Bab 1625
Saat ekspresi Nyonya Freya tampak
masam, tiba - tiba ponselnya, berdering. Lalu, dia menarik napas dalam-dalam
dan berkata, "Pergilah, nanti aku akan mencarimu untuk menyelesaikan
masalah ini."
Sambil berbicara, dia hendak pergi
menjawab telepon.
Mata Liana langsung berbinar. Dia
segera mengikuti dan bertanya, "Telepon dari siapa? Kenapa aku nggak boleh
dengar? Apa kamu selingkuh?"
Tampaknya, dia justru sangat berharap
Nyonya Freya berselingkuh.
"Pergi!" seru Nyonya Freya
dengan nada marah.
Namun pada saat itu, Liana mengangkat
teleponnya dan mendengar suara Adriel yang serius.
"Nyonya Freya, ada sesuatu yang
ingin kubicarakan denganmu..."
Mendengar suara Adriel, Liana
langsung menunjukkan ekspresi kecewa.
Nyonya Freya memandang Liana dengan
tatapan tajam, memberikan isyarat agar dia tidak bersuara, lalu dengan tenang
berkata, "Ada apa?"
"Penjaga Sekte Dokter Surgawi
itu memberiku sebuah pil, tapi pil itu... ada sedikit masalah... "
Suara Adriel terdengar makin serius,
"Mereka menggunakan metode dan resep obat dari garis keturunan Tabib Agung
untuk membuat obatnya."
Setelah ucapan ini terlontar, Nyonya
Freya menghela napas, lalu menatap Liana dengan tatapan tajam.
Liana berpura-pura tidak terjadi
apa-apa. Dia mendongak, seolah-olah tidak ada hubungannya dengan dirinya.
"Nyonya Freya," suara
Adriel di ujung telepon terdengar sangat serius. Dia berkata, "Ini masalah
besar, aku ingin tahu apakah Nyonya tahu apa yang terjadi..."
Nyonya Freya terdiam sejenak, lalu
berkata, " Menurutmu bagaimana?"
"Menurutku, dengan kemampuan
guruku, mereka nggak mungkin mencuri resep obat ini, jadi... "
Adriel berpikir sejenak, sebelum
berkata, "Hanya ada satu kemungkinan, resep obat ini diberikan oleh
guruku."
"Hmm, mereka memiliki hubungan
yang sangat dekat dengan garis keturunan Tabib Agung, bahkan di dalam Sekte
Dokter Surgawi, ada orang yang memiliki hubungan yang dekat dengan
guruku."
Liana menjadi bersemangat. Dalam
hati, dia kagum dengan kecerdasan Adriel, menunggu Adriel mengetahui
kebenarannya dengan penuh harap.
Nyonya Freya meremas ponselnya dengan
erat, tetapi tidak bisa membantah. Dia berkata dengan alis berkerut, "Hmm,
kamu masuk akal. Aku akan menyelidikinya..."
"Nggak perlu selidiki lagi!
Kurasa aku sudah tahu segalanya!"
Nyonya Freya terkejut, lalu tanpa
sadar berkata," Kamu sudah tahu?"
Sementara itu, Liana makin
bersemangat, hampir saja dia ingin mengakuinya kepada Adriel.
Beberapa saat kemudian, Adriel dengan
tegas berkata, "Sekte Dokter Surgawi ini tampaknya sama seperti Lembah
Ilahi Obat, keduanya adalah pengkhianat!"
Setelah ucapan itu terlontar, suasana
di tempat menjadi hening sejenak.
Liana menepuk dahinya dengan satu
tangan dan tampak bingung.
Nyonya Freya terdiam sejenak, lalu
tersenyum dan berkata dengan nada yang sangat serius, "Hmm, apa yang kamu
katakan sangat masuk akal."
Adriel bingung. Dia bertanya,
"Nyonya Freya, kamu nggak tanya kenapa aku bisa berspekulasi seperti
ini?"
"Oh, kenapa?" tanya Nyonya
Freya.
"Sebenarnya sangat mudah...
" Adriel menghela napas dan berkata, "Aku dan guruku punya sifat yang
hampir sama. Jujur saja, kami punya lebih banyak musuh daripada teman..."
Dia melihat beberapa pengalaman Tabib
Agung dalam warisan Tabib Agung. Sejujurnya, Tabib Agung adalah orang yang
baik. Dia telah menyelamatkan rakyat dan melawan kejahatan.
Namun, mengapa orang jahat bisa
jahat? Karena dia kuat...
Jadi, sebenarnya Tabib Agung selalu
menyinggung orang kuat dan membantu orang lemah. Setelah Tabib Agung meninggal,
dia tidak pernah melihat ada orang dari Sekte Dokter Surgawi yang datang
mencari Tabib Agung.
No comments: