Membakar Langit ~ Bab 1797

 

Bab 1797

 

Cecil langsung kebingungan.

 

Di sisi lain, orang-orang di depannya juga tertegun. Salah satu dari mereka bertanya, "Kami adalah anggota keluarga Syahrir. Siapa kamu ini?"

 

"Akhirnya! Aku sudah menunggu kalian!"

 

Saka tampak senang, lalu segera berkata, "Aku melihat dari kejauhan kalau ada seorang anggota keluarga Syahrir yang bertarung hebat melawan seorang pria yang memancarkan cahaya emas. Aku nggak tahu apa yang terjadi, jadi aku datang untuk melihatnya."

 

"Pria yang memancarkan cahaya emas?"

 

Tiba-tiba, ekspresi para anggota keluarga Syahrir langsung berubah menjadi muram.

 

Tingkah Saka terlihat sangat alami. Lagi pula, tidak ada kamera pengawas di sini. Keluarga Syahrir tidak mungkin memiliki foto atau video dirinya.

 

Selain itu, orang-orang yang dikirim ke sini dari Kota Sentana ditempatkan di area luar dari Gunung Reribu, setidaknya seribu kilometer dari tempat ini.

 

Setidaknya untuk saat ini, hanya Cecil yang mengenalinya.

 

"Ketika aku tiba di tempat itu, seseorang yang mengaku bernama Collin memberiku sebuah ponsel, menyuruhku segera melapor kepada keluarga Syahrir. Setelah itu, dia meninggal. Sebenarnya apa yang terjadi di sini?" tanya Saka dengan dahi berkerut.

 

Aktingnya begitu meyakinkan hingga membuat Cecil tertegun. Ternyata Saka juga punya sisi seperti ini?

 

Setelah melihat ponsel di tangan Saka, para anggota keluarga Syahrir mulai merasa lebih tenang. Salah satu dari mereka mengerutkan kening sambil berkata, "Orang itu sangat kejam. Dia membunuh adik Adair di luar, jadi... "

 

Tanpa menunggu orang itu selesai berbicara, Saka langsung berteriak keras, membuat semua orang terkejut.

 

"Apa? Dia begitu jahat! Aku sangat mengagumi Adair. Aku nggak bisa membiarkan ini! Aku harus ikut memburunya!"

 

Ekspresi penuh emosional Saka membuat para anggota keluarga Syahrir sedikit bingung.

 

"Bagus. Kamu tahu cara menghormati keluarga Syahrir. Apakah kamu melihat ke mana orang itu pergi?" tanya salah satu dari mereka dengan nada puas.

 

"Ke sana!"

 

Saka menunjuk sembarangan ke sebuah hutan lebat.

 

"Nggak ada jejak kaki di sana... Orang ini cukup ahli dalam melarikan diri," ujar seseorang sambil memandang ke dalam hutan dengan kening berkerut.

 

Kemudian, Saka menggosok tangannya sambil bertanya, "Oh, ya, aku dengar dari Collin kalau aku melaporkan informasi tentang orang itu, keluarga Syahrir akan memberikan hadiah?"

 

"Benar. Kalau informasimu berguna, kamu bisa menemui Tuan Muda kami, Adair, untuk mendapatkan Api Ilahi tingkat empat," kata salah satu dari mereka dengan nada serius sambil memberikan sebuah peta yang menunjukkan lokasi Adair.

 

Sudah membunuh anggota keluarga Syahrir, tetapi tetap mendapatkan Api Ilahi?

 

Saka tersenyum lebar sambil menyimpan peta itu.

 

"Orang itu ternyata jauh lebih kuat dari yang kita bayangkan. Bahkan Collin pun sampai tewas

 

Seseorang mulai maju untuk mengurus jenazah Collin dengan wajah serius. Mereka berdiskusi apakah akan melanjutkan pengejaran atau menunggu bantuan.

 

Namun, tiba-tiba salah satu dari mereka memandang Cecil dengan tatapan dingin, lalu bertanya, "Mereka semua sudah mati, tapi kenapa kamu masih hidup?"

 

"Aku... Aku...."

 

Wajah Cecil langsung berubah pucat, tubuhnya gemetar ketakutan.

 

"Sepertinya kamu memang punya hubungan dengan Saka. Dia pasti sengaja membiarkanmu hidup!" Salah satu dari mereka mendengus dingin. " Ikutlah bersama kami untuk mencari Saka. Kali ini, kami akan menjadikanmu sebagai sandera. Saka pasti akan ragu dalam bertindak kalau kamu berada di tangan kami."

 

Saat Cecil makin panik, Saka tiba-tiba berkata dengan nada penuh pujian, "Ini ide yang bagus! Tapi kenapa harus merepotkan kalian semua? Biar aku saja yang membawa dia untuk mencari Saka."

 

"Kamu?" Semua orang tampak terkejut.

 

Salah satu dari mereka memandang Saka dengan tatapan curiga, lalu berkata, "Saka itu sangat berbahaya. Kamu berani sekali."

 

Saka tersenyum sambil membalas, "Bukankah kita datang ke sini untuk Api Ilahi? Keluarga Syahrir begitu murah hati, aku nggak bisa melewatkan kesempatan ini. Kekayaan besar datang dengan risiko besar! Jadi, tolong serahkan wanita ini padaku. Nanti, setelah aku bertemu Adair, aku akan memberi tahu dia tentang kebaikan kalian. Aku akan mengatakan kalau kalian juga telah bertempur melawan Saka dengan gagah berani!"

 

"Baiklah!"

 

Salah satu dari mereka tertawa puas, lalu pergi sambil membawa jenazah Collin dan lainnya.

 

Setelah mereka pergi, Cecil yang masih gemetaran menatap Saka dengan tatapan penuh ketakutan. Dia bertanya, "Apa rencanamu sebenarnya?"

 

Saka tampak seperti memiliki sebuah rencana besar.

 

"Rencana apa lagi? Tentu saja menangkap Saka dan mendapatkan Api Ilahi!" jawab Saka sambil tertawa.

 

"Adair mungkin sedang kesulitan mendapatkan Api Ilahi, tapi semuanya akan berakhir di tanganku. Aku bisa muncul kapan saja aku mau! Selain itu, informasiku selalu yang paling akurat! Tak seorang pun bisa bersaing denganku untuk mendapatkan hadiah!" batin Saka.

 

Cecil tertegun, lalu berkata dengan nada ragu, " Adair bukanlah orang yang bodoh. Dia pasti akan menyadarinya. Lagi pula, apa gunanya kamu mengumpulkan banyak Api Ilahi tingkat rendah? Satu untuk setiap orang sudah cukup..."

 

Saka tersenyum simpul sambil menanggapi, "Dia akan menyadarinya, tapi itu nanti. Selain itu, Api Ilahi nggak akan pernah dianggap terlalu banyak..."

 

Biasanya memang satu Api Ilahi saja sudah cukup. Namun, dalam warisan Tabib Agung ada teknik untuk menggabungkan Api Ilahi!

 

Beberapa Api Ilahi tingkat rendah dapat digabungkan menjadi Api Ilahi tingkat tinggi.

 

Saka memiliki sebuah ide liar. Bagaimana jika dia menggabungkan beberapa Api Ilahi tingkat delapan atau sembilan? Apa yang akan terjadi?

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1797 Membakar Langit ~ Bab 1797 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.