Bab 1892
Namun, provokasi seperti ini tidak
begitu penting bagi Saka, dibandingkan dengan menyelesaikan masalah Gary.
Ya, menyelesaikan masalah.
Baru saja, Saka kira-kira sudah
memahami rahasia di dalam tubuh Gary.
"Apakah Leluhur Lavali sedang
menggunakan tubuh keturunannya untuk bangkit kembali?" pikir Saka.
Saka menatap Gary dengan menggunakan
mata gandanya. Matanya menyipit, sementara dia melihat di dalam garis darah
keluarga Lavali, Leluhur Lavali telah meninggalkan sebuah bom waktu. Begitu
Bayangan Leluhur Lavali sering digunakan, garis darah itu akan secara perlahan
mengalami kemunduran ke bentuk sederhana, bahkan mulai mengubah kesadaran
seseorang, menjadikannya orang lain.
Pada saat itu, Gary tidak akan lagi
menjadi dirinya sendiri.
Saka merasa berat hati. Ilmu hitam
semacam ini sangat aneh serta sulit untuk ditangani. Seperti yang Gary katakan,
ini bukan penyakit, melainkan cacat bawaan.
Saka mulai memikirkan berbagai teknik
dari Ilmu Tabib Agung, menggunakan mata gandanya, menunggu saat Gary didesak
hingga batasannya sehingga Bayangan Leluhur Lavali muncul kembali. Kemudian...
Dia akan menghancurkannya!
Pada saat ini, Renan menarik busurnya
hingga melengkung seperti bulan purnama. Aura di sekitarnya menjadi makin kuat,
suara angin dan petir menggema, lalu jarinya tiba-tiba melepaskan tali busur.
Dengan suara desingan tajam, sebuah
cahaya perak yang menyilaukan melesat dengan kecepatan super, serta kekuatan
yang sangat besar. Ini adalah panah angin dan petir, seperti kekuatan ilahi
yang turun!
Suara ledakan besar terdengar ketika
panah itu langsung menembus sebuah bukit kecil. Suara petir menggema, sementara
tanah dan batu beterbangan.
Kemudian, panah itu melesat keluar
dari sisi lain bukit, langsung menuju ke arah Gary.
"Hari ini aku akan
menaklukkanmu. Setidaknya setelah mati, aku nggak akan malu untuk bertemu
keponakanku!"
Gary berteriak panjang. Kedua telapak
tangannya mengeluarkan energi sejati berbentuk api yang berubah menjadi naga
besar yang mengamuk, menyerang langsung ke depan.
Ledakan besar terdengar ketika naga
api itu ditembus oleh panah tersebut. Panah itu melesat mendekat dengan cepat,
tetapi Gary tiba-tiba mengangkat tangan kanannya untuk menangkap panah energi
sejati itu dengan paksa!
Ketika kedua kekuatan bertemu,
terjadi ledakan yang dahsyat di sekitar. Petir dan angin kencang berputar,
memicu badai besar yang membubung tinggi.
Rambut Gary tampak berkibar liar,
sementara matanya penuh keganasan. Darah menetes dari telapak tangan kanannya,
tetapi panah itu tak mampu menembus lebih jauh. Panah perlahan redup, hingga
akhirnya hancur dengan suara retakan dalam genggaman Gary, berubah menjadi
hujan cahaya.
"Bukankah Gary sudah kehilangan
akal sehatnya? Bagaimana bisa dia masih sekuat ini?"
Semua orang tampak terkejut. Panah
itu adalah hasil dari busur rahasia keluarga Dimasta yang dipadukan dengan seni
bela diri angin dan petir, kekuatannya luar biasa. Namun, Gary ternyata
berhasil mematahkannya hanya dengan tangan kosong!
"Inikah kekuatan dari tujuh
keluarga besar? Nggak heran keponakanku bisa dengan mudah membantai banyak
anggota kalian! Kalian masih berani berbicara tentang memburuku?"
Gary tertawa terbahak-bahak, tetapi
auranya penuh dengan keganasan.
"Cukup menarik... Kamu bisa
menahan satu panahku, tapi berapa banyak yang bisa kamu tahan? "ejek Renan
dengan nada penuh penghinaan.
Kata-katanya mengguncang semua orang,
membawa kegembiraan besar. Mereka telah menyaksikan kekuatan panah yang bisa
melukai Gary sebelumnya ini. Bagaimana jika ada lebih banyak panah? Apa Gary
bisa menghentikannya?
"Ayo, bunuh aku kalau kamu
mampu!" teriak Gary sambil langsung menerjang ke arah Renan.
"Seperti binatang yang
terkepung."
Renan tersenyum sinis, kembali
menarik busur dan panahnya. Suara angin dan petir langsung terdengar
menggelegar.
Dua kali suara busur pun terdengar.
Dua cahaya perak melesat bersamaan,
disertai petir yang menyambar serta angin kencang yang menderu.
Dua panah ditembakkan secara
bersamaan!
Serangan ganda ini langsung
menggandakan kekuatannya, membuat semua orang bersemangat.
Tidak diragukan lagi, Renan memang
layak menjadi pemimpin kekuatan terbesar di wilayah luar.
Kemampuannya luar biasa.
Bahkan Saka pun sedikit menyipitkan
mata.
Kemampuan bertarung Renan memang
sangat luar biasa.
Namun, pada saat itu Gary tiba-tiba
berteriak keras.
Cahaya bening di matanya segera
memudar, digantikan oleh keganasan.
Di belakangnya, Bayangan Leluhur
Lavali tiba-tiba muncul, menjulang tinggi seperti menyentuh langit. Bayangan
itu tampak tertawa keras, seolah telah lepas dari penjara, dipenuhi dengan
kegembiraan
Bayangan ini jauh lebih nyata
daripada yang sebelumnya. Ia menggerakkan telapak tangannya yang besar,
langsung mengadang dua panah petir itu.
"Ini..."
Wajah Renan tampak berubah, campuran
antara kebingungan dan keraguan.
"Hancurlah!"
Suara teriakan keras menggema, entah
berasal dari mulut Gary atau Leluhur Lavali. Mungkin juga, saat ini keduanya
telah menjadi satu.
Dua anak panah perak itu bergetar
hebat, memancarkan cahaya terang yang tajam, mencoba melawan telapak tangan
Leluhur Lavali.
Namun, pada saat ini terdengar suara
retakan.
Dua panah itu patah, meledak hingga
melepaskan angin kencang dan petir perak yang menyambar balik, melukai beberapa
penonton.
Namun, Gary tetap berdiri dengan
kokoh. Matanya penuh dengan keganasan, seperti binatang buas yang lepas dari
kandang, maju menerjang ke arah Renan.
Akhirnya, untuk pertama kalinya,
Renan menunjukkan ekspresi terkejut.
No comments: