Membakar Langit ~ Bab 1941

 

Bab 1941

 

"Aku nggak rela!"

 

Kedua mata Renan dipenuhi darah, dia berteriak sambil menggigit giginya, menggunakan kartu ini sama artinya dengan menyerah pada kualifikasi ini.

 

"Para pelindungku akan mendapatkan balasan besar di masa depan!"

 

Tiba-tiba, banyak sekali bawahannya yang segera maju untuk membantunya.

 

Sementara itu, Saka tersenyum dingin dan berkata, " Pemberani sekali."

 

Setelah berbicara, dia berlari dengan ganas seperti harimau di antara kawanan domba, melintasi kerumunan orang dan meninggalkan jejak darah di sepanjang jalan!

 

Sementara itu, muncul kilatan petir yang kemudian menyerang ketiga orang itu!

 

"Bam!"

 

Renan batuk darah, dia berusaha melarikan diri mati -matian, tetapi pada saat berikutnya, dia tiba-tiba berhenti, raut wajahnya sangat muram.

 

Hanya terlihat seekor ular raksasa mengerikan muncul di depan mereka dan menghalangi jalan mereka.

 

Sementara itu, di belakang ular raksasa, Wennie dan yang lainnya sedang menatap tajam ke arah Renan.

 

"Nggak bisa melarikan diri lagi..."

 

Jorel tiba-tiba menghela napas ringan ketika melihat situasi ini, dia lalu meremas batu alam di tangannya dengan erat.

 

Renan terlihat pucat. Tidak ada lagi jalan keluar. Jika terus seperti ini, dia hanya akan dibunuh, dan sepertinya hanya dengan menggunakan batu alarm baru dia bisa bertahan.

 

Namun pada saat ini, Saka juga berhenti mengejar dan berkata kepada Renan dengan tenang, "Renan, menggunakan batu alam itu mungkin akan menyelamatkan hidupmu, tapi cara kematian manusia nggak hanya ada satu, mungkin saja kamu akan mengalami kematian sosial."

 

Setelah mendengar kata-kata ini, Renan gemetar, tiba-tiba dia berbalik dan menatap Saka dengan marah, "Apa maksudmu?"

 

"Kamu tahu jelas apa maksudku."

 

Senyuman sinis muncul di sudut mulut Saka.

 

Tiba-tiba, wajah Renan menjadi pucat seketika.

 

Dalam keluarga besar, orang-orang sangat menjaga citranya. Jika hal itu tersebar keluar, bagaimana dia bisa menjaga nama baiknya?

 

"Ada apa denganmu, Renan? Apakah ada sesuatu milikmu yang dipegangnya?"

 

Jorel berkata dengan marah.

 

Renan tidak menghiraukannya, dia hanya menatap Saka dengan wajah yang mengerikan dan berkata, " Haruskah kamu sejahat ini? Kamu bahkan membunuh seseorang!"

 

"Kamu mungkin nggak mengenalku."

 

Saka tertawa dingin, dia melangkah maju dan berkata, "Aku ini suka mencari janda dan menggali kuburan!"

 

Tidak tahu malu!

 

Kedua mata Renan dipenuhi darah hingga urat-urat di dahinya pun terlihat, dengan gigi yang terkatup, dia berkata, "Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Aku sudah nggak punya apa-apa lagi!"

 

Kalau benar-benar mau mati, lebih baik mati secara sukarela!

 

"Sederhana saja."

 

Saka melangkah maju dan berkata, "Bukankah kalian para tujuh keluarga besar bisa berkomunikasi dengan dunia luar? Aku ingin keluarga Dimasta membantuku berkomunikasi dengan Liana."

 

"Liana? Apa yang ingin kamu lakukan?"

 

Renan tiba-tiba terkejut.

 

"Bukan apa-apa, kudengar Teknik Penerobos Surgawi memiliki kekuatan yang luar biasa. Liana juga menguasai Teknik Penerobos Surgawi, jadi aku ingin mempelajarinya."

 

Saka berkata sambil berkedip.

 

"Apa kamu bilang? Itu adalah warisan Tabib Agung, kamu ingin mendapatkannya?"

 

Renan hanya merasa pemikiran Saka ini sangatlah konyol!

 

"Hmm, dia nggak akan memberikannya padamu jika kamu nggak mengeluarkan usaha apa pun."

 

Saka berkata sambil tersenyum dan berkata, "Jadi, berapa pun harga yang ditawarkan oleh Liana nanti, keluarga Dimasta harus membayarnya..."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1941 Membakar Langit ~ Bab 1941 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.