Membakar Langit ~ Bab 2019

Bab 2019

 

"Apa kamu menemukan peluang sehingga bisa membuatmu menembus batas dengan cepat?"

 

Adair menatap Saka dengan dan bertanya dengan sikap dingin. Saka yang sekarang jauh lebih kuat dibandingkan saat pertama kali bertemu, selain menemukan peluang, tidak ada kemungkinan lain lagi.

 

"Hanya menembus batas, sesulit itu kah?" ujar Saka dengan santai.

 

Adair tiba-tiba merasakan beban di hatinya.

 

Dia merasa setelah mencerna peluangnya sendiri, dirinya akan dapat menjelajahi Gunung Reribu dan memasuki Jalan Kejayaan. Bahkan untuk membunuh Saka sekali pun hanya hal yang mudah.

 

Siapa sangka kecepatan pertumbuhan orang ini tidak kalah dengan dirinya, bahkan dia juga mendapatkan teknik ilusi...

 

Terutama tatapan Saka yang tampak begitu datar. Dia merasa bahwa peningkatan kultivasi yang cepat adalah hal yang biasa. Perasaan ini... benar-benar buruk!

 

"Apa kamu nggak senang bertemu lawan sepertiku? Sama sekali nggak ada semangat menantang, pantas saja kamu menghindari perbatasan kelima!" ujar Saka.

 

Saka tertawa dan mengejek sambil sedikit menghina.

 

Kata-kata ini terdengar sangat menyakitkan di telinga Adair!

 

"Hanya rakyat rendahan seperti kalian yang perlu diasah untuk meningkatkan diri. Aku lahir di keluarga Syahrir adalah peluang terbesar. Diriku terlahir sebagai bangsawan, jadi nggak perlu bekerja keras!" ujar Adair.

 

Setelah Adair berteriak dengan keras, dia tiba-tiba mengangkat tangannya dan menyerang.

 

Seketika kolam darah di bawahnya bergemuruh dan naik ke langit dan mengalir ke arahnya!

 

"Aku memiliki peluang yang disiapkan oleh leluhurku. Apa yang kamu miliki? Berani sekali berbanding denganku!" seru Adair.

 

Adair mengeluarkan teriakan keras. Kini seluruh pori -pori di tubuhnya terbuka dan terus-menerus menyerap aliran darah itu. Dalam sekejap, aura di dalam tubuhnya juga meningkat dengan cepat!

 

Saka hanya tersenyum karena malas menjawab. Apa arti peluang Adair itu?

 

Dirinya masih memiliki peluang yang diberikan oleh Tabib Agung. Namun, Tabib Agung hanya memberikan warisan, jarang memberikan benda nyata. Dia hanya membiarkan dirinya menjelajahi sendiri dan mengasah diri.

 

Apakah leluhur keluarga Syahrir bisa lebih hebat dari Tabib Agung? Terlihat seperti kasih sayang, tetapi sebenarnya hanya merugikan diri dan orang lain.

 

Saat ini, satu dikelilingi oleh kilat dan satu lagi memancarkan cahaya emas. Mereka kembali bertabrakan, sinar cahaya meledak, meluncur ke langit dan menembus awan!

 

"Adair sedang menyerap sisa darah dengan paksa. Saka bahkan telah menjadi sekuat ini, sehingga mampu melawan Adair!"

 

Di kejauhan, orang-orang di berbagai tempat melihat adegan pertarungan mereka yang sangat mengejutkan.

 

"Setelah Adair menyerap bersih darah itu, dia akan mencapai master ilahi setengah langkah," ujar Julio dengan kaget karena dia tahu betapa mengerikannya darah yang ada di kolam darah tersebut.

 

Pada saat itu, Saka akan mengalami bahaya.

 

Namun, Kelly yang berada di sampingnya tiba-tiba berdiri dan berjalan menuju medan perang.

 

"Apa maksudnya?"

 

Julio tertegun.

 

"Situasi sekarang sudah jelas. Mungkin dia pergi untuk meminta maaf kepada Adair ... " ujar Novea.

 

Sedangkan di medan perang, Adair tiba-tiba melayangkan satu pukulan, meskipun Saka menerima pukulan tersebut kali ini, tetapi dia terhempas beberapa langkah ke belakang.

 

Dia merasakan energi dan darah di dalam tubuhnya sedikit melonjak, tinjunya merah dan muncul bekas luka.

 

"Apa kamu sudah selesai menyerap semua darah itu?

 

"tanya Saka. Dia mengamati keadaan lawannya dengan semangat tempur yang berkoar di matanya.

 

Saat ini, Adair telah berubah menjadi sangat berbeda.

 

Dengan aliran darah yang terus mengalir, kolam darah miliknya sudah kosong.

 

Rambut hitamnya berkibar, matanya seperti langit berbintang dan aura yang megah terpancar dari dirinya. Kini dia memandang Saka dengan tatapan yang tajam dan berkata, "Meskipun terganggu olehmu yang membuat penyerapan darah di kolam darah menjadi nggak sempurna, tapi itu lebih dari cukup!"

 

Setelah itu, auranya tiba-tiba meningkat pesat!

 

Saat ini seluruh gunung seolah-olah menggelegar. Sangat menakutkan!

 

Ketika dia berteriak dengan kuat, kini seluruh aura di tubuhnya akhirnya mencapai puncak!

 

"Master ilahi setengah langkah!"

 

Di jauh sana, semua orang terkejut.

 

"Tunggu, apa itu!"

 

Kini semua orang melihat dengan ekspresi terkejut. Di sekelilingnya muncul sebuah fenomena yang megah, yaitu tiga Dewa Petir tiba-tiba bergabung menjadi satu!

 

Lengan dan kaki Dewa Petir berubah menjadi bentuk cakar naga dan permukaan yang penuh dengan sisik naga. Tampak begitu ajaib.

 

Saka merasakan sesuatu di dalam hatinya, seperti sedang mengungkapkan suatu bagian dari sejarah.

 

"Waktu itu, leluhur dari tujuh keluarga besar dan keluarga kerajaan bersama-sama menekan roh naga di tanah, sehingga ketika keturunan mereka yang datang ke sini bisa memperoleh sedikit keberuntungan dari roh naga,"

 

Suara Adair terdengar datar tanpa perasaan. Kini dia menatap Saka dan berkata dengan suara dingin, " Siapa pun yang mendapatkan keberuntungan di nadi naga ini, harus membunuh semua pengkhianat! Begitu juga para leluhur kami. Tanganku masih belum pernah ternodai oleh darah pengkhianat!"

 

"Hari ini, mulai dari kamu!" ujar Adair.

 

Setelah perkataan itu diucapkan, kini semua orang merasa ketakutan. Adair bahkan mendapatkan berkah dari keberuntungan nadi naga dan setelah Dewa Petir bersatu, dia menjadi lebih menakutkan.

 

Julio menghela napas dan sedikit mengeluh, semua akan datang seiring dengan waktu. Inilah alasan mengapa dia selalu meminta Saka untuk pergi.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2019 Membakar Langit ~ Bab 2019 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.