Membakar Langit ~ Bab 1825

 

Bab 1825

 

Fredo mengacak acak rambutnya dengan marah dan berteriak keras. Setelah memasuki rumah keluarga Dimasta, dia belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya, di mana setiap orang menghormatinya. Ini adalah pertama kalinya dia diperlakukan dengan cara yang demikian.

 

Namun, Saka dengan tenang menarik kerah bajunya dan berkata pelan, "Keluarga Dimasta? Apa kamu tahu Cecil Dimasta?"

 

Sudut bibir Fredo terbelah, dan dengan marah dia berteriak, "Tentu aku kenal! Itu adalah putri tunggal keluarga Dimasta."

 

Ada banyak orang yang masuk ke dalam keluarga Dimasta, tetapi sebagai anjing keluarga Dimasta, tentu dia harus mengenali semua orang yang datang ke sini, jika tidak, bisa-bisa dia akan dimasak dan dijadikan makanan.

 

Oh, dia bilang mengenalmu, kata Saka sambil menghindar ke samping.

 

Lalu, Fredo melihat seorang wanita dengan ekspresi marah berjalan mendekat ...

 

Nona... Nona Cecil...

 

Fredo terkejut dan buru-buru berkata, "Nona Cecil, bagaimana kamu bisa ada di sini? Tuan Muda mencarimu sejak lama untuk menanyakan tentang Saka si bajingan itu..."

 

Keluarga Dimasta memang tidak menerima pemberitahuan apa pun, tetapi beberapa orang yang dipilih dengan ketat dan datang dari Kota Srijaya melaporkan berita kepada Renan...

 

Namun, saat itu juga

 

Cecil menatap dengan tatapan tajam, lalu mengangkat tangannya dan memberikan pukulan keras kepada Fredo!

 

"Siapa yang kamu sebut bajingan?"

 

"Bukan! Aku nggak bilang kamu! Aku bilang Saka..”

 

Berani-beraninya!

 

Cecil makin marah dan ketakutan. Dia berseru, "

 

Saka ada di dekat sini! Apa maksudmu bilang begitu?

 

"Kamu cari mati, ya?"

 

Sekejap, pukulannya membuat darah memercik, gigi -gigi Fredo terlepas dan wajahnya berubah rusak total.

 

Dia takut kalau pukulannya terlalu ringan, sampai Saka merasa bahwa dia tidak cukup setia.

 

Saat Fredo dipukuli.

 

Gilbert juga tampak bingung menatap Saka, dia tidak mengerti mengapa orang ini menyelamatkannya ...

 

Saka kemudian melihat ke arah Gilbert sambil tersenyum dan berkata, "Dengar dia bilang, namamu Gilbert, 'kan?"

 

Kamu adalah ... tanya Gilbert dengan hati-hati.

 

Saka tersenyum lalu berkata, "Aku Saka."

 

Setelah kata-kata itu, seluruh ruangan menjadi sunyi.

 

Sementara itu, wajah Fredo perlahan berubah menjadi pucat. Saka? Apakah itu berarti dirinya

 

Gilbert pun menatap tajam dan bersemangat pada Saka.

 

Dia tahu semua yang dilakukan Saka di luar sana, orang ini jelas berada di pihak yang sama dengannya...

 

Aku nggak suka berutang pada orang lain. Kamu telah menyelamatkan nyawaku, seharusnya aku membalas budi, tapi sekarang aku malah berutang satu nyawa pada orang lain... ujar Gilbert dengan alis berkerut.

 

Saka hanya bisa menghela napas.

 

Orang ini benar-benar menggunakan nyawa seperti mata uang, sepanjang hidupnya berkeliling untuk membayar utang nyawa orang lain?

 

Setelah lama tak bertemu, ternyata tetap saja seperti ini.

 

Saka pun bergurau, "Nggak perlu bayar dengan nyawa, bagaimana kalau bayar dengan yang lain?"

 

Gilbert terkejut, "Apa maksudmu?"

 

Dia mungkin merupakan salah satu orang penting di Kota Srijaya, tetapi di sini dia bukanlah siapa-siapa.

 

Saka berpikir sejenak lalu berkata, "Di kehidupan berikutnya, biar aku yang merebut istrimu?"

 

Gilbert hanya bisa terdiam.

 

Saat itu, Cecil akhirnya merasa sudah cukup memukuli Fredo. Lalu, mengangkat tangannya, menggunakan energi sejati dan mengarahkannya pada Fredo yang pucat pasi. Dia berkata, "Aku akan bantu kamu bunuh dia!"

 

Namun, Saka mengangkat tangan dan berkata, " Jangan terlalu kejam, ya ..."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1825 Membakar Langit ~ Bab 1825 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 30, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.