Membakar Langit ~ Bab 2040

  

Bab 2040

 

Saka melumpuhkan jalur energi kedua pria itu sambil berteriak, "Nagini, keluar!"

 

Saat selesai berteriak, terdengar raungan panjang dan ada seekor Ular Iblis yang muncul dari langit jauh di Pegunungan Tunaga.

 

Selama tiga hari ini, ia terus bersembunyi di pegunungan. Ular Iblis itu juga menatap Saka dengan heran.

 

Jelas, ia tidak menyangka bahwa Saka akan selamat...

 

Ular Iblis itu tidak melarikan diri dan membuat Saka merasa cukup puas. Dia menepuk kepala Ular Iblis itu dengan lembut seraya berkata, "Aku akan membawamu ke suatu tempat. Mulai sekarang, kamu akan bertanggung jawab untuk mengantarkan barang-barangku."

 

Ular Iblis itu mendesis pelan, tetapi tidak bergerak, seolah sedang menunggu sesuatu.

 

Ini saatnya dia meminta gaji ...

 

Namun, wajah Saka menjadi agak muram. Dia tidak ingin menggunakan sisa bahan obat dan harus menyimpannya untuk pengobatan Yunna.

 

"Gajinya ditunda dulu... "

 

Ular Iblis itu menatap Saka dengan tatapan meremehkan dan tidak peduli di matanya.

 

Namun, Saka hanya meliriknya sekilas dan melepaskan sedikit aura naga.

 

Tidak lama kemudian, mata Ular Iblis itu penuh ketakutan. Kepalanya yang besar segera menunduk di kaki Saka, tubuh besarnya mulai sedikit gemetar.

 

Saka menunjuk ke arah Ular Iblis itu dengan santai, lalu menyuruh Ular Iblis itu terbang membawa dirinya dan Wennie.

 

Wennie yang melihat adegan sebelumnya dari pinggir cukup terkejut. Dia bergumam, "Tekanan yang kamu tunjukkan tadi adalah ... "

 

"Aura naga..."

 

Saka menghela napas pelan dan menjelaskan secara singkat kepada Wennie apa yang terjadi pada Yunna. Akan tetapi, dia juga menyembunyikan beberapa hal yang tidak boleh dikatakan. Pada saat yang sama, Saka juga memberikan pujian besar kepada Yunna karena sudah menahan jejak segel tangan.

 

Setelah itu, suasana menjadi hening. Rasa sedih yang samar mulai memenuhi udara.

 

Setelah sekian lama, ekspresi Wennie menjadi rumit dan dia menghela napas pelan sambil berkata, "Aku belum sebaik Yunna... "

 

Wennie juga wanita Adriel, dia juga memiliki ikatan resmi dengan Adriel. Akan tetapi, upaya Yunna membuatnya merasa malu dan bahkan merasa sedih.

 

"Nggak perlu membandingkannya. Ini semua kesalahan Adriel karena nggak merawat wanitanya sendiri dengan baik."

 

Saka menyalahkan dirinya sendiri di dalam hatinya.

 

"Jangan bicara seperti itu tentangnya!"

 

Saat ini, Wennie tampak tersentuh dan menyahut dengan marah, "Bagaimana  kamu tahu seberapa besar kesulitan Adriel saat menjadi sasaran begitu banyak orang? Memangnya kamu bisa tetap bertahan hidup?"

 

 

Saka tercengang, menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Dia menjawab, "Maksudku, aku akan menebusnya dan menyelamatkan Yunna."

 

Namun, pada saat ini, Wennie mengernyitkan dahinya dan berkata, "Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu sekali, sudah nggak perlu... aku nggak mungkin bisa bersamamu."

 

"Selain itu, struktur kekuasaan di Gunung Reribu juga telah berubah."

 

"Adair beserta yang lainnya sedang meditasi. Pada saat yang sama, mereka akan mengolah Tangga Kejayaan di tangan mereka dan menunggu Jalan Kejayaan dibuka. Setelah pertarungan di Pegunungan Tunaga, mereka yang harus disingkirkan sudah tersingkirkan."

 

"Beberapa keluarga besar tanpa bakat luar biasa juga memilih Adair beserta yang lainnya untuk mengikuti mereka. Walaupun Jalan Kejayaan belum dibuka, Adair beserta yang lainnya pada dasarnya sudah mengunci satu tempat ... "

 

"Misalnya, keluarga Minjana, mereka berpihak pada Ruvan. Sementara keluarga Dimasta berpihak pada Adair..."

 

"Kekuatan mereka... menjadi lebih kuat."

 

Meskipun Wennie juga ingin menyelamatkan Yunna, beberapa hal masih harus diperjelas. Menurutnya, meskipun Saka meningkatkan kultivasinya melalui roh naga, perjalanan ini... masih sangat berbahaya.

 

Saka baru saja menggunakan teknik membaca pikiran dan mengetahui hal-hal ini dari Tandi.

 

Dia menggelengkan kepalanya pelan seraya berkata, "Kali ini, bukan karena kamu."

 

Wennie agak terkejut seraya menatap Saka dengan bingung.

 

Pada saat ini, Saka perlahan mengepalkan tinjunya, melihat ke kejauhan dan suaranya menjadi agak menyeramkan, "Kali ini, aku cuma ingin membuat Gunung Reribu menjadi kacau balau."

 

Setelah mengatakannya, Saka melompat menjauh dan menuju ke arah orang yang paling dekat dengannya, yaitu ... tempat meditasi Ruvan!

 

Link Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Note: Untuk beberapa saat, kita off dulu ya, semoga bisa sebelum puasa lanjut update, soalnya lagi ada kegiatan di dunia nyata. Yang mau bagi – bagi THR, ditunggu ya di Dana or Ovo 089653864821..Terima Kasih

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2040 Membakar Langit ~ Bab 2040 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.