mahal ...

 

"Oh?"

 

Saka memandang pria dengan tubuh kurus itu, lalu tersenyum santai sambil bertanya, "Bagaimana pantatmu?"

 

"Kenapa dia bicara soal pantat?" Semua orang tampak bingung.

 

"Diam!"

 

Pria bertubuh kurus itu seperti mendapat pukulan mendengar perkataan Saka. Dia pun berteriak penuh amarah. Caranya masuk ke sini adalah masa lalu yang tidak ingin dia ingat selamanya.

 

Orang-orang Kota Sentara dari wilayah utara yang masuk melalui seleksi, semuanya saling mengerti untuk menutup mulut mereka. Tidak akan ada yang berani mengungkit masa lalu yang memalukan ini.

 

"Sekarang apa yang harus dilakukan?" tanya seseorang dengan ragu.

 

Semua orang menatap tajam pada Saka. Namun, untuk sementara tidak ada yang berani bergerak sembarangan. Bagaimanapun juga, Saka telah membuat reputasi besar di luar sana...

 

Terutama pria bertubuh kurus itu. Wajahnya berubah makin pucat, sementara dia diam-diam mundur ke belakang.

 

Di luar, dia telah menyaksikan kehebatan Saka. Dia bahkan curiga kalau semua orang di tempat ini belum tentu bisa membunuh Saka meski mereka menyerang bersama ...

 

"Apa yang kalian lakukan? Cepat kejar!".

 

Pada saat ini, ada tiga sosok yang melangkah turun dari gunung.

 

Devian yang berbadan kekar berteriak dengan tidak sabaran.

 

Di sampingnya ada Sandi dan Rayden. Mereka sepertinya telah melalui periode pemulihan, membuat energi sejati mereka telah pulih ke puncaknya.

 

"Habislah sudah..."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1832 Membakar Langit ~ Bab 1832 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 30, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.