Bangkit dari Luka ~ Bab 251

 

Bab 251

 

Setelah Nindi merapikan data dan mengirimkannya, dia bertanya dengan hati-hati, "Apakah bisa diperbaiki?"

 

"Bisa, tapi video ini berisi tindak kriminal, harus diberikan langsung padamu."

 

Nindi berpikir sejenak dan menjawab, "Nggak masalah, kapan bisa selesai?"

 

"Paling lambat hari Sabtu."

 

"Oke, sampai jumpa hari Sabtu."

 

Nindi tersenyum ketika orang itu berjanji untuk memperbaikinya.

 

Setelah dia mendapatkan video ini, hari-hari damai Sania akan berakhir!

 

Dia pasti tidak bisa menahan ini!

 

Di sisi lain.

 

Cakra melihat data di komputer dan merasa jika hal ini agak aneh.

 

"Kak Cakra, kamu bilang M&M ini si lemon?"

 

"Kenapa bisa begitu?"

 

"Aku baru dengar kalau terjadi sesuatu di Universitas Yasawirya, katanya ada satu mahasiswa baru yang dituduh menyebarkan rumor palsu, dia langsung mengunci ponsel para haters itu, bahkan dosen dari Fakultas Ilmu Komputer pun tidak bisa memecahkan kode yang dia buat! Keren, 'kan?"

 

Cakra memicingkan matanya, "Jangan bilang, orang itu Nindi?"

 

"Benar, itu dia! Itulah sebabnya aku curiga M&M adalah dia sendiri!"

 

Cakra memang tidak menyangka ternyata Nindi sehebat itu, tetapi jika M&M adalah Nindi, tidak heran jika dia bisa mencapai tingkat ini, setelah diajari begitu banyak oleh Cakra sebelumnya.

 

Dia melirik Zovan, "Mulailah bekerja, video harus diperbaiki sebelum hari Jumat."

 

Tidak peduli apakah M&M adalah Nindi, dia harus memperbaiki rekaman kamera pengawas ini!

 

Waktu dengan cepat berlalu, sampai hari jumat tiba.

 

Nindi bangun pagi dan meninggalkan asrama, dia akan menemui J untuk mendapatkan video yang sudah diperbaiki.

 

Namun, ketika Nindi tiba di gerbang sekolah, dia dihentikan oleh Kak Nando, yang memaksanya menerima sebuah hadiah tas bermerek.

 

"Nindi, aku tahu kamu dipermalukan oleh Serena di bar hari itu. Kalau kamu mau menuntut masalah ini, aku akan menyewa pengacara terbaik untukmu!"

 

"Kamu yakin?"

 

Nindi memandang Nando sambil menyeringai, " Gimana kalau masalah ini juga ada hubungannya sama Sania? Apa pengacara masih berani menyelidikinya?"

 

Nando merasa ragu sejenak.

 

Dia menjawab, "Nindi, aku sudah bertanya pada Sania, kamu pasti juga tahu tentang kejadian di mana Serena membuli teman sekelasnya sampai meninggal, 'kan? Serena itu orang yang kaya gitu, Sania juga kesulitan, saat itu dia nggak berani nolong kamu. Tapi dia pasti nggak berani nyakitin kamu bareng-bareng!"

 

Mendengar penjelasan Kakaknya ini, Nindi sama sekali tidak kaget.

 

Nindi langsung tertawa, hanya saja senyumnya tidak sampai ke matanya!

 

Nindi melemparkan hadiah tas merek itu ke tubuh Nando, "Orang-orang Keluarga Lesmana emang selalu membuatku merasa jijik!"

 

"Nindi, aku tahu kamu nggak suka Sania, tapi rekaman pengawas di lantai dua malam itu sudah dihapus, nggak ada bukti yang nunjukin kalau kejadian ini juga berkaitan sama Sania, aku nggak bisa sembarangan menuntut pertanggungjawabannya, 'kan!"

 

"Butuh bukti, 'kan? Sebentar lagi juga ada."

 

Nindi menatap dingin dan tajam, dia berbalik dan naik taksi untuk pergi.

 

Nando melihat bingkisan di tanah dengan senyum pahit.

 

Keduanya sama penting baginya, dia tidak bisa langsung menghukum Sania tanpa bukti.

 

"Kak Nando, aku baru saja tertidur dan nggak menjawab teleponmu, jadi aku terlambat. Aku tahu Nindi tinggal di gedung asrama itu, aku bisa mengantarmu ke sana, tapi dia mungkin nggak ngenalin kamu."

 

Sania melihat bingkisan hadiah di tanah, "Jangan-jangan kamu sudah ketemu sama dia? Apa yang dia katakan tentang kejadian di bar malam itu?"

 

Sania sebenarnya merasa agak cemas.

 

Tetapi Keluarga Morris telah menghapus semua rekaman pengawasan, selama dia tidak mengakuinya, tidak ada yang bisa menghukumnya!

 

Nando Lesmana menarik dasinya dan sengaja berkata, "Dia bilang sudah menemukan bukti di bar malam itu."

 

Apa?

 

Sania langsung merasa panik, tidak mungkin, 'kan?

 

Bukannya rekaman pengawas sudah dihapus oleh Keluarga Morris, pasti Keluarga Morris tidak akan membiarkan hal yang tidak diinginkan terjadi.

 

Nando juga tidak mengatakan apa-apa, berbalik dan bersiap untuk mengemudikan mobil.

 

Sania segera berjalan mendekat, "Kakak Nando, apa kamu mau ngejar Nindi? Aku ikut, lagi pula aku juga khawatir dia akan berpikir terlalu jauh!"

 

Nando menatap Sania dalam-dalam, "Naiklah!"

 

Sania merasa senang di dalam hatinya, dia harus tahu apa bukti yang ditemukan Nindi, agar bisa memikirkan strategi sebelumnya!

 

Tapi dia merasa Nindi berbohong!

 

Nindi tiba di kafe tempat janjiannya.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 251 Bangkit dari Luka ~ Bab 251 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.