Bab 2031
Suara yang keras dan dalam terdengar
perlahan, " Sisa kejahatan Adriel benar-benar nggak bisa
disingkirkan!"
"Jayub!"
"Leluhur keluarga Atınaja!"
Tiba-tiba, suara yang terdengar
terkejut datang. Adair mengangkat kepalanya dan sorot matanya tampak sangat
bersemangat.
Julio tertegun sejenak, lalu menghela
napas lega.
Ekspresi Dahlia sontak berubah
drastis. Dia pun segera berteriak, "Leluhur keluarga Atmaja, ini adalah
tempat kami bertarung, kamu nggak dipersilakan untuk datang!"
"Segala sesuatu terjadi karena
ada sebabnya, nadi naga berubah dan aku harus mengambil tindakan untuk
menekannya. Lagi pula, wujud asliku juga belum datang!"
Terdengar suara dengusan keras di
udara. Kemudian, sebuah jejak segel tangan raksasa terlihat turun dari langit.
Menyerang ke arah Yunna!
Ketika segel tangan itu jatuh, aura
dari Jayub langsung menghilang dan larangannya langsung sembuh.
Jelas sekali Jayub merasa bahwa
serangan ini sudah cukup dan dia tidak perlu muncul secara langsung. Selain
itu, bukan hal yang baik baginya, jika terlalu melanggar aturan.
Kekuatannya melonjak, membuat
orang-orang tidak mungkin bisa mendekat.
Adair beserta yang lainnya berubah
pikiran begitu melihat adegan ini.
Kekuatan besar itu menyelimuti awan
darah yang melonjak. Tiba-tiba, memecahkan tirai darah satu per satu.
Roh naga yang berjalan melewati tirai
darah meraung dengan penuh amarah.
Setelah rencana Saka, rantainya tidak
sepenuhnya terbuka, bahkan lebih mustahil lagi untuk bisa melawan jejak segel
tangan ini.
Dengan suara yang keras, tirai darah
itu hancur dan berubah menjadi energi darah yang tak terhitung jumlahnya dan
menghilang tertiup angin. Jejak segel tangan itu menyelimuti Yunna, menariknya
pada situasi kematian.
Perubahan mendadak ini membuat Yunna
merasa kalut, marah dan penuh kebencian. Dia hanya bisa melihat segel tangan
yang terus menekannya.
"Aku nggak terima! Walaupun
nggak bisa membunuh semua orang, masih harus membawa beberapa orang bersama...
"
Yunna tiba-tiba mengeluarkan seteguk
darah, lalu dalam sekejap tirai darah muncul kembali dan menyamarkan sosoknya.
Roh naga mengeluarkan raungan seolah
putus asa dan segera melindungi Yunna.
Yunna menatap dengan tajam, ingin
menggunakan esensi darah untuk membantu nadi naga keluar dari masalah.
Namun, secara tiba-tiba, ada
keheningan yang muncul di antara langit dan bumi. Kekuatan yang mengejutkan
dari jejak segel tangan itu juga berhenti seketika...
Di tengah awan darah, sosok yang
sangat agung sedang berdiri di depan Yunna, seolah sedang menghalangi tekanan
dari langit.
Saka perlahan berbalik sambil menatap
Yunna dan berkata, "Nona Yunna, jangan takut. Nggak ada yang perlu
dikhawatirkan. Aku masih belum mati kamu juga akan baik-baik saja."
Wajah Saka tampak seperti iblis,
dengan garis-garis hitam dan merah yang aneh muncul di wajahnya. Auranya yang
sangat kuat juga terus melonjak.
Dalam sekejap, dia melesat menuju
master ilahi tingkat satu.
Ekspresinya disamarkan oleh
garis-garis aneh. Saka tampak tersenyum. Meskipun terlihat berbeda, senyumnya
yang lembut dan menenangkan itu terlihat sangat familiar.
Sama seperti dulu, saat Yunna melihat
Adriel yang masuk ke rumah keluarga Surya untuk menyelamatkannya. Saat itu,
Adriel sangat bersemangat dan datang tepat waktu saat Yunna dalam bahaya.
"Ternyata itu kamu..."
gumam Yunna dengan suara pelan.
"Selama ini memang aku... "
Suara penuh belas kasihan itu
terdengar. Saka mengangkat kepalanya dan melihat ke langit. Tirai darah itu
muncul lagi, menghalangi pandangan semua orang.
"Jangan! Kamu nggak akan bisa
menghentikannya!"
Yunna sangat panik seolah sedang
menghadapi kematian. Dia sangat takut kehilangan sosok Saka sekali lagi.
Ilmu bela diri yang sudah lama tidak
digunakan ini, ditunjukkan kembali demi orang yang dia kasihi.
Teknik Penerobos Surgawi. Penerobosan
Ketiga
Saka berdiri di tengah angin kencang,
menatap Yunna dengan lembut. Ada banyak tanda hitam yang muncul secara perlahan
di wajahnya. Akan tetapi, masih ada senyuman tipis yang terlihat di sudut
mulutnya. Dia tidak bicara, hanya menahan Yunna dengan kuat dan membuat wanita
itu tidak bisa menggunakan esensi darahnya lagi.
Angin berburu yang kencang terdengar,
menyebabkan pakaiannya berkibar.
"Selama kamu nggak mati, aku
bisa tetap hidup. Percaya padaku," ujar Saka dengan suara lembut.. Akan
tetapi, dia sudah membuka Penerobosan Keempat, menggunakan energi inti sungai
darah dan segera mengerahkan Formasi Pembantaian Kehidupan di udara. Kemudian,
Saka mulai mengeluarkan beberapa mayat yang sudah terkumpul hingga saat ini.
Pada saat yang sama, juga
menggunakan...
Bayangan Leluhur Lavali!
Di dalam tubuh Saka, terdengar suara
tawa tua yang berkata, "Ternyata kamu sudah tahu kalau si tua bangka ini
sudah mengawasimu sejak lama?"
Karena diselimuti tirai darah,
orang-orang di luar tidak tahu apa yang terjadi. Mereka hanya buru-buru mundur
seperti orang gila.
Pertemuan antara Jayub dan nadi naga,
entah konsekuensi apa yang akan ditimbulkannya!
Adair mendengus dingin, lalu terbang
keluar dari Pegunungan Tunaga bersama sekelompok orang.
Tentu saja, mereka tidak bisa melihat
Yunna yang mencoba melepaskan diri dari kendali Saka seperti orang gila. Dia
bergegas menuju Saka, tetapi langsung terpental oleh aura yang kuat.
Air mata berdarah mengalir dari mata
Yunna, mengalir di pipi pucatnya.
Saka yang berada di tengah angin
kencang, membuka kedua tangannya untuk menghadapi jejak segel tangan raksasa di
udara. Ekspersi wajahnya juga penuh ejekkan tak ada habisnya.
"Biar aku lihat, apa kamu bisa
membunuhku!"
Dalam sekejap, jejak segel tangan itu
jatuh. Cahaya ganas langsung menyeruak, berubah menjadi warna putih menyala,
Pada saat ini, seluruh tubuh Saka
yang terbakar cahaya keemasan adalah satu-satunya cahaya yang menyinari langit
dan bumi.
Link Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
Note: Untuk beberapa saat, kita off dulu ya, semoga bisa sebelum puasa lanjut update, soalnya lagi ada kegiatan di dunia nyata. Yang mau bagi – bagi THR, ditunggu ya di Dana or Ovo 089653864821..Terima Kasih
No comments: