Bab 1662
Steven memegangi wajahnya yang
memerah. Itu bukan karena ditampar, tetapi karena perasaan marah yang menggebu.
Steven tetap seorang ahli tingkat
ilahi, bagaimana bisa Adriel memperlakukan aku seperti ini?
Benar-benar sombong seperti biasanya
...
Baiklah, tunggu saja. Begitu aku
kembali ke Lembah Ilahi Obat, aku ...
Namun, tiba-tiba suara panik
terdengar.
"Adriel, bagaimana
keadaanmu!"
Steven terkejut mendengar suara yang
sedikit familiar.
Lalu, dia melihat seorang wanita
turun dari langit dan mendarat di tempat itu!
Wajahnya yang cantik, menggoda dan
sangat mempesona!
Ini...
Liana?
"Apa kamu baik-baik saja? Apa
kamu terluka?" tanya Liana dengan cemas.
Tanpa ragu, Liana langsung memeriksa
kondisi Adriel dengan tangannya sendiri.
Nyonya Freya yang menyaksikan hal itu
menghela napas dalarn-dalam. Tadi, saat menonton pertunjukan bagus dari Steven,
Adriel sudah sempat memberi tahu dia tentang Liana ...
Saat ini, Steven terdiam melihat
interaksi mereka.
Dia tidak sempat terkejut lagi karena
seluruh tubuhnya terasa kaku.
Terakhir kali di ruang pengadilan,
dia sudah menduga identitas Adriel dan sekarang, dugaan itu terbukti benar...
Adriel adalah pewaris dari Sekte
Dokter Surgawi!
Lalu, apakah itu berarti aku akan
mati?
Pada saat itu, Liana benar-benar
meliriknya dan bertanya pada Adriel, "Kamu ingin bagaimana
membunuhnya?"
Nada suaranya, seperti sedang berkata
ingin membunuh ayam.
Steven pucat pasi ketika
mendengarnya.
Adriel tersenyum dan berkata, "Nggak
perlu dibunuh, pelihara saja. Jadikan dia kantong darahku.
Kantong darah?
Maksudmu, kamu ingin aku adalah alat
penyediaan darah untukmu?
Bagi seorang ahli tingkat ilahi, ini
adalah penghinaan yang sangat besar, tetapi sekarang Steven malah mengungkapkan
rasa terima kasih yang mendalam, "Terima kasih, Pak Adriel atas
kemurahannya!"
Namun, Liana sedikit mengerutkan
kening dan berkata, "Kenapa harus memaafkannya ? Bahkan orang-orang dari
empat kekuatan besar lainnya, aku bisa bantu bunuh semua. Kamu tinggal ikut aku
ke Sekte Dokter Surgawi, kenapa harus berlarian di dunia persilatan ini dan
membuang waktu?"
Jika kembali bersama Liana ke Sekte
Dokter Surgawi, dia akan segera mendapatkan posisi yang sangat tinggi, bahkan
Yasmin yang baru kembali ke keluarga Romli bersama ayahnya, Darna akan sangat
hormat padanya.
Itu adalah jalan yang sangat lancar.
Namun, Adriel sedikit menggelengkan
kepala lalu berkata dengan suara lembut, "Kenapa guruku nggak meminta aku
untuk menghubungi kalian sejak awal?"
Liana sedikit terkejut.
Kenapa Tabib Agung membiarkan Adriel
menghadapi tantangan sendiri?
Padahal, jika Tabib Agung memberi
sedikit keuntungan, Adriel pasti akan segera berada di posisi yang lebih
tinggi...
Adriel tersenyum sedikit lalu
berkata, "Kalau sejak awal aku bertemu dengan kalian, mungkin tingkatanku
sudah lebih tinggi, tapi aku takkan memiliki ketahanan hati seperti sekarang.
Bisa mengatasi segala kesulitan dan mencapai puncak, mungkin itu yang
sebenarnya dimaksudkan oleh guruku..."
Liana mengerutkan kening sedikit,
lalu menghela napas. Dia tidak bisa menahan diri dan akhirnya setuju.
Soal Adriel ini, meskipun ada
kekurangannya, tetapi dia tetap memiliki harga diri...
"Baiklah, terserah
padamu..." ujar Liana sambil tersenyum pahit dan mengangguk setuju.
Sementara itu, Steven yang mendengar
semuanya merasa makin putus asa.
Gawat...
Ternyata Liana adalah istri guru
Adriel, lantas, seperti apa posisi guru Adriel itu?
Dia sangat menyesal, Adriel anak
sialan ini, jelas - jelas memiliki kedudukan tinggi, tapi kenapa dia
berpura-pura? Kalau saja dia bilang dari awal, apakah aku harus sampai
terperosok jadi badut seperti ini?!
Apakah kalian berdua menganggap ini
menyenangkan untuk mempermainkanku?
No comments: