Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 68

 

Bab 68

 

Begitu mendengar teriakan itu, seluruh tempat dipenuhi orang. Tatapan semua orang tertuju pada Luna dan mereka berbisik.

 

"Nggak kusangka ternyata pencurinya sangat cantik! Ternyata benar kita nggak akan pernah tahu apa yang seseorang pikirkan!

 

Wajah Luna memucat dan dia berkata.

 

"Aku sama sekali nggak tahu tentang Mahkota Blu Azure dan bahkan belum pernah melihatnya. Bagaimana aku bisa mencurinya?"

 

"Kalau kalian nggak percaya, Pak Daniel bisa menjadi saksiku! Dia selalu bersamaku!"

 

Begitu selesai berbicara, Luna tiba-tiba berbalik dan berkata dengan penuh semangat, "Benar, 'kan? Daniel?"

 

Hanya untuk mengetahui Daniel telah menghilang.

 

Luna langsung merasa bagaikan disambar petir dan hawa dingin menyebar dari atas kepalanya hingga telapak kakinya.

 

Dia tiba-tiba teringat Daniel telah menyentuh tas tangannya, apakah dia yang melakukannya?

 

Memikirkan Daniel melarikan diri, sebuah pemikiran buruk muncul di benaknya. Ini jebakan!

 

Sebaliknya, Matilda sangat marah dan berjalan menghampiri para bawahannya sebelum berkata dengan marah

 

"Nona Luna, sekarang sudah ada saksi dan bukti nyata, masih ingin menyangkalnya?"

 

"Semua orang telah melihat dengan mata kepala sendiri kalau Mahkota Blu Azure ditemukan di tasmu!"

 

Saat ini Bagas juga berdiri dan berkata dengan lugas.

 

"Nona Luna, aku menghormatimu sebagai pemimpin baru di dunia bisnis, jadi aku membiarkanmu masuk ke wilayahku. Aku nggak menyangka kamu begitu licik!"

 

"Nona Matilda, sebagai penyelenggara, aku minta maaf. Apa pun yang kamu lakukan terhadap Nona Luna, Keluarga Tier nggak akan ikut campur!"

 

Semuanya terlihat seolah telah direncanakan satu per satu sebelumnya.

 

Ekspresi Luna berubah dan dia berkata, "Beri aku waktu, aku akan menemukan bukti untuk membuktikan kalau aku nggak bersalah!"

 

Akan tetapi, saat ini semua orang mulai memojokkannya dan berkata.

 

"Nona Luna, sekarang masalahnya sudah selesai. Akui saja dan minta keringanan hukuman!"

 

"Benar, betapapun cantiknya kamu, tetap saja kamu nggak bisa dimaafkan karena telah melakukan hal seperti itu!"

 

"Kami semua nggak akan mengatakan apa pun terhadap apa yang Nona Matilda lakukan hari ini."

 

Luna tiba-tiba menjadi sasaran kritik publik dan berkata dengan wajah pucat, "Sungguh... aku nggak melakukannya!"

 

"Wanita jalang! Masih mau berpura-pura!?"

 

Saat ini Matilda tiba-tiba menjadi marah dan menamparnva.

 

Luna terjatuh ke lantai dan bekas tamparan merah cerah muncul di wajahnya yang sangat mengejutkan.

 

Darah mengalir dari sudut bibirnya.

 

"Tampar dia! Ingat, jangan menunjukkan belas kasihan. Hajar sampai mati!"

 

Matilda memberi perintah dan sekelompok anak buahnya bergegas maju seperti serigala untuk meninju serta menendang tubuh Luna.

 

Luna langsung dipukuli hingga rambutnya acak-acakan, wajahnya bengkak dan darah mengucur dari sudut bibirnya.

 

"Bukan aku pencurinya! Aku juga nggak mencurinya!"

 

Luna berdebat dengan alasan yang masuk akal.

 

1

 

Akan tetapi, yang terjadi adalah pemukulan yang lebih kejam.

 

Beberapa pria mendorong Luna ke lantai. Matilda mengangkat dagunya dan menatap Luna dengan angkuh.

 

"Kenapa kamu mengangkat kepalamu begitu tinggi? Kamu pantas untuk dipukul!"

 

Sebuah tendangan langsung mengenai perut lawan, Luna menjerit kesakitan dan setengah berlutut di lantai.

 

Saat itulah Matilda menjambak rambut Luna dan berkata sambil tersenyum.

 

"Tahukah kamu di mana kesalahan terbesarmu? Yaitu kamu terlalu cantik dan itu menutupi kecantikanku!"

 

"Kalau kamu berani merayu priaku, kamu pantas mati!"

 

Luna berkata dengan terkejut, "Kamu yang menjebakku?

 

Bagas berjalan ke depan sambil tersenyum dan berkata.

 

"Sebenarnya ini ideku dan Nona Matilda kebetulan punya ide yang sama. Bu Lina, ini jalan buntu yang kamu pilih!"

 

"Aku akan memberimu satu kesempatan terakhir. Jadilah menantu keluargaku dan layani kami berdua. Kami bisa bermurah hati dan membiarkanmu hidup."

 

Cuih!

 

Sentuhan dingin tak ternoda di wajah Luna muncul dan dia meludahkan darah ke arah mereka.

 

Matilda menutupi wajahnya dan berteriak,

 

"Aduh! Jorok sekali! Dasar wanita jalang, beraninya kamu melakukan ini! Gantung dia!"

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 68 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 68 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.