Membakar Langit ~ Bab 1821

 

Bab 1821

 

Kini, anggota keluarga Syahrir benar-benar kehilangan semangat. Di tengah kekacauan, Dahlia menerjang ke dalam kerumunan seperti seekor harimau yang masuk ke kawanan domba.

 

Namun, ketika melihat Saka mendekat, ekspresi wajah Adair tiba-tiba berubah dingin. Dengan suara penuh kebencian, dia berkata, "Lain kali kita bertemu, aku akan mengulitimu hidup-hidup!"

 

Sebelum Saka sempat bicara, Novea langsung membentak dengan marah, "Lain kali? Orang bodoh seperti kamu harus mati di sini!"

 

Namun, tiba-tiba tubuh Adair memancarkan kekuatan petir yang dahsyat dan sosok seorang Dewa Petir muncul kembali di udara!

 

Tak hanya itu, di sekitar sosok Dewa Petir tersebut, dua Dewa Petir lain terbentuk dari anyaman petir yang kuat.

 

Tiga Dewa Petir melindungi Adair, memungkinkan dia melesat keluar dari pertarungan!

 

Tiga Dewa Petir? Yarno melanggar aturan memberikan kamu teknik rahasia Sekte Tersembunyi! teriak Novea dengan penuh amarah.

 

Saka juga mulai menyadari sesuatu. Dulu, Yarno memiliki kemampuan untuk menciptakan keterampilan tiga wujud spiritual dalam seni bela dirinya.

 

Teknik ini tampaknya telah dimodifikasi dan digabungkan ke dalam seni Dewa Petir.

 

Ternyata orang ini selama ini menyembunyikan kemampuannya!

 

Adriel menggerutu dengan marah, "Memangnya nggak ada kepercayaan lagi di antara manusia? Aku dengan tulus menipumu, tapi kamu malah menyembunyikan sesuatu dariku!"

 

Tunggu saja! Aku pasti akan mengulitimu hidup -hidup! teriak Adair dengan lantang.

 

Dalam perlindungan Tiga Dewa Petir, tubuh Adair berubah menjadi kilatan petir dan melesat menjauh.

 

Saka menatap kepergian Adair dengan sorot mata gelap, tetapi dia tidak berusaha mengejarnya.

 

Adair sedang mengerahkan seluruh potensinya untuk melarikan diri. Mengejarnya hanya akan menjadi pekerjaan yang merepotkan. Lagi pula, Dahlia masih ada di sini.

 

Jika Saka pergi, Dahlia pasti akan mengambil Api Ilahi tingkat delapan itu dan dia tidak bisa membiarkan Dahlia menggunakan Api Ilahi tingkat delapan itu hanya untuk mencapai tingkat kekuatan master ilahi.

 

Cepat juga larinya, pengecut, gumam Saka.

 

Lalu dia melirik Novea dan berkata, "Kamu sudah kehilangan Kartu As-mu, 'kan?"

 

Novea menyeringai dingin, "Kamu pikir begitu?"

 

Saka mengulurkan tangan dan menyegel beberapa titik akupunktur di tubuh Novea sebelum mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

 

Di pintu masuk lembah, suara pertarungan telahberhenti. Tubuh tubuh bergelimpangan di tanah, diterangi oleh cahaya api di tengah gelap malam.

 

Di antara darah dan nyala api, berdiri seorang sosok ramping dengan pedang di tangannya. Seluruh tubuhnya berlumuran darah, tetapi ekspresinya tetap tenang saat menatap Saka.

 

Pandangan mereka bertemu.

 

Wajah Adriel perlahan berubah menjadi lebih lembut dan menunjukkan senyuman yang ramah, lalu dia bertanya, "Kamu nggak apa-apa?"

 

Dahlia sempat tertegun, tetapi segera mengerutkan alisnya. Dengan tatapan penuh kewaspadaan, dia menjawab, "Aku masih hidup berkat bantuanmu, tapi Api Ilahi tingkat delapan ini nggak bisa kuberikan padamu!"

 

Adriel tertawa ringan, tak memedulikan ancamannya. Dia berkata, "Aku pernah mendengar tentang kisahmu dan Adriel."

 

Kata-kata itu seolah menyentuh luka terdalam Dahlia. Tatapannya langsung berubah dingin.

 

Begitu pula dengan ekspresi Leony yang berdiri di sisinya. Kematian Adriel adalah luka yang tidak ingin mereka ungkit.

 

Kamu hanya ingin menjadi murid Sekte Sulos untuk mengumpulkan kekuatan dan membalas dendam pada Adriel, bukan? tanya Saka.

 

Saka tersenyum lembut dan melanjutkan, "Tapi aku punya cara yang lebih baik. Mau tahu nggak?"

 

Rahasia adalah sesuatu yang lebih baik jika diketahui oleh sedikit orang. Jika dia memberi tahu mereka kebenarannya sekarang, itu hanya akan membahayakan mereka.

 

Jadi, dia memilih untuk cara yang lebih halus.

 

Katakan, jawab Dahlia dengan tenang.

 

Adriel melangkah maju, mencoba mendekat untuk memeriksa luka mereka.

 

Namun, Dahlia langsung mengangkat pedangnya dan mengarahkannya ke Adriel lalu berkata, " Bicaralah dari sana. Kalau nggak, aku akan mengajakmu mati bersama!"

 

Pedang setengah jadi di tangannya bergetar hebat seperti naga yang mengamuk dan memancarkan aura bencana. Jelas, dia masih menyimpan kartu as terakhir yang belum dia gunakan.

 

Novea menatap Saka dengan pandangan aneh. Anak ini berencana menipu lagi?

 

Namun, bagaimana cara dia bisa mendapatkan Api Ilahi tingkat delapan hanya dengan bicara kosong?

 

Adriel berhenti melangkah, lalu tersenyum tipis. Dia berkata, "Sebenarnya yang kamu butuhkan bukanlah Api Ilahi ini, melainkan keamanan."

 

Lagi pula, tujuh keluarga besar tahu bahwa kamu belum bisa melupakan dendam dari kematian Adriel. Mereka menganggapmu sebagai ancaman dan nggak akan membiarkanmu naik ke Jalan Kejayaan dengan mudah. Tapi aku bisa membantumu! ujar Saka dengan santai.

 

Bagaimana caranya? tanya Dahlia dengan sedikit tertarik.

 

Kacaukan situasi dan memancing ikan di air keruh, balas Saka.

 

Tiba-tiba, Saka menunjuk Novea dan berkata, "Tiga hari lagi, aku akan menyuruhnya membawaku ke pertemuan antara tujuh keluarga besar dan keluarga kerajaan! Dalam pertemuan itu sebuah kabar besar akan terungkap!"

 

Kemunculan Api Ilahi tingkat sembilan!

 

Pertarungan besar antara tujuh keluarga besar dan keluarga kerajaan akan dimulai lebih awal!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1821 Membakar Langit ~ Bab 1821 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 30, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.