Membakar Langit ~ Bab 2007

 

Bab 2007

 

Setelah Saka selesai bicara, petir di langit perlahan berhenti dan mulai turun hujan rintik, ilusi ini tampaknya akan segera hancur!

 

Di langit malam ini, Wendy yang mengenakan gaun merah muncul.

 

Angin kencang membuat gaun Wendy berkibar, dia menatap Saka dengan ekspresi puas, lalu berbisik, " Kecerdasannya cukup baik. Dapat melihat dengan mata yang bijaksana di dunia ini adalah makna sejati dari mata ganda ... "

 

Namun, tepat pada saat hujan akan berhenti dan lingkungan hampir runtuh, Saka berteriak, "Apa aku menyuruhmu menghancurkannya? Ini ingatanku, aku yang berkuasa di sini. Aku ingin memilikinya dan kamu nggak boleh memusnahkannya!"

 

Begitu suara keras seperti perintah itu terdengar, ilusi yang awalnya agak goyah itu benar-benar berhenti runtuh!

 

Wendy agak tertegun dan menatap dengan aneh.

 

Saka harus mengandalkan kekuatannya sendiri untuk keluar dari kesulitan, apa yang sedang dia tunggu?

 

Saat ini, Saka tiba-tiba berubah menjadi cahaya emas dan melintasi truk barang itu, lalu melompat ke dalam mobil Dito dan istrinya.

 

Wendy agak tertegun dan tidak berbicara lagi, tetapi tatapannya perlahan menjadi lembut.

 

Saat ini, Saka duduk di kursi belakang mobil dan memandang dua sosok akrab di kursi depan dalam diam. Seolah sudah lama sekali sejak dia merasakan suasana yang tenang dan hangat.

 

Setelah mengulang sekian kali, Saka tidak menyangka bahwa dia akan datang untuk bertemu dengan ayah dan ibunya lagi...

 

"Eh, lihatlah, hujan deras ini tiba-tiba berhenti, loh.

 

Suara terkejut wanita paruh baya yang lembut terdengar.

 

"Ya, aku melihatnya," ucap Dito dengan suara lembut sambil mengemudikan mobil. Lalu, dia tersenyum dan berkata, "Padahal sudah tua, melihat badai saja kaget."

 

"Huh, perasaan memang sudah pudar. Dulu kamu selalu memeluk dan menghiburku saat badai petir."

 

Suara wanita paruh baya terdengar penuh keluhan.

 

Dito berkata pelan, "Sudah tua, untuk apa mengatakan ini? Jangan kira aku nggak tahu bahwa dulu kamu hanya berpura-pura... "

 

"Apa yang kamu katakan?" marah wanita paruh baya.

 

"Nggak ada apa-apa," ucap Dito segera.

 

Mendengarkan orang tuanya bertengkar, Saka hanya merasakan suasana hangat yang memenuhi mobil kecil itu, lalu tanpa sadar dia tersenyum.

 

Ayah masih begitu pengecut.

https://novel-terjemahan.myr.id/

"Eh, nggak tahu apakah Adriel takut atau tidak. Dia paling takut petir saat kecil," kata wanita paruh baya agak khawatir.

 

"Dia sudah dewasa, kamu masih khawatir tentang ini,"

 

Dito mencibir, lalu melihat Lavenia yang akan mulai menyulitkan, dia segera mengubah nada bicaranya dan berkata, "Tenang saja, dia sudah besar, pasti sudah belajar untuk hidup berdampingan dengan rasa takut."

 

Saka tertegun sejenak dan tersenyum getir.

 

Ternyata ayah sudah lama memahami jawaban dari ujian ini. Seandainya dirinya datang ke sini sejak awal, mungkin dia sudah keluar dari ilusi.

 

Tampaknya ayah benar-benar kuat pada masa itu.

 

Namun, apa yang dirinya pahami sendiri, pasti berbeda rasanya dengan yang diberi tahu orang lain.

 

"Entah wanita macam apa yang akan dinikahi putraku kelak... " kata Dito sambil menghela napas sedih.

 

"Ayah, aku sudah menikahi wanita yang baik," ujar Saka sambil tersenyum.

 

"Tentu harus punya menantu, tapi juga harus memiliki karir sendiri," tutur Lavenia.

 

"Ibu, mungkin aku telah mengecewakanmu, aku hanya seorang tingkat langit tahap kesembilan... " ucap Saka sambil menghela napas.

 

"Ya, masalah karir nggak terlalu penting. Sebaiknya punya keberanian untuk menghadapi penindasan, sama seperti aku," balas Dito sambil tersenyum.

 

"Aku sudah melakukannya, nggak mengecewakanmu," ucap Saka sambil tersenyum.

 

Saat ini, tiba-tiba terdengar suara klakson yang tajam dari belakang.

 

Waktunya sudah tiba

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2007 Membakar Langit ~ Bab 2007 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.