Membakar Langit ~ Bab 2015

 

Bab 2015

 

Sementara pada saat ini, di puncak Pegunungan Tunaga.

 

Tiga orang terus bertabrakan, bertarung dengan sengit tanpa henti. Hanya terdengar suara ledakan besar dan masing-masing dari mereka bertiga mundur ke samping.

 

Rambut hitam Adair berkibar, matanya seperti kilat, ujung pedangnya menunjuk miring, lalu dia berkata dengan suara pelan, "Shawn, kamu benar-benar hebat."

 

Wafa merasakan aliran energi dan darah di dalam tubuhnya. Sebuah luka pedang yang dalam muncul di bahunya, lalu dia dengan terkejut berkata, "Hati-hati, orang ini agak aneh... "

 

Dalam pertempuran yang baru saja terjadi, Wafa dan Shawn ternyata berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.

 

Shawn menyipitkan matanya sambil memperhatikan lawan, lalu tiba-tiba berkata, "Saka di mana?"

 

"Sepertinya nggak lolos..." kata Wafa sambil mengernyit.

 

"Seharusnya nggak ... " ucap Shawn dengan ekspresi bingung. Saat melangkah keluar dari perbatasan kelima, dia merasakan dengan jelas bahwa kekuatan di perbatasan kelima telah melemah.

 

Lalu, mengapa Saka bisa tidak keluar?

 

Saat itu, terdengar suara tawa yang keras. "Kupikir orang yang bisa memicu perubahan di perbatasan kelima pasti sangat kuat, ternyata nggak lebih dari ini!"

 

Seketika, seluruh auranya tiba-tiba berubah. Da menancapkan pedangnya ke tanah dan secara perlahan membentuk segel di tangannya. Sementara pada saat yang sama, tiga Dewa Petir di belakangnya juga membentuk segel!

 

Aura yang luar biasa meluap, mengguncang seluruh tempat, petir juga menyebar ke seluruh tempat!

 

"Segel Dewa Petir!" ucap Julio dengan ekspresi terkejut dari kejauhan.

 

Tiga Dewa Petir berdiri tegak. Saat membentuk segel, pemandangan yang mengerikan terjadi. Batu besar hancur, awan dan kabut terkoyak, bahkan ular petir juga memenuhi langit!

 

Semua orang yang melihat adegan ini merasa merinding!

 

Bahkan di wilayah luar, Jayub juga melihat adegan ini melalui monitor, lalu berkata dengan ekspresi kagum, "Ternyata anak ini sudah mengembangkan segel Dewa Petir hingga tingkat ini. Bagus!"

 

Segel Dewa Petir adalah ilmu tertinggi dari keluarga Syahrir, yang mencapai puncak dalam seni bela diri di jalur petir, dan merupakan ciptaan dari leluhur keluarga Syahrir.

 

"Leluhur memang memiliki pandangan yang tajam untuk mengenali bakat," ujar Garen.

 

Jayub menyipitkan matanya dan berkata, "Inilah sosok yang seharusnya dimiliki oleh orang yang memimpin tujuh keluarga besar. Dengan kemampuannya, cukup untuk menopang keluarga Atmaja dan Syahrir. Sayangnya, Kelly nggak bisa memahami niat baikku."

 

"Setelah pertempuran ini, Kelly pasti akan mengerti. Selain Adair, ke mana lagi dia bisa mencari bakat seperti ini?" ujar Garen sambil tersenyum.

 

Saat ini, di puncak gunung, Shawn memandang segel Dewa Petir sambil menggenggam tombaknya dengan erat. Tubuhnya dililit oleh sinar emas yang berkilau. "Memang luar biasa, aku merasakan ancaman."

https://novel-terjemahan.myr.id/

Meskipun begitu, dia tetap tersenyum. Sinar matanya memancarkan semangat tempur yang tak terbatas. Dia berdiri sambil memegang tombak, lalu menunjuk ke arah lawan dan berkata, "Ketakutan yang kutemui di dalam ilusi adalah saat aku menginjak puncak, menghabiskan separuh hidupku, bahkan sisa hidupku dalam kesendirian!"

 

"Bisa bertemu kembali dengan musuh sehidup semati, itu adalah keberuntunganku!"

 

"Dasar sombong!" teriak Adair.

 

Adair mengangkat segel Dewa Petir, lalu dengan cepat menekannya ke depan. Sementara tiga Dewa Petir di belakangnya mengeluarkan raungan keras dan melangkah maju!

 

Entah berapa banyak petir yang bergulung dan menerjang ke arah Shawn.

 

Di tengah suara petir itu, Shawn mengayunkan tombaknya untuk menerkam. Cahaya emas dan cahaya petir saling bertabrakan, sangat menyilaukan dan mencolok. Bentrokan yang dahsyat pun terjadi.

 

Tombak itu mengeluarkan cahaya setinggi 100 kaki, memecahkan banyak petir dan langsung menerjang ke arah Adair!

 

Adair mendengus dingin, lalu mengangkat tangannya dan menari dengan liar. Tiga Dewa Petir menggerakkan segel tangan mereka secara bersamaan untuk menekan, lalu bertabrakan dengan Shawn.

 

Shawn bertahan untuk waktu yang lama, tetapi tubuhnya terlempar keluar dan dia memuntahkan seteguk darah. Ada tujuh atau delapan luka yang muncul di tubuhnya, seperti luka bakar hitam akibat petir.

 

Kenyataannya, tingkat langit tahap keenam adalah batas dia yang sebenarnya. Meskipun dia adalah Raja Empat Mahkota, dia tetap tidak mampu menghadapi Adair.

 

Sebaliknya, Adair yang rambutnya yang acak-acakan tidak meremehkan lawan. Lalu, dia berkata dengan nada dingin, "Kalau aku memberimu waktu untuk tumbuh, mungkin kamu benar-benar bisa menantangku. Tapi sekarang, apa kamu berani berbicara sombong dan meremehkan kekuatanku?"

 

Dia pun melangkah pergi, sementara tiga Dewa Petir bergemuruh dan bergerak dengan semangat yang tak tertandingi. Mereka segera melancarkan serangan, meledakkan cahaya petir yang berkilauan.

 

Di sisi lain, ekspresi Wafa agak berubah. Dia berniat memanggil Yunna untuk bertarung. Namun, saat melirik ke arah Shawn, dia langsung tertegun.

 

Shawn menopang tubuhnya dengan tombak. Dan pada saat yang sama, luka-luka di tubuhnya tampak cepat sembuh.

 

"Teknik Nirwana?"

 

Dulu, ketika bertarung melawan Adriel, Shawn pernah menggunakan teknik luar biasa ini untuk menyembuhkan luka-lukanya dengan cepat.

 

Sekarang, dia berada di tingkat yang lebih tinggi dan makin mahir menggunakannya, bahkan efeknya makin baik. Dalam sekejap, luka di tubuhnya sudah sembuh hampir sepenuhnya.

 

Matanya berkilau sejenak, lalu dia membatalkan niatnya untuk memanggil Yunna.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2015 Membakar Langit ~ Bab 2015 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.