Membakar Langit ~ Bab 1888

 

Bab 1888

 

Pada saat ini, bayangan itu mulai mendekat satu per satu. Aura yang kuat datang dari segala arah, menghalangi setiap sudut.

 

Melihat bayangan-bayangan itu yang mulai mendekat dengan cepat, Felicia sangat gembira.

 

Saka agak mengernyit ketika melihat begitu banyak sosok yang terbang dengan cepat. Mereka membentuk lingkaran kepungan dengan kuat.

 

Bagaimana dia bisa melarikan diri dengan Gary?

 

"Ba... bagaimana ini ... "

 

Sementara Saka berpikir dengan panik, Rayden tampak ketakutan dan bertanya dengan suara tergagap.

 

Pada akhirnya, Saka tiba-tiba memiliki ide yang muncul di benaknya, lalu dia melirik sekilas.

 

Tunggu, sepertinya ada cara lain...

 

Dia tiba-tiba berkata kepada Rayden, "Kamu lanjutkan menjadi mata-mata, nanti bantu aku saat mengalami kesulitan."

 

"Apa? Aku?" seru Rayden tertegun. Aku bahkan tidak bisa melindungi diriku sendiri. Apa kamu tidak mendengarkan apa yang kamu katakan ...

 

Namun, saat ini sosok dengan aura kuat di kejauhan segera mendekat dengan cepat.

 

Sementara itu, ekspresi Saka tiba-tiba berubah menjadi ganas. Kemudian, dia berteriak pada Rayden, "Aku akan memberimu kesempatan lagi, lepaskan Felicia!"

 

"Apa?"

 

Rayden tercengang lagi.

 

Felicia juga tercengang.

 

Saat ini, beberapa orang sudah datang tidak jauh dari sana. Pemimpinnya adalah Sandi, salah satu bawahan Renan yang paling cakap.

 

Begitu sampai, dia mendengar suara teriakan keras dan tertegun, "Nggak, apa yang terjadi... "

 

Tampaknya ada kekacauan yang terjadi di tempat kejadian.

 

Gary tampak menggila, auranya melonjak liar, wajahnya terus berubah dari waktu ke waktu. Dia terus berjuang sambil memegangi kepalanya dengan putus asa.

 

Rayden sedang menggenggam tangan Felicia, sedangkan Saka berdiri tegak seraya berteriak keras pada Rayden.

 

"Ini..." gumam Sandi dengan tatapan mata yang makin bingung.

 

Pada saat ini, suara Saka yang agak mendesak terdengar lagi, "Felicia, jangan khawatir, aku pasti nggak akan mengecewakanmu. Rayden, lepaskan dia, aku lebih baik mati di tanganmu!"

 

Rayden tertegun sejenak dan tiba-tiba memahami sesuatu. Hatinya tiba-tiba menjadi bersemangat. Dia mencengkeram Felicia dengan erat, menatap Saka tampak seolah-olah mereka memiliki dendam satu sama lain.

 

Rayden segera berteriak pada Saka, "Saka, kamu sangat licik. Kamu justru membiarkan wanita ini menjadi mata-mata di sebelah Pak Renan dan membiarkanmu masuk. Dasar nggak tahu malu!"

 

"Apa kamu begitu rela mengorbankan hidupmu untuk bertarung dengan Pak Renan? Percaya atau nggak, aku benar-benar akan membunuhmu!"

 

Saka tampak sangat cemas.

 

Rayden mencibir, lalu kembali berkata, "Aku setia pada Pak Renan dan aku nggak akan pernah menyesalinya walaupun aku harus mati."

 

Pada saat ini, Felicia tercengang saat mendengar percakapan ini...

 

Saka dan Rayden sedang bermain peran, memutar balikkan fakta dan menyesatkan banyak orang!

 

Sekarang aku adalah mata-mata yang sedang menyamar?

 

Sementara itu, Sandi yang melayang di udara langsung terkejut. Kemudian, dia merasa telah memahami sesuatu. Sandi mengerutkan kening dan berkata, "Jadi begitu... aku bilang bagaimana Saka bisa menyelinap ke sini dengan begitu mudah? Pasti ada pengkhianat yang membantunya..."

 

"Felicia, kamu menyembunyikannya dengan cukup baik..." gumam Sandi dengan suara yang dalam.

 

"Untungnya, aku menemukannya tepat waktu. Kalau nggak... itu akan menjadi kacau. Suruh seseorang untuk memberi tahu Pak Renan tentang masalah ini secepatnya. Ya, Marko juga nggak bisa dipercaya, jadi jangan biarkan dia mendekat!" ujar Rayden dengan nada sedih.

 

Semua yang dia katakan adalah kata-kataku.

 

Mentalitas Felicia runtuh dan dia langsung menggila sambil berteriak dengan marah, "Nggak, jangan percaya! Aku sudah difitnah! Aku bukan mata -mata, orang ini yang mata-mata!"

 

Rayden tertawa dengan kesal seraya menyahut," Saat ini, kamu masih menyangkalnya ? Sandi, apa kamu percaya pada kebohongannya?"

 

Pada saat ini, Sandi tiba-tiba melihat mayat yang berserakan di tanah sambil mengerutkan kening. Dia kembali berkata, "Ya, orang-orang ini dibujuk ke sini oleh Felicia dan dibunuh oleh Saka..."

 

Begitu seseorang sudah terlanjur percaya, mereka tidak hanya akan tertipu, tetapi juga akan mulai mengambil keputusan sendiri.

 

Sandi segera memberi tahu orang-orang di belakangnya, "Pergi dan sampaikan beritanya!"

 

Felicia sangat marah hingga dia ingin muntah darah. Dia kembali menyahut, "Bodoh! Kalian sekelompok orang bodoh bahkan nggak bisa melihat mereka sedang berpura-pura!"

 

"Diam! Beraninya kamu membantah!"

 

Sandi sama sekali tidak memercayai Felicia dan langsung memakinya.

 

Rayden tiba-tiba menghela napas lega. Nyawanya terselamatkan.

 

Selanjutnya, dia harus mencoba untuk menyelamatkan Saka,

 

Rayden segera berkata dengan suara yang dalam kepada Sandi, "Saka nggak akan bisa pergi lagi. Aku curiga dia bukan satu-satunya orang yang berhasil menyelinap ke sini. Aku di sini untuk menahannya.

 

Kalian pergi saja dan periksa sekeliling untuk melihat apa ada orang lain di sini."

 

"Kamu ingin menguasai hadiahnya sendirian, ya?" Sandi bertanya dengan mata yang berkilat.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1888 Membakar Langit ~ Bab 1888 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.