Bab 1873
"Dia nggak lari?"
Orang tua yang menyaksikan dari atas
pun terkejut.
Awalnya dia mengira pemuda itu akan
memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri. Itu baru tindakan yang bijak.
Tapi ternyata, pemuda ini malah
berjalan mendekati ular iblis.
Sementara itu, Marko sudah terpojok
di ambang kehancuran dan terus-menerus memuntahkan darah, setengah tulangnya
patah dan rasa penyesalan mulai muncul dalam dirinya.
Untuk mengalahkan anak haram sialan
itu, dirinya teperdaya dan terjerumus ke dalam keadaan terdesak seperti ini.
Bagaimana mungkin dia bisa berbicara soal melampaui orang tersebut...
Namun saat itu, dia melihat Saka
mendekat, dan dalam keadaan terdesak, dia menggigit giginya dan berteriak,
"Selamatkan aku! Bahan obat herbal abadi ini akan aku serahkan padamu.
Semua hartaku akan kuberikan dan aku akan memperkenalkanmu pada ketua
kami!"
Meskipun harapan itu sangat tipis,
dia hanya bisa menggantungkan nasibnya pada orang tersebut.
Saat itu, banyak sosok di udara
merasakan aura ganas dan kuat yang datang dari kejauhan. Ketakutan menyelimuti
hati mereka, tangan dan kaki mereka terasa kaku sehingga mereka perlahan
mundur.
Marko saja sudah kalah, ternyata ular
iblis ini benar-benar kuat luar biasa...
Namun saat mereka perlahan mundur,
tiba-tiba seseorang terkejut dan berteriak, "Apa itu?"
Seseorang terkejut melihat bahwa di
tengah kabut hitam yang menyelimuti langit ada sebuah cahaya emas menembus
kabut tersebut, melesat ke angkasa!
"Itu... "
Pada saat yang sama, Wennie juga
menoleh dengan cepat, menyaksikan pemandangan luar biasa itu. Mata nya dipenuhi
rasa tak percaya!
Di dalam kabut hitam terlihat sosok
yang dikelilingi cahaya emas dengan sayap energi sejati yang tumbuh di
punggungnya. Dia melangkah di udara, mengangkat pedang panjang yang bersinar
seperti emas. angin besar menderu membuat rambut hitamnya berkibar liar dan
aura yang terpancar begitu dominan!
Ular iblis raksasa melilit Marko,
tubuh bagian atasnya tegak berdiri, aura yang mengerikan memancar. Ia membuka
mulut besar yang menyeramkan, menampakkan gigi tajam dan taring yang tumpang
tindih!
Dengan kepala terangkat, ular itu
mengeluarkan raungan keras dan ganas ke arah sosok dominan di udara!
Perbandingan antara tubuh ular
raksasa dan sosok kecil di atasnya menciptakan pemandangan yang sangat
menegangkan dan penuh mengesankan!
Ssst!
Di mata ular iblis yang dingin muncul
kilatan kemarahan. Tiba-tiba, seperti sambaran petir, ia meluncur maju, membuka
mulut besar yang mengerikan dan berusaha menelan Saka!
Seseorang tidak bisa menahan
teriakan, sementara Wennie bahkan terhuyung, wajahnya pucat dan tak berani
melihat ke bawah.
"Jahanam!"
Namun, terdengar suara dengusan
dingin yang samar. Mata Saka tampak dalam dan penuh misteri, dengan kekuatan
pemurnian esensi yang mengalir di dalamnya.
Itu adalah tahap ketiga dari
kemampuan mata ganda yang mampu menghancurkan segala kepalsuan dan mencapai
inti dari segala sesuatu. Dia melampaui kabut hitam, melewati mulut berlumuran
darah dan melihat esensi kekuatan ular iblis ini. Kelemahan lawannya kini
terbuka di matanya!
Cahaya pedang emas itu membesar
seratus meter, menembus lapisan awan!
Menyingkirkan gelombang cahaya emas
seperti ombak, menuju ke arah mulut darah yang menganga untuk dihantam!
Di udara terdengar suara sobekan yang
sangat kuat, lalu tiba-tiba menghilang, melebihi kecepatan suara. Gelombang
cahaya emas pun lenyap dan hanya tersisa sebuah garis emas yang membentang dari
langit ke bumi, memantul di mata setiap orang yang melihatnya.
Kabut hitam yang membekukan segala
sesuatu seketika hancur, garis emas itu dengan cepat menyapu dan memotong mulut
besar ular raksasa yang dipenuhi gigi tajam bertingkat. Seketika, percikan api
meletus dari gigi-gigi itu dan dalam sekejap, semuanya terputus.
Ular raksasa itu meledak dengan
teriakan sakit yang mengoyak hati.
Kepala ular itu terangkat tinggi,
garis emas melintas dari kedua sisi mulut raksasa, menyobeknya lebih lebar
lagi. Darah hitam seperti hujan menyembur keluar, membasahi segala sesuatu di
sekitarnya.
Tubuh ular raksasa yang besar jatuh
dengan keras ke dalam danau gelap, memunculkan gelombang hitam setinggi
beberapa meter.
Marko pun terlempar ke tanah setelah
tubuh ular itu mendadak melepas cengkeramannya.
Namun, dia tidak sempat merasa lega,
hanya bisa menatap ke arah sosok di udara dengan ekspresi tercengang.
"Apa ini masih manusia?"
gumam Felicia. Dia ternganga melihat pemandangan ini dan tubuhnya menegang
seketika.
Di sekitar, orang-orang yang
menyaksikan kejadian itu juga tercengang.
Satu serangan memotong ular iblis
tingkat sembilan?
Wennie terkejut dan berkata,
"Dia... selalu ada... "
Cecil senyum tipis. Tatapannya
dipenuhi rasa hormat saat memandang sosok penuh wibawa itu. Dia berkata,
"Ini apaan? Saka adalah orang yang langsung berhadapan dengan Adair dan
Novea!"
No comments: