Membakar Langit ~ Bab 1833

 

Bab 1833

 

Ketika Fredo melihat ketiga orang ini, wajahnya langsung memucat. Dia diam-diam bersembunyi di belakang Saka.

 

Devian ini adalah penguasa Lembah Ilahi Obat.

 

Murid-murid Lembah Ilahi Obat dari kalangan atas sampai bawah pasti sudah pernah dipukuli olehnya.

 

Dia punya perlindungan dari pemimpin lembah.

 

Bahkan cucu tetua seperti dirinya pun tak luput dari pukulannya.

 

"Mau lari ke mana?" teriak Devian dengan keras.

 

Pada saat yang sama, dia mengangkat tangan untuk membentuk tangan energi sejati, lalu meraih untuk menangkap Fredo!

 

Tepat ketika wajah Fredo berubah pucat, Saka mengulurkan satu telapak tangan dengan gerakan ringan. Tangan energi sejati itu pun langsung lenyap tanpa bekas.

 

"Kalau mau memukul orang, kamu harus melihat dulu siapa bosnya. Dia sekarang adalah bawahanku, apa kamu pikir kamu bisa mengusiknya?" ujar Saka dengan acuh tak acuh.

 

Pada saat ini, orang-orang di sekitar sudah menjelaskan kepada tiga orang itu, termasuk Devian, tentang semua yang baru saja terjadi.

 

Wajah Devian langsung berubah dingin dalam sekejap. Mata tajamnya menatap Fredo saat dia berkata, "Jadi maksudmu, kamu mengkhianati identitasmu sebagai murid Lembah Ilahi Obat, lalu menjadi antek Saka untuk melawan kami bertiga?"

 

"Aku juga nggak melakukannya dengan sukarela!" pikir Fredo.

 

Fredo tampak hampir menangis. Jika ketiga orang ini menyerang bersamaan, bagaimana mungkin Saka bisa melawan? Sungguh lucu sekali!

 

Dia hampir bisa membayangkan nasib tragisnya nanti.

 

Pada saat kritis, Fredo mendapatkan ide. Dia pun buru-buru berkata, "Nggak, bukan begitu. Kak Devian, kamu salah paham. Aku adalah antek Nona Cecil..."

 

Cecil yang menunjukkan wajah dingin, juga maju ke depan sambil berkata dengan acuh tak acuh, " Devian, aku juga berdiri di pihak Saka. Apa kamu juga mau memarahiku?"

 

Kali ini, raut penuh ancaman di wajah Devian seketika hilang. Dia terdiam sejenak sebelum berkata, "Nona Cecil, kenapa kamu masih bersama Saka? Apakah Pak Renan tahu soal ini?"

 

Dulu dia mengikuti pemimpin Lembah Ilahi Obat untuk berkunjung ke keluarga Dimasta. Devian pernah bertemu dengan Cecil. Kemudian, dia juga mendengar tentang hubungan Cecil dan Saka ...

 

"Dia tahu atau nggak, apa itu urusan orang rendahan sepertimu?"

 

Cecil yang ahli dalam menindas orang dengan kekuasaannya, mengeluarkan wibawa seperti saat dia memarahi Saka dulu. Dia berkata dengan nada yang dingin serta angkuh, "Kalian tunggu di sini. Tanpa perintah dari Saka, kalian nggak boleh meninggalkan tempat ini!"

 

Seketika itu juga, ekspresi di wajah Devian tampak berubah. Jelas bahwa dia tampak ragu-ragu.

 

Saka menghela napas pelan. Pantas saja tujuh keluarga besar begitu angkuh. Ketiga orang yang terhitung kuat ini bisa dibuat ketakutan seperti ini hanya dengan kata-kata dari putri keluarga Dimasta.

 

"Nona Cecil, kami memang nggak berani ikut campur dengan urusan di keluarga Dimasta, tapi kami sedang melaksanakan perintah Pak Renan. Kenapa kamu mempersulit kami?"

 

Pada saat ini, Rayden berkata dengan nada lembut, tetapi senyumnya tampak agak dingin, "

 

Menurutku, kalian bisa membuka jalan untuk kami.

 

Kami akan melaksanakan tugas kami, sementara untuk urusan di antara kalian, kalian bisa bicarakan pelan-pelan."

 

Meski dia sedang berbicara dengan Cecil, tatapannya terus tertuju pada Saka. Dengan kecerdasannya, Rayden tentu bisa melihat bahwa Saka telah sepenuhnya memenangkan hati Cecil.

 

Namun, Saka hanya tersenyum sambil menunjuk pedangnya, lalu berkata, "Yang melewati pedang ini akan mati!"

 

Wajah Rayden berubah menjadi dingin. Dia melangkah maju satu langkah dengan energi sejati yang memancar. Kemudian, dia bertanya, "Apa kamu begitu meremehkan kami?"

 

Kali ini, orang-orang di belakangnya ikut maju bersama-sama, berjalan dengan penuh ancaman menuju Pedang Kuno Simbol Kekuatan.

 

Saka tiba-tiba menyerang, berubah menjadi bayangan samar. Seketika itu, dia memenggal kepala seseorang yang mencoba melewati Pedang Kuno Simbol Kekuatan, lalu kembali ke tempatnya semula.

 

Saka dengan santai menjentikkan darah segar di tangannya, lalu membalas dengan acuh tak acuh, " Ya."

 

Rayden tampak terkejut. Dia menghela napas pelan, lalu berkata, "Kalau begitu, nggak ada cara lain ... "

 

"Untuk apa bicara banyak omong kosong? Bunuh!"

 

Pada saat ini, Devian tiba-tiba berteriak dengan keras.

 

Dia melangkah maju, otot di tubuh kekarnya yang seperti beruang tiba-tiba membengkak. Dia berteriak sambil menyerbu, seperti monster yang menyerang, tak tertahankan.

 

Gawat!

 

Fredo merasa di depan matanya menjadi gelap. Lawan telah benar-benar marah, membuat tiga orang ini menyerang bersamaan. Bagaimana Saka bisa melawan?

 

Dirinya pasti juga akan terkena imbas masalah ini.

 

Pada saat ini terdengar suara gemuruh. Tanah di bawah kaki Devian hancur, tinju yang meledak seperti ombak besar telah menyerang. Sepanjang jalan, muncul suara ledakan yang dahsyat!

 

Ekspresi wajah Gilbert pun berubah. Kultivasi orang ini benar-benar menghancurkan jalan Fredo. Saka mungkin juga tidak akan bisa menahannya dengan mudah. Terlenbih lagi, masih ada dua orang di belakang, yang bahkan membuat Gary terpaksa melarikan diri...

 

Menghadapi tinju yang mengejutkan ini, Saka tidak bergerak dari tempatnya. Dia hanya mengangkat tangan, membentuk tinjunya, membuat cahaya emas memancar. Dengan suara gemuruh, Saka melancarkan tinju untuk menabrak pukulan yang mengarah ke dirinya!

 

Hanya terdengar suara ledakan keras saat tinju kedua orang berbenturan. Tanah di bawah mereka semuanya hancur berkeping-keping!

 

Di antara batu-batu yang terpental ke udara akibat benturan tinju, Devian berteriak, "Berani bertarung jarak dekat denganku? Kamu adalah yang pertama!"

 

Habis sudah... Fredo tidak berani melihatnya langsung.

 

Dari kecil, Devian sudah mencoba berbagai macam obat-obatan. Berbagai energi obat berpadu menjadi satu untuk menempa fisiknya. Pertarungan fisik justru adalah keunggulan Devian. Yang paling disukainya adalah menghancurkan orang dari jarak dekat!

 

Angin kencang bertiup, membuat rambut hitam Saka berkibar liar. Matanya memancarkan cahaya emas, sudut bibirnya menampilkan senyum lebar, sementara dia tertawa sambil berkata, "Kamu punya fisik yang kuat, ya? Baiklah, biar aku tunjukkan padamu apa itu fisik yang benar-benar kuat!"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1833 Membakar Langit ~ Bab 1833 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 30, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.