Bab 1837
Setelah memeriksa lokasi di tempat
kejadian, dia segera menghela napas lega sambil berkata, "Nggak apa-apa,
Pak Gary sengaja meninggalkan pakaian yang berlumuran dengan darahnya sendiri
untuk menarik binatang buas, membuat pengalihan. Orang -orang yang mengejar
tadi hanya membunuh binatang-binatang buas ini... "
Setelah mendengar penjelasan ini,
Saka menghela napas lega, diam-diam mengusap keringat dinginnya. Hampir saja
dia mati ketakutan.
Cecil sedikit bingung ketika berkata,
"Kalau kamu memperhatikan dengan cermat, kamu akan menemukan beberapa bau
darah yang serupa di sekitar. Ini semuanya pasti sudah diatur oleh Gary. Kenapa
kamu begitu tergesa-gesa..."
Dengan kemampuan seorang ahli tingkat
langit, mendeteksi hal-hal seperti ini tidaklah sulit.
Lagi pula, Cecil merasa ekspresi di
wajah Saka tidaklah normal. Tadi dia tampak seperti kehilangan keluarganya...
Tentu saja, jika satu-satunya
keluargamu dalam bahaya, kamu pun akan panik.
Namun Saka tetap bersikap tenang,
lalu mengalihkan pembicaraan. Dia sedikit mengernyitkan dahi ketika berkata,
"Jejak darah Pak Gary ada di mana-mana, ini akan sedikit merepotkan."
Gary bukan hanya membingungkan
musuhnya, tetapi juga membingungkan Saka.
Tiba-tiba, dia melihat ke arah
Gilbert sembari berkata. "Kamu seharusnya tahu keberadaan Pak Gary,
'kan?"
Orang-orang di lingkaran militer
biasanya akan meninggalkan kode rahasia yang hanya diketahui oleh rekan mereka.
Namun, setelah mendengar hal ini,
Gilbert dan beberapa orang yang ada di belakangnya saling berpandangan, sedikit
terdiam.
Cecil mendengus, lalu berujar,
"Apa maksudnya ini? Kami sudah begitu banyak membantu kalian, tapi kalian
nggak memercayai kami?"
Gilbert sedikit terdiam sebelum
akhirnya berkata perlahan, "Saka, aku ingin memercayaimu, tapi kamu sudah
mengeluarkan Api Ilahi tingkat lima. Kalau begini terus, kami nggak akan mampu
membalas budimu."
Meskipun dia mengatakan ini, mata
orang-orang lain tampak berkilat penuh keraguan.
Jika sudah memberi, harus mendapat
balasan.
Saka sudah mengeluarkan dua Api Ilahi
tingkat lima, serta satu Api Ilahi tingkat empat tadi. Namun, apa sebenarnya
yang dia inginkan?
Apa benar ini hanya karena dia
mengagumi Gary?
Mereka sudah dewasa, bukan lagi
seorang anak yang polos...
Ketika mendengar kata-kata ini, Saka
merasa agak kesal.
"Sialan, aku sudah bersikap
terlalu berlebihan sampai dicurigai," batin Saka.
Dia tersenyum santai, lalu membalas,
"Kalau begitu, aku nggak akan berpura-pura lagi. Ya, aku mencari Pak Gary
karena sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku minta ... "
Setelah mendengar tentang ini, semua
orang justru merasa lega. Mereka menatap Saka dengan lebih cermat, menunggu
penjelasannya.
Di bawah tatapan mereka, Saka sedikit
berpikir, sebelum perlahan berkata, "Sebenarnya, aku ingin mencari jalan
pintas. Aku dengar kalau Adriel punya hubungan dekat dengan Sekte Dokter
Surgawi. Aku ingin memanfaatkan hubungan dengan Pak Gary untuk menjalin koneksi
dengan Liana dari Sekte Dokter Surgawi, supaya nanti aku bisa masuk ke sekte
dengan mudah."
Gilbert menatapnya dengan tatapan
aneh sebelum membalas, "Syaratnya adalah kamu harus bisa naik ke Jalan
Kejayaan, baru punya kesempatan untuk mencari koneksi. Apa kamu begitu yakin
bisa bertahan sampai akhir, menjadi salah satu dari delapan orang
terakhir?"
Saka hanya tersenyum simpul, tidak
memberikan jawaban apa-apa. Namun, senyumnya yang tampak penuh percaya diri,
membuat Gilbert tak bisa berkata apa-apa.
"Sekarang, apa kamu bisa
mengatakannya?" tanya Saka sambil tersenyum.
Gilbert tampak sedikit ragu sebelum
akhirnya berkata perlahan, "Apa kamu tahu tentang Dokter Dewi Sakti di
Gunung Reribu?"
"Siapa?" tanya Saka dengan
terkejut.
Sebelum Gilbert bisa menjawab, Cecil
sudah berkata dengan tidak sabaran, "Kali ini di Gunung Reribu, muncul
seorang dokter sakti. Nggak peduli luka apa pun itu, dia bisa menyembuhkan
semuanya! Dokter Dewi Sakti ini hidup di luar dunia, nggak mau ikut campur
dalam pertarungan. Tapi untuk mengobati orang, dia akan meminta imbalan Api
Ilahi dan obat-obatan yang langka! Tujuh keluarga besar sudah mendengar tentang
namanya. Kabarnya sudah ada keluarga yang membawa hadiah untuk mengundangnya.
Ckckck, Dokter Dewi Sakti ini punya banyak teman. Kekayaannya juga nggak
sedikit... "
Gilbert terdiam sejenak sebelum
berkata, "Pak Gary sebelumnya nggak mengenal dokter sakti ini. Tapi karena
suatu kebetulan, Dokter Dewi Sakti ini berutang budi padanya. Jadi Pak Gary
kemungkinan besar akan mencarinya untuk menyembuhkan lukanya tanpa memberi tahu
siapa pun."
Dokter Dewi Sakti ...
Ekspresi Saka berubah menjadi aneh
saat dia menatap Gilbert yang matanya berkilat. "Kalau kamu nggak bisa
berbohong, jangan memaksakan diri. Kamu bahkan sengaja menekankan kalau Dokter
Dewi Sakti itu nggak ada hubungannya dengan Gary. Apa kamu tahu? Nada bicaramu
itu terlalu mencurigakan," pikir Saka.
Dokter Dewi Sakti ini...
Mungkiah dia adalah Wennie?
No comments: