Membakar Langit ~ Bab 1820

 

Bab 1820

 

Novea sangat marah, dia mengangkat tangan dan memanggil Dewa Gembira, lalu berteriak marah, " Adair, berdirilah di samping untuk melihat jika kamu nggak percaya. Aku akan bertarung dengan bocah ini dan kamu akan bisa melihat dasar bela dirinya!"

 

Seni bela diri Saka sangat luar biasa, ini akan terungkap begitu terjadi pertarungan hebat.

 

Namun, Saka hanya tersenyum sinis. Lalu, dia mengangkat tangan dan menjentik dengan ringan, hanya terlihat seluruh tubuhnya memancarkan sinar merah, kemudian seekor burung merah muncul di udara!

 

"Tubuh roh burung merah?" gumam Adair agak terkejut, dia segera mengenali tubuh yang hebat ini.

 

Betul, ini adalah tubuh roh burung merah milik Wafa!

 

Tubuh Elemen Matahari adalah leluhur dari semua elemen matahari, Saka dapat dengan mudah mengembangkan tubuh Wafa.

 

"Ingin menfitnahku, lihatlah, nggak ada yang mirip antara aku dengan Saka! Apa Saka punya tubuh roh burung merah?" tanya Saka.

 

"Kamu!" seru Novea.

 

Novea tercengang, ternyata seni bela diri bocah ini sangat beragam?

 

"Masih berani memprovokasi kami, apa kamu pikir aku bodoh?" tanya Adair.

 

Adair mendengus dingin, lalu mengangkat tangan dan membuat petir membeku di udara. Dengan tangan kosong, dia membentuk patung Dewa Petir di udara!

 

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, Dewa Petir mengangkat telapak tangan dan menekan lawannya, seketika itu juga seolah-olah ribuan petir menyerbu!

 

Dewa Petir membasmi iblis!

 

Sementara itu, burung merah berdenging dan menyerang ke arah Novea.

 

Tiba-tiba, Dewa Gembira mengatupkan kedua telapak tangan, memancarakan cahaya darah dari seluruh tubuhnya dan mengeluarkan suara Mantra Doktrin yang keras.

 

Seluruh arena menjadi kacau.

 

Namun, petir dan api adalah benda paling benar di dunia, memiliki efek pengendalian terhadap kebaikan maupun kejahatan.

 

Dalam kekuatan penuh mereka berdua, tubuh Dewa Gembira terus bergetar. Bahkan tubuh Novea juga ikut bergetar dan terus mundur, darah perlahan-lahan menetes dari sudut mulutnya!

 

Wajah Novea sangat pucat. Luka sebelumnya masih belurn sepenuhnya pulih, jika terus bertarung...

 

"Tunduk!" seru Adair.

 

Teriakan Adair bagai petir dan menekan suara Mantra Doktrin.

 

Pada saat bersamaan, Dewa Petir mengangkat telapak tangannya yang besar dan menekan Novea sekali lagi.

 

"Bunuh!"

 

Adair juga bangkit dan bergabung, selama ini dia selalu diserang, sekarang bisa menyerang orang lain sungguh menyenangkan.

 

Dua serangan telah berlalu, Dewa Gembira terus melafalkan Mantra Doktrin dan mengangkat kedua telapak tangannya untuk melawan. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang sangat keras, tanah retak, lembah berguncang dan tempat kejadian seakan-akan mengalami gempa skala kecil.

 

Sementara itu, Dewa Gembira bergetar hebat dan muncul retakan-retakan pada tubuhnya yang berwarna merah darah, akhirnya Dewa Gembira hancur berkeping-keping.

 

Novea muntah darah, tubuhnya terlempar keluar dan menabrak dinding batu dengan keras, wajahnya menjadi sangat pucat.

 

"Kamu terluka sebelumnya?" tanya Adair sambil mengernyit, lalu dia berkata dengan meremehkan, " Beraninya mencoba mencuri Api Ilahi milikku dengan kemampuan seperti ini. Putri, meskipun kamu adalah keluarga kerjaan dan aku nggak berani membunuhmu, bukankah perbuatanmu ini terlalu sombong?"

 

"Setelah membunuhku, berikutnya adalah giliranmu!" teriak Novea dengan marah sambil menahan luka dalam tubuhnya.

 

"Benarkah?" tanya Adair.

 

Adair tersenyum sinis dan mulai berpikir, dia pasti tidak boleh membunuh Novea, tentu saja juga tidak bisa membiarkan Saka mempermainkannya.

 

Jika tidak, itu berarti akan berselisih dengan keluarga kerajaan. Selain itu, harus mengatasi Saka.

 

Bocah ini tampak setia, tetapi nafsunya terlalu besar, lebih baik membasmi orang yang sulit untuk bekerja sama ...

 

Melihat situasi ini, Novea muntah darah lagi, tetapi kali ini disebabkan oleh Adair.

 

Adair hanya tersenyum dingin, tiba-tiba mengangkat tangan dan menekan Novea, kemudian....

 

Tubuh Adair mendadak bergetar, kekuatan besar muncul dari belakang dan menembus seluruh tubuhnya. Ini membuatnya langsung terhempas dan menabrak batu gunung.

 

Adair muntah darah yang bercampur dengan hancuran organ, punggungnya runtuh menjadi bekas kepalan tangan, dia menatap ke depan dengan wajah pucat pasi dan pupil matanya bergetar.

 

"Kamu, kamu... " kata Adair.

 

"Ya, aku membohongimu," tutur Saka membantu Adair melanjutkan ucapannya. Tinjunya memancarkan cahaya emas dan dia menyebarkan aura yang kuat!

 

"Saka! Kamu, beraninya kamu... aku sangat percaya padamu. Aku akan..." ujar Adair.

 

Wajah Adair pucat dan matanya penuh dengan kebencian. Namun, dia muntah darah lagi sebelum selesai bicara.

 

Novea mengeluarkan tawa dingin dan mengejek, " Bodoh, sekarang kamu sudah percaya?"

 

"Jangan mengoloknya lagi, dia memang bodoh sejak awal. Setelah aku membereskannya, aku akan menghabisimu," ucap Saka sambil tersenyum. Lalu, dia mengangkat kaki dan menghampiri Adair.

 

"Tuan Muda!"

 

Saat ini, di sisi lain. Ketika orang-orang keluarga Syharir melihat situasi ini, mereka sangat marah. Mereka melepaskan Dahlia dan hendak menuju ke tempat Adair.

 

"Mau pergi ke mana?"

 

Dahlia juga terkejut saat melihat medan perang, tetapi tubuhnya tiba-tiba melepaskan aura yang kuat dan melompat ke medan perang.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1820 Membakar Langit ~ Bab 1820 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 30, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.