Membakar Langit ~ Bab 2038

  

Bab 2038

 

"Jangan bersikap nggak sopan. Sisa-sisa yang dimaksud itu mengacu pada orang lain. Dokter Dewi Sakti ini nggak termasuk dalam kategori ini."

 

Tandi melambaikan tangannya untuk menghentikan anak buahnya, lalu berkata kembali dengan tenang, "Dokter Dewi Sakti punya keterampilan medis yang luar biasa dan tangan yang terampil. Bagaimana mungkin ada kaitannya dengan Saka? Pasti cuma bingung sesaat."

 

"Mengobati penyakit dan menyelamatkan orang, menghindari kesalahan masa lalu dan menghindari kesalahan di masa depan. Dokter Dewi Sakti cuma perlu berbalik untuk menemukan jalan yang benar..."

 

"Sebenarnya siapa yang menginginkan aku untuk berpihak, Ruvan atau Adair?" tanya Wennie dengan tenang.

 

Tandi dan pria berpakaian putih di sebelahnya saling menatap.

 

Tandi tersenyum tipis, lalu berkata, "Pak Adair bilang kalau kamu berpihak pada keluarga Romli, aku akan melupakan semua kesalahan yang terjadi di masa lalu."

 

Pría berbaju putih dari keluarga Romli menyela dengan penuh wibawa dan tegas, "Aku adalah utusan Pak Ruvan. Maksud tuanku, keterampilan medismu sangat luar biasa. Kalau bukan karena kamu, Saka pasti sudah mati beberapa kali."

 

"Karena Saka juga menimbulkan banyak masalah, dia menyebabkan ada banyak orang yang nggak bersalah kehilangan nyawa mereka."

 

"Kalau kamu berpihak dengan kami, Pak Ruvan nggak akan memaksamu untuk melayaninya. Yang paling penting adalah kamu nggak boleh melatih Saka yang berikutnya!"

 

Arti dari pernyataan memiliki makna yang jelas dan tegas.

 

Wennie menatap mereka, lalu menjawab dengan lembut, "Kalau kalian khawatir tentang kemunculan Saka yang berikutnya, kalian bisa pergi saja."

 

"Pertumbuhan Saka nggak ada hubungannya denganku. Aku nggak bisa mengembangkan bakat yang genius seperti itu."

 

"Sekarang kekuatan yang ditinggalkan oleh Saka cuma bisa bersembunyi di wilayah luar. Di Gunung Reribu ini, nggak akan ada Saka yang berikutnya ... "

 

Hal ini memang benar. Orang genius seperti Saka tidak akan muncul begitu saja. Mereka seharusnya bisa menyadari hal ini ...

 

"Itu bukan sesuatu yang harus kamu pertimbangkan!"

 

Pría berbaju putih itu maju selangkah seraya menyahut dengan nada dingin, "Ikuti aku, ini demi rakyat dan kehidupan mereka!"

 

Mata Tandi menyiratkan cahaya dingin, lalu dia berkata, "Sekarang kami berbicara denganmu baik-baik demi Julio dan Dahlia. Jangan berharap mereka bisa datang untuk menyelamatkanmu. Sekarang Jalan Kejayaan akan segera dibuka, mereka semua sedang sibuk."

 

Ada semburat sarkasme di mata Wennie. Wanita itu menjawab, "Kalau kekuatanku digunakan oleh kalian, itu akan menjadi malapetaka bagi rakyat."

 

Mata Tandi menjadi gelap, dia melangkah maju selangkah demi selangkah, lalu berkata dengan suara dingin, "Mulutmu yang pedas itu persis sama dengan mulut Saka. Entah apa kalimatmu akan lebih menyenangkan untuk didengar kalau kamu mengalami sedikit penderitaan

 

Begitu selesai berbicara, sebuah suara dingin datang dari belakang, "Tandi, aku nggak melihatmu selama beberapa hari, ternyata tempramenmu makin buruk.

 

Suaranya tidak keras, tetapi tubuh Tandi tiba-tiba menjadi kaku, seolah-olah ada orang yang menuangkan baskom berisi air es padanya di tengah musim dingin.

 

Suara ini agak tidak asing baginya. Aura membunuh dalam suara ini bahkan lebih tidak asing baginya.

 

"Nggak mungkin!"

 

Tandi tiba-tiba berteriak keras dan berbalik untuk melihatnya. Pria berpakaian putih itu juga menatapnya dengan terkejut.

 

Namun, mereka justru melihat seorang pria dengan tatapan dingin yang sedang melangkah mendekat.

 

"Saka!"

 

Seruannya tampak tidak percaya, tetapan Tandi juga seolah dia sedang melihat hantu.

 

Pria berpakaian putih itu juga agak terkejut. Dia menatap Saka dengan tidak percaya sambil berkata, "Dia... Saka, bagaimana dia bisa... "

 

Tiga hari yang lalu, dia tidak hadir di tempat kejadian secara langsung. Akan tetapi, dia juga tahu apa yang terjadi pada Saka. Dia mengira Saka terluka parah atau sudah tewas. Yang pasti, Saka tidak akan pernah muncul lagi.

 

Namun, sekarang...

 

"Kak Saka! Kamu ... bagaimana kamu bisa selamat?"

 

Wennie juga tampak tidak percaya, sorot matanya dipenuhi dengan kebahagiaan. Selama tiga hari, Wennie tidak dapat menemukan jejak Saka. Wennie mengira bahwa Saka benar-benar sudah tiada.

 

Saat menyebutkan hal ini, sorot mata Saka sedikit meredup. Di Pegunungan Tunaga, ada seorang wanita yang telah mengorbankan segalanya untuknya. Wanita itu menunggu untuk diselamatkan oleh dirinya...

 

"Berikan padaku semua bahan obatnya dulu, semuanya..."

 

Saka harus mengumpulkan semua bahan obat dan memberikannya kepada Yunna terlebih dahulu.

 

Wennie agak terkejut, lalu segera memberinya tas penyimpanan pada Saka tanpa banyak bertanya.

 

Saat mendengar ini, Tandi menekan gejolak di hatinya. Dia menatap Saka dengan mata menyipit sambil berkata, "Lukamu belum sembuh, ya?"

 

Link Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Note: Untuk beberapa saat, kita off dulu ya, semoga bisa sebelum puasa lanjut update, soalnya lagi ada kegiatan di dunia nyata. Yang mau bagi – bagi THR, ditunggu ya di Dana or Ovo 089653864821..Terima Kasih

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2038 Membakar Langit ~ Bab 2038 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.