Bab 18 Nona Luna, Akhirnya Saya
Menemukanmu!
"Nona! Nona Luna! Akhirnya saya
menemukan Nona!"
Manajer Furi berkata dengan logat
Mersusnya. Dia sangat bersemangat sampai perutnya ikut bergetar.
Elisa menatapnya. Pria itu mengenakan
setelan jas yang bagus, tidak tinggi tetapi punya aura bisnis yang kuat.
Tidak ada sosok ini di antara
orang-orang yang dikenalnya.
Elisa mengangkat tasnya dan berkata
dengan tenang, "Kamu salah orang."
"Salah orang..." Manajer
Furi mengulangi kata-kata Elisa dengan kecewa. Dia melihat gadis ini punya
penampilan yang menonjol dan aura yang bersih serta menawan sehingga membuatnya
berpikir kalau gadis ini adalah Nona Luna yang akan dia jemput.
Setelah memikirkannya lagi, dia
benar-benar seperti orang sakit yang mencari pengobatan yang salah.
Tidak ada informasi yang menyebutkan
kalau Nona Luna bisa keahlian medis dari informasi yang diberikan oleh
Kabupaten Anzar.
Kalau gadis ini benar-benar Nona
Luna, keluarga Yuridis pasti akan menyebutkannya.
Gadis ini hanya terlalu mirip dengan
siluet Nona Luna sehingga membuat Manajer Furi agak bingung.
Setelah melihat kesalahpahaman ini
terpecahkan, Elisa pun melangkah pergi.
Namun, Manajer Furi menghentikannya
lagi. "No, Nona, apa Nona bisa pergi ke rumah sakit dengan saya?"
Elisa menatapnya dengan dalam dan
memberinya isyarat untuk melanjutkan perkataannya.
Manajer Furi mengelap keringatnya.
Dia tidak mengungkapkan tentang keluarga Suherman dan hanya menyebutkan alasan
yang biasa, "Begini, bos kami pergi ke desa dan tiba-tiba mulai demam. Dia
sudah demam seharian meski sudah makan antibiotik dan diinfus di rumah sakit,
tapi suhu tubuhnya masih tidak turun. Saya ingin Nona pergi untuk
memeriksanya."
"Kamu nggak perlu khawatir
karena bosmu ada di rumah sakit. Ada dokter profesional yang akan merawatnya,
kondisinya akan membaik." Elisa langsung menolaknya.
Neneknya tidak tahu kalau keluarga
Yuridis mengusirnya.
Elisa berencana pergi ke apotek
tradisional neneknya setelah memberikan konsultasi gratis.
Namun, Manajer Furi berkata dengan
panik, "Bos saya dirawat di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Kota Sulga.
Dia juga dirawat oleh Dokter Fenny, tapi saya khawatir Dokter Fenny akan
mengobatinya dengan asal-asalan!"
Pak Girin jatuh sakit di Kota Sulga,
jadi tentu saja mereka akan mencari rumah sakit terbaik di Kota Sulga.
Namun, setelah mendengar cerita dari
pak tua tadi, Manajer Furi jadi khawatir.
Pertama, penyakit Pak Girin kali ini
memang aneh. Kedua, meski dia tidak berhasil membawa Nona Luna pulang, dia
membawa seorang dokter ajaib. Dengan begitu, dia masih bisa mempertahankan
posisinya sekarang.
"Nona, anggaplah saya berutang
budi pada Nona. Bos saya sudah tua, jadi tidak ada yang boleh terjadi
padanya." Manajer Furi juga tidak menyembunyikan niatnya. "Dan saya
juga tidak ingin kehilangan pekerjaan saya yang sekarang."
Setelah mendengar itu, Elisa berpikir
sejenak dan berkata, "Aku akan meminta bayaran untuk kunjunganku. Biayanya
2 juta, bisa diterima?"
"Bisa! Bisa!" Manajer Furi
mengangguk dengan keras!
Dia hanya meminta biaya 2 juta untuk
keterampilan medisnya yang luar biasa ini?
Sungguh gadis yang baik hati!
Manajer Furi segera membawa Elisa ke
tepi jalan. Dia sedikit membungkuk dan berkata, "Silakan masuk!"
Sebuah mobil bisnis yang mewah tetapi
sederhana senilai lebih dari 6 miliar dengan pelat nomor Kota Mersus tiba di
depan Elisa.
Manajer dari perusahaan biasa tidak
mungkin mampu membawa mobil dengan pelat nomor M 88818...
Elisa adalah orang yang pintar. Dia
teringat permintaan yang dikirim oleh Lexy sebelumnya dan menebak sesuatu. Dia
mengangkat alisnya sedikit dan berkata, "Apa orang yang sakit itu bermarga
Suherman?"
Manajer Furi yang hendak naik ke
mobil tiba-tiba tergelincir!
"Itu, saya ... " Manajer
Furi panik. Dia sangat mudah berkeringat. "Dokter Ajaib, kenapa Anda bisa
tahu? Saya tidak pernah mengatakannya."
Elisa menopang dagunya, memakan
permen, dan tersenyum lembut. "Kamu nggak perlu tegang gitu, Manajer Furi.
Aku cuma asal nebak. Aku rasa marga Suherman ini terasa gagah."
"Ter, ternyata cuma asal
nebak." Manajer Furi bernapas lega. "Memang benar kalau Marga
Suherman terasa gagah, hahaha."
Benar juga, mana mungkin dokter ajaib
ini tahu tentang keluarga Suherman dari Kota Mersus? Hidupnya terlihat cukup
sederhana. Dia hanya memberikan pengobatan kepada orang tua di komunitas, jadi
mana mungkin dia terlibat dengan kehidupan sosial di Kota Mersus ...
No comments: