Bab 1310
"Mengaku kamu sebagai
tuan?" kata Felicia.
Mendengar kata-kata itu, wajah
Felicia berubah menjadi sangat marah, dan langkah kakinya semakin cepat
mendekati Adriel.
Kekuatan yang dipancarkan dari
tubuhnya membuat semua orang terkejut.
Sekarang, Adriel memang benar-benar
membuat Felicia marah, seorang ahli Guru Bumi tingkat satu, bagaimana bisa dia
begitu tidak tahu diri!
Namun, Adriel hanya tersenyum santai,
memandangnya dengan tenang dan bertanya, " Kamu yakin nggak
menyesal?"
Tiba-tiba, Felicia mengayunkan tangan
dengan kekuatan dahsyat, niatnya untuk menghancurkan kepala Adriel dengan satu
tamparan.
Namun, saat itu, meskipun ruang di
antara mereka penuh dengan aura marah Felicia, Adriel tetap memandangnya dengan
tatapan sinis. Semakin Felicia merasa kesal, tiba-tiba terdengar dengusan berat
dari udara di atas mereka!
Begitu suara itu terdengar, sebuah
sosok tua yang kurus muncul tiba-tiba di depan Adriel.
Energi sejati tak kasatmata muncul
dari tubuhnya dan ketika tangan Felicia jatuh, hanya menciptakan riak-riak
gelombang yang mengguncang udara. Setelah itu tubuh Felicia terpental mundur
oleh kekuatan yang luar biasa.
"Leluhur?"
Felicia melihat orang itu, wajahnya
berubah drastis, dan segera dia menundukkan kepala dengan hormat.
"Hormat pada leluhur!"
Seketika, orang-orang yang dibawa
oleh Felicia segera turun berlutut untuk memberi hormat.
Elin dan Wennie pun akhirnya menghela
napas lega, segera memberi penghormatan dengan sopan.
Leluhur ini adalah seorang ahli
dengan kekuatan tingkat langit tahap kesembilan, bahkan di keluarga Janita, dia
adalah tamu yang sangat dihormati. Mereka tentu harus menjaga rasa hormat.
Saat itu, Legan menatap Felicia
dengan wajah dingin, matanya penuh kebencian. Felicia merasa ada yang tidak
beres dan hatinya berdebar. Mengapa rasanya leluhur dalam suasana hati yang
tidak terlalu baik?
Dengan cepat Felicia memaksakan
senyum dan berkata, "Selamat kepada leluhur atas keberhasilan mendapatkan
harta karun Iblis darah. Aku mohon maaf telah mengganggu meditasi leluhur,
tetapi izinkan aku memberi penjelasan."
Dia menunjuk ke Adriel dengan
ekspresi serius dan berkata, "Leluhur, pelayan yang kamu terima ini berani
menghinaku! Aku nggak keberatan dengan penghinaan pribadi, tapi aku adalah
keturunan langsung dari keluarga Buana! Bagaimana bisa aku biarkan keluarga
Buana dihina? Oleh karena itu, aku harus memberikannya pelajaran!"
Setelah itu, Felicia menatap Adriel
dengan senyum dingin.
Pikirnya Adriel sudah pasti akan
mati, tak ada yang bisa menyelamatkannya!
Setelah penjelasannya tadi, Adriel
bisa dikatakan telah melakukan kesalahan besar!
Menghina kehormatan keluarga Buana
adalah dosa yang tak termaafkan.
Apalagi leluhur yang sangat menjaga
martabat keluarga pasti akan membunuhnya dengan tangannya sendiri!
Namun, Adriel sama sekali tidak
takut, hanya tersenyum tipis dan berkata, "Kuharap leluhur mendengarnya.
Aku juga telah memberikan beberapa kontribusi untuk keluarga Buana, tetapi
sekarang keturunanmu justru menginginkan kematianku."
"Berani sekali! Apa kamu mencoba
membujuk leluhur dan menghasut perpecahan di antara kita?!" kata Felicia
dengan nada merendahkan.
Dia merasa bahwa leluhur pasti sangat
menghargainya dan tak mungkin terpengaruh oleh kata-kata Adriel. Dia berniat
menambah bumbu dan ingin melontarkan lebih banyak tuduhan.
Namun, Legan hanya mengangguk kecewa
dan berkata dengan dingin, "Aku sudah tahu... "
Lalu, dia mengangkat tangannya.
Felicia melihat dengan dingin pada
Adriel dan sudah siap melihat ekspresi ketakutan di wajahnya setelah satu
tamparan dari dirinya.
Plak!
Namun, tiba-tiba dia yang justru
ditampar oleh leluhur. Dia memegang wajahnya dengan tangan dan menatap Legan
dengan mata terkejut, "Leluhur, kamu..."
"Jangan panggil aku leluhur! Aku
nggak punya keturunan sepertimu!" teriak Legan.
Suara Legan terdengar jelas di
telinga Felicia, "
Felicia, sepertinya kamu belum
mengerti alasan aku memanggilmu ke sini."
Mendengar pertanyaan itu, Felicia
merasa sangat bingung dan segera berkata, "Bukankah karena leluhur
menghargaiku?"
Apa lagi selain itu?
Tentu saja karena dia telah memberi
kontribusi besar untuk leluhur!
"Menghargai kamu? Kamu pikir
kamu punya kemampuan luar biasa? Aku memanggilmu ke sini bukan untuk
menghargaimu, tetapi untuk meminta kamu menghormati Leo! Karena dia, kamu bisa
sampai di sini!" teriak Legan dengan marah.
"Ini ... Ini..."
Felicia tertegun dan matanya
membesar. Dia tidak percaya mendengar langsung dari mulut Legan.
Keluarga Buana adalah keluarga besar
dengan pengaruh besar, dan hanya orang-orang luar biasa yang bisa bertemu
dengan Legan.
Kini dia diberi tahu untuk
menghormati Leo?
nb: Untuk next chapter, silahkan liat di Youtube Novel Terjemahan Indonesia
Jangan lupa, Like, Komen, Share dan Subscribe yaa
No comments: