Membakar Langit ~ Bab 1811

   

Bab 1811

 

Tinju dan telapak tangan betabrakan dengan keras dan kekuatan yang luar biasa bergemuruh. Saka berteriak marah, garis darahnya mengalir deras dan tatapannya bahkan mulai ada keinginan untuk menghancurkan saat berhadapan dengan patung Dewa raksasa itu.

 

Merasa ada sesuatu yang menakutkan, ekspresi patung Dewa raksasa itu tiba-tiba berubah menjadi takut!

 

"Mata apa itu?"

 

Ekspresi Novea tiba-tiba berubah, tidak bisa menahan teriakannya.

 

Namun pada saat itu, Saka juga berteriak dengan keras. Tinjunya yang sangat menakutkan menghantam Novea, sehingga membuatnya terpental keluar!

 

Dia memuntahkan seteguk darah segar. Namun, dia tidak memedulikan luka-lukanya, hanya menatap Saka dengan ekspresi kebingungan.

 

"Apa mata itu bisa menahanku?"

 

Pada saat itu, Novea seolah-olah melihat kehancuran dari mata itu. Itu adalah kehancuran yang sangat murni dan ekstrem, yang mewakili kekosongan!

 

Meskipun tujuh emosi dan enam keinginan jatuh ke dalamnya, itu akan berubah menjadi kekacauan!

 

Sementara pada saat ini, Saka juga terkejut. Ketika dia melepaskan kekuatannya dengan sepenuh tenaga, mata ganda yang sudah lama tidak aktif itu tiba-tiba melepaskan kekuatan darah.

 

Kekuatannya belum meningkat, tetapi selama tiga bulan ini, apakah kekuatan darahnya bangkit secara perlahan?

 

Dia tidak sempat berpikir banyak dan dengan cepat melesat. Energi darahnya sangat kuat, mengalir seperti lautan berwarna emas!

 

Cahaya mata yang berkedip-kedip menghancurkan sinar, membuat patung Dewa raksasa di belakangnya tidak dapat mengerahkan kekuatannya. Saka kembali menyerang secara beruntun, membuat Novea muntah darah. Wajahnya yang penuh dengan aura jahat terlihat sangat pucat.

 

"Matilah!" ujar Saka dengan suara dingin, hendak mengakhiri pertempuran!

 

Ekspresi Novea berubah menjadi sangat serius. Dia menggertakkan giginya sambil memegang segel Dewa ke arah pertempuran. Namun, ketika keduanya berpapasan lagi, tinju Saka meleset!

 

Dia terkejut melihat Novea langsung melewati dirinya dan dengan cepat meraih Zaqi, lalu berlari ke dalam kegelapan malam!

 

"Jangan pergi, biksuni busuk!" teriak Saka.

 

Novea dengan marah berkata, "Kamu pikir aku bodoh? Kamu tahu kalau matamu bisa mengendalikanku, tapi kamu masih menahanku untuk bermain denganmu? Lindungi matamu dengan baik. Saat kita bertemu lagi, aku akan mengambil dan mempelajarinya!"

 

Suara itu perlahan-lahan menghilang, menghilang dalam gelapnya malam.

 

Saka tidak dapat mengikuti, terutama karena... Sekarang dia benar-benar kaku dan sulit bergerak. Energi hangatnya perlu dilepaskan.

 

"Saat kita bertemu lagi, aku akan menusukmu dengan tongkat Vajra!" ujar Saka dengan marah.

 

Saka tidak akan semenyedihkan ini jika dirinya meningkatkan kekuatannya lagi.

 

Sementara itu, Novea tidak pergi terlalu jauh. Dia bersembunyi di sudut sambil menggenggam Zaqi dan menatap Saka dengan tatapan suram.

 

Tatapan Zaqi dipenuhi dengan ketakutan, suaranya juga bergetar, "Jangan, jangan bunuh aku... "

 

"Aku nggak akan membunuhmu, aku masih akan menggunakan kebencian dan kemarahanmu untuk menyembuhkan lukaku," ujar Novea dengan suara dingin.

 

"Apa?" Zaqi terkejut dan dengan gemetar berkata, " Aku nggak punya kebencian benci. Aku sama sekali nggak berani membencimu!"

 

"Kamu bilang menggunakan rasa takut untuk menyembuhkan luka, aku masih bisa mengerti, tapi bagaimana bisa aku membencimu setelah mengalami penderitaan?"

 

"Siapa bilang aku suruh kamu membenciku? Aku suruh kamu membenci Saka, bukankah kamu menyukai Cecil?" tanya Novea sambil tertawa dingin.

 

"Hah?" Zaqi seketika terkejut, tetapi tak lama kemudian, dia sangat marah!

 

Karena dia melihat Saka tiba-tiba memeluk Cecil, yang dianggap sebagai kekasihnya.

 

Saka mulai menanggalkan pakaiannya!

 

Cecil benar-benar tidak tahu malu. Dia memeluk Saka dengan napas terengah engah!

 

"Dasar wanita jalang! Orang hina!"

 

Suara Zaqi dipenuhi dengan kebencian dan matanya dipenuhi dengan amarah. Cecil belum sempat dia nikmati, sekarang wanita itu harus melayani pria lain di depannya!

 

Sementara itu, Novea menyaksikan adegan di depannya dengan penuh semangat sambil tersenyum puas.

 

Kebencian Zaqi dan keinginan Saka terhadap Cecil jelas merupakan kekuatan yang tak terlihat, seolah- olah itu adalah nutrisi terbaik, yang membuat energi sejatinya bangkit kembali dan membuat luka- lukanya perlahan sembuh.

 

Namun, melihat wanitanya diperlakukan seperti ini, Zaqi sangat sakit hati. Dia memejamkan matanya dan tidak ingin melihat lagi.

 

"Tunjukkan padaku!"

 

Sebaliknya, Novea menggunakan energi sejatinya untuk memperbaiki kelopak matanya dan menegakkan kepalanya untuk menyaksikan adegan itu.

 

Zaqi hanya bisa menatap dengan mata terbelalak, melihat wanita yang telah dia pilih dihancurkan dengan kejam oleh Saka. Bahkan, kekuatan yang diberikan oleh tingkat langit tahap kedelapan pada hari itu membuatnya melihat setiap detail dengan jelas, tak ada yang bisa terlewatkan.

 

"Sialan, orang hina, wanita jalang!"

 

Saat melihat kedua orang yang saling bertumpang tindih dan saling berpegangan itu, Zaqi menangis.

 

Sial, dosa apa yang dilakukannya sehingga dirinya harus menerima hukuman seperti ini?

 

Novea dengan kaget berkata, "Nafsu Saka begitu tinggi, bahkan lebih dari sepuluh kali lipat orang biasa. Mungkin aku bisa menggunakannya untuk berlatih, jadi aku bisa pulih lebih cepat, bahkan menerobos tingkat!"

 

"Tapi, bagaimana membuat hasratnya lebih tinggi?" Dia berpikir dengan keras.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1811 Membakar Langit ~ Bab 1811 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.