Bab 1618
"Terlalu meremehkanmu."
Melihat Shawn dalam kondisi
puncaknya, wajah Adriel yang dipenuhi darah menampilkan senyuman dan tanpa
tanda-tanda pesimisme. Dia telah lama mencari tahu kekuatan Tubuh Elemen
Matahari miliknya sendiri.
Namun, Shawn memperlihatkan kepada
Adriel betapa tingginya potensi dari Tubuh Elemen Matahari ini, memberikan
Adriel sebuah arah yang jelas.
Lagipula, jika Tubuh Elemen Matahari
saja sudah sekuat ini, bagaimana dengan kekuatan dari mata ganda yang bahkan
lebih kuat dan disebut sebagai Penguasa Segala Tubuh? Betapa mengerikan
kekuatannya?
"Langka sekali bisa menemui
lawan sepertimu yang bisa memaksa aku menggunakan teknik Phoenix milikku. Tapi,
aku nggak akan menahan diri. Kita adalah saudara seayah, tetapi hanya satu yang
bisa hidup!" ujar Shawn dengan pelan.
Dengan phoenix yang menyertainya,
Shawn memancarkan keanggunan yang tak tertandingi seolah-olah dia adalah
seorang penguasa agung yang dengan tenang menyadari keperkasaan dirinya dan tak
terhadang oleh siapa pun.
Jika sikap seperti itu ada pada orang
lain, mungkin itu terasa sombong, tetapi pada Shawn, sikap itu begitu alami.
"Belum tentu," jawab Adriel
sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.
Adriel bisa merasakan perasaan Shawn.
Tanpa adanya Shawn dalam perjalanan hidupnya, dia juga akan merasa kesepian.
Saat itu, Shawn tiba-tiba memancarkan
kekuatan yang jauh lebih besar. Phoenix mengeluarkan suara bernada tinggi yang
sangat mulia, membuat seluruh arena bergetar.
Shawn membawa kekuatan dahsyat yang
mengguncang langit, kembali mengangkat Tinju Elemen Matahari dan menghantamkan
ke arah Adriel.
Namun Adriel, dengan semangat tempur
yang menyala, tak mundur sedikit pun menghadapi Shawn yang berada dalam kondisi
puncaknya. Dia malah maju menyerang dan seluruh tubuhnya menyala dengan api
emas merah; seakan ingin membakar segala hal yang ada di depannya!
Semua orang terkejut. Adriel memilih
untuk menyerang langsung, bukankah itu berarti mencari maut?
Namun, tak lama setelah itu, muncul
pemikiran lain di benak mereka. Mungkin Adriel sudah tahu bahwa dia pasti akan
kalah, bahkan jika kalah, dia ingin melakukannya dengan sangat tragis.
Serangan langsung ini mungkin berasal
dari perasaan marah dan tak ingin menyerah begitu saja.
Di dalam ruang pemantauan.
Liana melihat layar dengan wajah
serius dan berkata, "Sudah cukup, suruh dia berhenti."
Nyonya Freya juga terlihat puas dan
ingin bangkit untuk turun tangan. Penampilan Adriel sudah memuaskan dirinya.
Proses pembelajaran tentu ada batasnya, dan tidak seharusnya membiarkan Adriel
mengorbankan nyawanya.
Shawn memang luar biasa!
"Tunggu! Nggak benar!"
Tiba-tiba, Nyonya Freya terkejut saat
melihat layar di hadapannya!
Di arena pertarungan!
Semua orang melihat dengan mata
terbuka lebar, terkejut dan kebingungan. Shawn pun merasakan sesuatu yang aneh.
Tubuhnya berhenti sejenak karena
merasa ada bahaya dan dengan sedikit kebingungan, dia menatap Adriel.
Namun yang dilihatnya, Adriel
meskipun sedang melawan, ternyata dalam dirinya juga muncul peningkatan
kekuatan, seperti ada kekuatan besar yang perlahan terbangun!
"Shawn, pertarungan ini belum
berakhir!"
Adriel tersenyum lebar, mengungkapkan
semangat juangnya yang penuh percaya diri. Tiba-tiba, dia berteriak keras.
Teknik Penerobos Surgawi...
Penerobos Ketiga!
Buka!
Bam!
Di bawah tatapan terkejut semua
orang, butiran- butiran darah mulai jatuh dari tubuh Adriel.
Tubuhnya sudah sampai pada batas maksimum
dan
simbol-simbol hitam yang ada padanya
seolah
hidup, terus-menerus bergerak dan
berputar.
Saat itu juga, kekuatan Adriel
meledak luar biasa, terus melonjak tanpa henti. Itu membuat semua orang tidak
bisa lagi menentukan sejauh mana kekuatan yang telah dia capai!
Yang terlihat hanyalah, Adriel
seperti berubah menjadi binatang buas berbentuk manusia. Tanpa menggunakan
senjata, Adriel langsung menyerbu Shawn!
Buk!
Adriel dan Shawn bertabrakan
langsung, kekuatan luar biasa meledak dari tabrakan tersebut.
Kemudian, Adriel mengeluarkan
teriakan yang menggetarkan! Darahnya mendidih dengan semangat yang membara.
No comments: