Membakar Langit ~ Bab 1804

   

Bab 1804

 

Saka menunjuk ke arah hutan lebat yang gelap gulita.

 

"Orang-orang ini sudah mengambil. begitu banyak bahan obat. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh kembali?" pikirnya.

 

Mungkin lebih baik menggunakan tubuh mereka sebagai pupuk. Setidaknya itu ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan.

 

Ya, Saka adalah orang yang peduli lingkungan.

 

"Jalan!" perintah Zaqi dengan suara dingin.

 

Saka tersenyum kecil, lalu melangkah lebih dulu.

 

Hutan itu begitu gelap hingga sinar matahari pun tidak mampu menembus.

 

Setiap langkah kaki mereka di atas daun kering menghasilkan suara gemerisik yang menambah nuansa seram. Saat berjalan, Zaqi tetap berada di belakang, berbincang santai dengan Cecil, mencoba mencairkan suasana.

 

"Tunggu, itu... Ganoderma!"

 

Saka tiba-tiba berhenti, matanya bersinar melihat sebuah Ganoderma besar yang usianya mungkin mencapai dua ribu tahun. Lokasinya yang tersembunyi membuatnya tidak ditemukan sebelumnya.

 

Namun, sebelum dia sempat mengambilnya, Zaqi dengan cepat melesat dan merebut Ganoderma itu.

 

"Apa yang kamu lihat? Kamu pikir layak memilikinya?" ejek Zaqi sambil memegang Ganoderma itu, tatapannya penuh penghinaan.

 

Orang-orang di sekitar Zagi tertawa mengejek, menunggu Saka memberikan reaksi. Mereka sudah tahu maksud Zaqi.

 

Jika Saka berani melawan, mereka semua akan mengeroyoknya. Dengan begitu, Cecil pun bisa " dimainkan" bersama.

 

Saka menyipitkan matanya, menatap Zaqi beberapa saat, lalu tersenyum kecil. Dia berkata, "Hari sudah hampir gelap, saat yang tepat untuk membunuh. Kita harus cepat, aku sudah nggak sabar untuk mendapat hadiahnya."

 

Zaqi mendengus dingin, lalu mengejek, "Nggak punya harga diri sedikit pun!"

 

Dengan kesombongannya, dia menyerahkan Ganoderma itu pada Cecil. Dia berkata, "Cecil, ini Ganoderma dua ribu tahun. Manfaatnya besar untukmu. Simpanlah."

 

Cecil tampak senang menerima Ganoderma itu. Dengan senyum yang benar-benar tulus untuk pertama kalinya, dia berkata, "Terima kasih!"

 

"Ah, itu bukan apa-apa. Nggak perlu... "

 

Belum selesai berbicara, Zaqi melihat Cecil langsung menyerahkan Ganoderma itu pada Saka.

 

"Ini, kita akhirnya punya bahan obat juga!" kata Cecil sambil tersenyum lebar, seperti istri muda yang senang karena akhirnya punya uang belanja.

 

Saka menerima Ganoderma itu tanpa ragu, langsung menggigitnya besar-besar. Dia mengunyah sambil tersenyum pada Zaqi. Lalu, dia berkata, "Hmm, rasanya memang penuh khasiat."

 

"Kamu..."

 

Zaqi tertegun, wajahnya merah padam karena marah. Dia segera berteriak, "Cecil! Apa maksudmu ini?"

 

"Maksudnya?" balas Saka dengan santai sambil meletakkan tangannya di belakang Cecil, tepat di atas bokongnya.

 

"Lepaskan tanganmu!" teriak Zaqi, hampir kehilangan akal sehatnya.

 

Namun, Cecil justru memegang tangan Saka, menahannya agar tetap di sana. Dia berkata, " Teruskan saja."

 

"Kamu cari mati!" Zaqi berteriak marah.

 

Dia menoleh pada orang-orangnya dan memerintah, "Apa yang kalian lihat? Hajar dia!"

 

Dia sendiri juga bersiap menyerang.

 

Saka menyimpan Ganoderma itu dengan tenang, mengepalkan tinjunya hingga terdengar suara tulang yang berderak. Dengan senyum tipis, dia berkata, "Sepertinya memang ada yang akan mati... 11

 

Namun, saat kedua pihak hampir bertarung, sebuah tawa aneh terdengar dari dalam hutan. Suara itu seperti tidak jelas berasal dari pria atau wanita, tetapi terasa sangat menyeramkan.

 

"Benar, ada yang akan mati di sini!"

 

Tawa itu mengisi keheningan malam yang mencekam, membuat semua orang membeku.

 

"Apa ada yang mengikuti kita?"

 

"Siapa? Siapa itu?" teriak Zaqi dengan gugup, pandangannya menyapu sekeliling.

 

Saka juga mengerutkan kening. Bahkan dia tidak menyadari ada yang mengawasi mereka.

 

Saat itu, matahari sepenuhnya tenggelam. Dari dalam kegelapan muncul sosok hitam. Suara tawa misterius itu terdengar lagi. Dia berkata, "Siapa lagi yang ingin membunuh keluarga Syahrir kalau bukan aku? Aku adalah ... Saka!"

 

Saka terpana.

 

"Kalau kamu Saka, siapa aku?"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1804 Membakar Langit ~ Bab 1804 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.