Membakar Langit ~ Bab 2011

 

Bab 2011

 

Wafa tersenyum tidak percaya.

 

Dia hanya berjalan santai, lalu tiba di tepi kolam darah dan berkata dengan ekspresi heran, "Jadi ini cara kalian menyegel nadi naga?"

 

"Bagus juga."

 

Adair tersenyum, lalu mengangkat seember air darah dengan santai dan berkata, "Semua ini adalah darah dari nadi naga, yang juga mengandung keberuntungan dari nadi naga."

 

"Nenek moyangku menyegel nadi naga dan setiap saat menarik esensi darah darinya, lalu mengubahnya menjadi kolam darah. Butuh beberapa tahun untuk mengumpulkan satu kolam, menunggu kami datang untuk mewarisinya."

 

Dia tidak keberatan berbicara panjang lebar. Menghadapi sosok di balik layar seperti ini, dia berhak untuk menjelaskan dialog seperti itu.

 

Wafa tersenyum dan berkata, "Sama seperti yang kudengar. Kali ini, aku ingin satu kolam darah."

 

Adair menyipitkan matanya sembari berkata, " Hanya tujuh keluarga besar dan orang-orang dari keluarga kerajaan yang berhak menikmati..."

 

"Aku ingin coba," ujar Wafa sambil tersenyum.

 

Sambil berbicara, dia melangkah maju selangkah demi selangkah.

 

Namun, Adair hanya tersenyum dan tidak bangkit. Dia hanya diam-diam menatap Wafa, seolah sedang menunggu sesuatu.

 

Ketika Wafa tiba di depan kolam darah, tiba-tiba cahaya darah muncul di sekitar kolam, menghalangi langkah Wafa.

 

"Kamu nggak punya darah dari tujuh keluarga besar dan keluarga kerajaan, jadi kamu nggak bisa masuk, "kata Adair dengan nada tenang.

 

"Aku tahu." Wafa menghela napas, kemudian melanjutkan, "Untungnya, aku berhubungan ... "

 

Sambil berbicara, Wafa mengangkat tangannya dan meraih ke depan. Tiba-tiba, suara raungan naga terdengar di udara, dan lapisan penghalang cahaya darah itu langsung bergetar.

 

Ternyata tangan Wafa telah menyusup ke dalam penghalang cahaya darah itu!

 

Adair tiba-tiba berkata dengan ekspresi muram, " Sepertinya, kamu lebih misterius daripada yang kubayangkan."

https://novel-terjemahan.myr.id/

"Iya," ucap Wafa sambil tersenyum, lalu hendak memasuki kolam darah.

 

Namun pada saat itu, Adair perlahan-lahan bangkit dari kolam darah. Saat melangkah keluar dari kolam darah, darah menetes dari tubuhnya.

 

Ekspresi Wafa berubah, lalu dia berkata, "Kalau kamu keluar, itu akan menundamu untuk mendapatkan kesempatan. Selain itu, apa yang kuambil bukanlah kesempatanmu!"

 

"Kamu benar, tapi..." Adair tersenyum dengan ekspresi garang dan berkata, "Kurasa, aku harus membunuhmu dulu!"

 

Dia berteriak, lalu melompat keluar!

 

Di belakangnya, kolam darah berdesir dengan dahsyat saat dia melompat untuk membunuh Wafa!

 

Terdengar suara berdesir. Dia tiba-tiba muncul, lalu mengangkat telapak tangannya dan menebas ke arah Wafa.

 

Telapak tangannya menghantam, membuat ledakan dahsyat di udara.

 

Sementara pada saat itu, seekor phoenix hitam telah melesat ke udara, lalu bertabrakan dengan telapak tangan itu. Seketika, suara gemuruh yang keras menggema di lokasi, dan gelombang kuat menyebar ke segala arah, menghancurkan lapisan awan.

 

Wafa mundur sepuluh langkah, baru berhenti, meninggalkan jejak kaki yang dalam di tanah.

 

Dia batuk, lalu memuntahkan seteguk darah. Wajahnya berubah pucat.

 

Namun, aura Adair melonjak, tubuhnya tinggi dan kuat, kedua matanya bersinar dengan cahaya ilahi, rambut hitamnya tergerai, memancarkan tekanan yang luar biasa, bahkan jauh lebih kuat dibandingkan saat dia bertarung melawan Saka sebelumnya!

 

Dia mendekat, lalu tersenyum dan berkata, "Aku nggak tahu kamu pernah dengar atau nggak. Sebelum aku masuk ke tempat ini, aku sudah mengeluarkan setengah darahku, yang menyebabkan kondisiku sangat menurun. Kalau nggak, sebelumnya aku juga nggak akan kalah di tangan rakyat Saka."

 

"Semua ini adalah untuk menampung darah nadi naga ini..."

 

"Saat ini, meskipun aku belum sepenuhnya menyerap darah nadi naga, untuk menghadapimu... sudah lebih dari cukup!"

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2011 Membakar Langit ~ Bab 2011 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.