Membakar Langit ~ Bab 1812

   

Bab 1812

 

Satu jam berlalu dengan cepat dan malam pun tiba.

 

Novea tiba-tiba menepuk Zaqi dan berkata, "Apa kamu punya cara bagus untuk membuatnya lebih berhasrat?"

 

Zaqi, yang mendengar kata-kata itu, hampir muntah darah.

 

Kamu masih manusia bukan, sih?

 

Ingin sekali membuat Saka senang. Kalau begitu, gabung dengan mereka saja!

 

Novea tiba-tiba berkata dengan suara dingin, " Kamu sedang mengumpatiku dalam hati, ya?"

 

"Nggak, nggak!"

 

Zaki langsung panik dan tiba-tiba menyadari bahwa Novea mengandalkan tujuh dosa untuk berlatih. Jadi, dia sangat peka terhadap perubahan emosional ini.

 

"Nggak apa-apa, nanti kamu akan mengumpat dengan lebih keras."

 

Sambil tertawa, Novea melompat ke atas, lalu mengangkat tangannya dan melempar Zaqi.

 

Tiba-tiba, Saka terkejut dan melihat Zaqi jatuh ke tanah.

 

Mereka saling bertatapan dan suasana menjadi agak canggung.

 

Saking takutnya, Zaqi sampai gemetaran. Lalu, dia berkata dengan suara gemetar, "Nggak, nggak apa- apa, nggak perlu peduli padaku, lanjutkan saja."

 

Saka langsung berkata dengan marah, "Novea! Keluar kamu!"

 

Tawa keras Novea bergema di hutan. Dia berkata, " Ini adalah hadiah dariku, nikmatilah dengan baik. Jangan khawatir, aku nggak akan mengganggu. Keinginanmu adalah obat yang sangat bermanfaat bagiku!"

 

Wanita ini menonton siaran langsung di sini?

 

Bahkan menjadi tokoh utama?

 

Zaqi sangat membencinya. Matanya hampir terbakar, tetapi dia masih bisa tersenyum.

 

Bagaimanapun juga, Saka bisa membunuhnya dengan satu serangan dari jarak yang begitu dekat. Jika tidak bisa membuat Saka senang, Novea yang bersembunyi di sampingnya juga akan membunuhnya.

 

Tidak ada yang lebih penting daripada nyawanya!

 

"Hahaha, Saka, aku sangat puas. Aku sangat berharap lain kali kita bisa bertemu lagi!"

 

Suara Novea terdengar makin menjauh.

 

Situasi kembali tenang.

 

Namun, Saka tiba-tiba menghela napas dengan keras. Lalu, tiba-tiba energi di tubuhnya melonjak, meledak keluar seperti semburan air sumur dan menggetarkan sekitarnya dengan hawa panas yang membara.

 

Tingkat langit tahap ketujuh!

 

Saka mengembuskan napasnya yang panas dengan pelan, tetapi ekspresinya terlihat masam.

 

"Biksuni busuk!"

 

Meskipun menerobos tingkat dengan bermain wanita adalah hal yang biasa, bermain wanita untuk menerobos tingkat adalah hal yang pertama kali terjadi.

 

Pada saat itu, wajah Cecil memerah, tetapi dia tidak peduli dan merapikan pakaiannya. Dia mengeluarkan Pedang Kuno Simbol Kekuatan, lalu berjalan ke arah Zaqi dan berkata, "Matilah!"

 

Membunuh Zaqi tidak hanya menunjukkan kesetiaannya kepada Saka, tetapi juga untuk melampiaskan amarahnya!

 

"Tolong, ampuni aku!" pinta Zaqi dengan kaget dan ketakutan.

 

Namun pada saat itu, Saka justru merebut pedang dari tangannya dan menunjuk Zaqi sambil berkata dengan suara dingin, "Selanjutnya, aku akan bertanya dan kamu akan menjawab, mengerti?"

 

Zaqi tertegun dan buru-buru mengangguk. Dia menjawab, "Mengerti, mengerti. Adair sangat memercayaiku. Aku tahu semua tentangnya dan masa lalu Novea aku juga... "

 

Saka langsung menyelanya dan berkata, "Berapa banyak persediaan yang masih tersisa di tangan Adair?"

 

Zaqi sibuk mengeluarkan sebuah tas penyimpanan yang terbuat dari kulit binatang dari dalam dadanya.

 

Ini juga merupakan warisan dari Tentara Agung, yang mewariskan teknologi pembuatan tas penyimpanan, tetapi tidak dapat disamakan dengan Ruang Penyimpanan Surgawi milik Saka Ruangannya terbatas dan tidak dapat digunakan untuk menyimpan makhluk hidup.

 

Dia mengeluarkan banyak botol kaca dan kotak batu alam dari tas penyimpanan, lalu berkata dengan gemetar, "Ini seperempat dari semua hasilnya ...

 

Mengapa dia kaya sekali?

 

Awalnya, Saka meminta harga tinggi, tetapi ternyata dia hanya mendapatkan seperempat saja?

 

"Apa daerah ini begitu kaya?" tanya Saka dengan curiga.

 

Dia pernah mendengar bahwa tempatnya berada adalah wilayah inti, yang menguasai lebih dari 70 persen sumber daya Gunung Reribu.

 

Ketika datang, kawasan itu benar-benar gundul, jadi tidak tahu akan kelimpahan sumber daya Gunung Reribu.

 

Ketika ucapan ini terlontar, tatapan Cecil dan Zaqi menjadi aneh.


Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1812 Membakar Langit ~ Bab 1812 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 27, 2025 Rating: 5

3 comments:

Powered by Blogger.