Bab 592
Setelah turun dari
mobil, dia mendapati bahwa salon kecantikan itu terlihat sangat mewah dan layak
menjadi tempat untuk wanita-wanita kaya.
Tak lama kemudian,
seseorang berjalan ke arah Nindi dan berkata, "Nindi, silakan ikut
saya."
Nindi mengikutinya masuk
dan berganti pakaian. Saat memasuki sebuah ruangan khusus, dia melihat Bu Riska
sedang berbaring di kursi dengan masker wajah.
"Nindi kamu sudah
sampai?"
Bu Riska bangkit dan
berkata, "Kamu juga bisa mencoba perawatan di sini. Pelayanan di salon
kecantikan ini cukup bagus."
Sebelum Nindi bisa
mengatakan apa pun, día didorong ke sebuah kursi, dan ada sesuatu yang
dioleskan ke wajahnya. Setelah itu, seseorang memijatnya.
Nindi merasa sedikit
gelisah dan merasa tidak nyaman.
Bu Riska seharusnya
sudah tahu sekarang bahwa dia dan Cakra sedang menjalin hubungan. Jika
mengikuti skenario yang biasa terjadi, bukankah seharusnya Bu Riska memberinya
cek dan memintanya untuk meninggalkan Cakra?
Nindi sedikit bingung
dengan perilaku Bu Riska.
Setelah dipijat, Nindi
menjadi sangat rileks. Dia duduk dan menatap Bu Riska, "Anda meminta aku
datang ke sini bukan untuk memberikanku pijat gratis 'kan?"
"Kamu benar, ada
hal lain juga yang ingin aku sampaikan."
Bu Riska memberi kode
dengan tepukan tangan dan seseorang datang sambil membawa banyak tas hadiah,
hampir memenuhi sekeliling Nindi.
Nindi melirik
kantong-kantong belanja itu dan berkata, "Bu Riska, katakan saja apa yang
ingin Anda katakan. Nggak perlu menyiapkan banyak hal."
Bu Riska memberi isyarat
dengan tangannya dan meminta semua orang untuk keluar.
Dia menatap Nindi dan
tak dapat menahan diri untuk berkata, "Aku tahu ini akan membuat hubungan
kita menjadi canggung."
Sebelum dia tahu siapa
Nindi, Bu Riska sangat menyukainya.
Nindi mengambil
inisiatif untuk berbicara, "Cakra dan aku sudah putus."
"Hah?"
Ekspresi Bu Riska sangat
terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Bagaimanapun, Bu Riska
pernah mencoba membujuk Cakra untuk putus sebelumnya, tetapi akhirnya gagal.
Bu Riska tiba-tiba
menjadi sedikit gugup. Apa Nindi sudah tahu segalanya?
Nindi berkata dengan
tenang, "Karena dia telah berkencan denganku sambil menyembunyikan
identitasnya, menurutku ini adalah penipuan, jadi aku minta untuk putus dengannya."
Bu Riska menatap Nindi
dengan rasa bersalah.
Kalau begitu, berarti
Cakra mungkin belum memberi tahu tentang kecelakaan mobil itu.
Bu Riska melangkah maju
dan memegang tangan Nindi, "Memang benar keluarga Julian telah
mengecewakanmu dalam masalah ini, jadi aku akan menebusnya. Jadi, Nindi apa
kamu bersedia menjadi anak angkatku?"
Anak angkat?
Nindi tidak percaya
dengan apa yang dia dengar, jadi Bu Riska ingin menebusnya dengan cara ini?
Bu Riska memegang
tangannya dan berkata, "Nak, aku nggak bermaksud mempermalukanmu. Jika
kamu menjadi putriku, nggak akan ada yang berani menindasmu nantinya."
Bu Riska benar-benar
ingin menebus kesalahannya saat itu.
Terutama ketika dia tahu
bahwa Nindi tidak pernah bahagia hidup bersama keluarga Lesmana. Sejak saat
itu, Bu Riska tidak pernah bisa tidur nyenyak.
Nindi merasa sedikit
tidak enak hati dengan kebaikan Bu Riska, "Bu Riska, Anda nggak perlu
bersikap seperti ini. Cakra dan aku benar-benar sudah putus, dan aku nggak akan
mengganggunya lagi nanti."
"Itu nggak ada
hubungannya dengan dia. Aku hanya ingin punya anak perempuan. Aku sudah
menyiapkan banyak hadiah untukmu. Ambillah semuanya."
Nindi melihat kotak yang
diberikan Bu Riska kepada dirinya. Dia membukanya dan melihat sebuah kunci
mobil mewah dan setumpuk sertifikat kepemilikan rumah di dalamnya.
Mata Nindi terbelalak
hebat.
Bu Riska tidak menulis
cek untuk dirinya sendiri, tetapi malah memberinya mobil mewah dan rumah?
Sebelum Nindi sempat
tersadar, Bu Riska menyerahkan sebuah dokumen kepadanya, "Aku benar-benar
sangat tulus. Setelah kamu menjadi putriku, kamu dapat mewarisi semua hartaku.
Kamu hanya perlu menandatanganinya, dan kamu bisa memiliki harta yang tertera
di dokumen tersebut."
Nindi melihat properti
dan bahkan saham yang tercantum dalam dokumen tersebut. Bukankah jumlahnya
mencapai ratusan miliar?
Namun, Bu Riska tidak
sabar menarik tangannya dan langsung membubuhkan cap sidik jari.
Nindi tidak bisa menolak
lagi, "Bu Riska."
"Panggil aku Ibu
mulai sekarang dan kamu harus menerima hadiah hadiah ini dariku! Kamu resmi
menjadi anggota keluarga Julian mulai hari ini!"
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: