Bab 1947
"Tapi untuk mendapatkan warisan
itu nggak mudah. Warisan darah seperti itu hanya diberikan kepada yang terkuat,
dan selama ratusan tahun ini, belum ada yang berhasil mendapatkannya ... "
ucap Liana.
Mendengar kata-kata itu, mata Saka
langsung berbinar. Dia berkata, "Aku akan mendapatkan warisan darah
itu!"
Liana terdiam sejenak dan menatap
Saka dengan raut penuh kebingungan. Dia tidak berbicara, seolah mencoba membaca
pikiran dan tujuan Saka.
Bagaimanapun, hal yang melibatkan
warisan darah selalu luar biasa.
Saka tidak memiliki alasan untuk
menyerahkan warisan itu kepada orang lain begitu saja.
Seorang asing yang menyelamatkan Gary
sudah sangat murah hati. Namun, mengapa dia begitu baik kepada Gary? Apa
sebenarnya tujuannya?
Liana tidak bisa tidak berpikir jauh.
"Kelihatannya semua yang kau
lakukan ini demi mendapatkan Teknik Penerobos Surgawi, 'kan?" tanya Liana.
Dia tiba-tiba menunjukkan ekspresi
putus asa, menghela napas ringan dan berkata, "Sudahlah, itu hanya Teknik
Penerobos Surgawi? Aku bisa memberikan lebih banyak, lagi pula, aku juga sudah
nggak bisa mempertahankannya..."
"Apa maksudmu?" tanya Saka
dengan kejut.
Setelah hening beberapa saat, Liana
menjawab, " Kalau aku nggak menyerahkannya, akan ada orang yang datang dan
menggunakan Teknik Pencarian Jiwa padaku. Mau apa pun niatku, aku akan dianggap
melawan orang-orang dari kelas atas. Jadi, menyerahkannya padamu lebih baik
daripada menyerahkannya pada mereka."
Teknik Pencarian Jiwa!
Ekspresi Saka langsung berubah. Itu
adalah teknik terlarang yang telah lama hilang. Jika teknik itu digunakan,
semua ingatan seseorang dapat diambil secara paksa.
Kelihatannya bahkan Liana pun tidak
bisa menahan teknik itu. Ini pasti tekanan dari Sekte Tersembunyi lainnya atau
bahkan dari sekte tabib sendiri...
Tiba-tiba, kata-kata yang hampir
keluar dari mulut Saka langsung ditelan kembali.
"Aku akan memberimu dua bagian
pertama dulu. Setelah masalah Gary selesai, aku akan memberikan sisanya,
bagaimana?" tanya Liana.
Saka mengangguk ringan sambil
tersenyum, dan berkata, "Terima kasih, Senior Liana, atas kemurahan
hatimu. Aku hanya ingin melangkah lebih jauh di jalan seni bela diri... "
Di tengah Gunung Reribu, dua bagian
pertama sudah cukup baginya.
Liana tampak ragu, tetapi dia tetap
memberikan mantra dua bagian pertama Teknik Penerobos Surgawi kepada Saka. Di
tengah itu, Saka masih pura -pura tidak mengerti dan sesekali bertanya.
Setelah mengajarkan dua mantra Teknik
Penerobos Surgawi, Liana kembali mengingatkan banyak hal tentang bahaya di
wilayah gunung itu sebelum mengakhiri telepon.
Sementara itu, Saka duduk di sana dan
merenung sejenak.
Bahkan Liana pun menghadapi tekanan
yang cukup besar di luar sana, tidak heran Wennie memilih untuk menyembunyikan
identitasnya dan tidak berani ditemukan oleh orang lain. Dibandingkan dengan
risiko mengungkapkan identitasnya, dia mungkin lebih khawatir akan menjadi
korban Teknik Pencarian Jiwa ...
"Sekarang, hal pertama yang
harus aku lakukan adalah meningkatkan keterampilanku. Kedua, aku harus pergi ke
Batu Delapan Sekte untuk mendapatkan warisan darah, dan juga... aku harus
menyembunyikan identitasku dengan baik," ucap Saka.
Namun, pertempuran yang baru saja
terjadi sangat mengejutkan dunia, dan di masa depan akan semakin kuat. Risiko
terungkapnya identitas juga akan meningkat.
Untungnya, Saka sudah menyiapkan
rencana sebelumnya...
Memikirkan ini, Saka akhirnya membuat
keputusan. Dia tiba-tiba berkata dengan suara tenang ke luar pintu, "Bawa
Felicia masuk."
Setelah menyimpan Felicia selama ini,
sudah saatnya dia berguna...
Namun, Gilbert segera masuk dengan
panik dan berkata, "Gawat! Felicia kabur saat kekacauan tadi!"
Saka sedikit terkejut, kemudian
mengerutkan keningnya dan berkata, "Gerakannya cepat sekali. Awalnya aku
mau menyisakan nyawanya untuk membantuku... "
Kemudian, Saka berkata dengan acuh,
"Tapi sudahlah. Bagaimana tugas yang aku berikan padamu?"
"Sudah hampir selesai.
Orang-orang sudah menyebarkan kabar bahwa kamu adalah Adriel asli yang telah
mati tiga bulan lalu, lalu dikirim kembali oleh para dewa untuk menyelamatkan
dunia. Kami juga menambahkan cerita tentang ... Raja Adriel yang akan
membangkitkan Negara Elang," jawab Gilbert.
Setelah mengatakan itu, Gilbert
bertanya sambil bibirnya berkedut, "Ini semua trik kuno, apa yang kamu
inginkan dengan ini? Siapa yang akan percaya ..."
Dia merasa bahwa Saka ingin
memanfaatkan pengaruh Adriel untuk menciptakan ilusi bahwa dia memiliki takdir
yang besar dan memenangkan hati orang-orang.
Namun, cara ini terlalu norak.
Paling-paling, hanya orang di pedalaman yang tidak berpendidikan yang akan
percaya...
"Kamu benar, siapa yang akan
percaya ini..." ucap Saka sambil berdiri. Dia kemudian memandang keluar
dengan tangan di belakang, lalu tersenyum dan berkata, "Tapi, dengan
menggunakan nama Adriel, aku bisa menunjukkan diriku sebagai pendukung setia
Adriel. Itu sudah cukup untuk mengumpulkan simpati dan membangun hati orang
orang."
No comments: