Bab 1692
"Ini adalah warisan Iblis
Darah?" Pada saat ini, Juan berteriak dengan tidak percaya,
"Mustahil! Saat Iblis Darah mengendalikan sungai darah waktu itu, aku
melihatnya, sungai darah nggak bisa menyerap jiwa!"
"Apa salahnya kalau aku
memperbaiki dan menyempurnakannya sedikit?" jawab Adriel datar.
Adriel berdiri di tengah aliran
sungai darah, berusaha keras mengendalikan sungai itu untuk menyerap bayangan
hantu. Sungai darah ini dulunya hanyalah seni jahat yang murni digunakan untuk
membunuh.
Namun, ajaran warisan Dewa Obat
mengutamakan prinsip menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu, saat warisan ini
jatuh ke tangannya sebagai pewaris Tabib Agung, sungai darah mengalami
perubahan besar melalui metode Tabib Agung.
Energi inti sungai darah kini tidak
hanya untuk membunuh, tetapi juga untuk menyucikan.
Itu dapat menenangkan roh jahat,
menghapuskan energi jahatnya sehingga sungai darah perlahan berubah menjadi
sungai arwah yang memiliki kekuatan untuk menyucikan.
Namun, ketika perkataan ini
disampaikan, semua orang, termasuk Juan, terpana. Bagaimana bisa seseorang
mengubah warisan Iblis Darah yang merupakan ahli tingkat Ilahi Agung?
"Dito sungguh punya anak yang
luar biasa..."
Juan menarik napas panjang.
Ekspresinya tiba-tiba menjadi sangat serius.
Sungai darah Adriel ternyata mampu
sepenuhnya menahan kekuatannya...
Tiba-tiba, dia menatap Adriel dengan
senyuman serakah di wajahnya sambil berkata, "Sungai darah itu luar biasa.
Aku menginginkannya!"
Seketika, bayangan-bayangan hantu itu
langsung mundur semua, diikuti tatapan takjub dari semua orang di sekitarnya.
Juan tiba-tiba membuka mulutnya,
mengeluarkan daya isap yang kuat. Ribuan bayangan hantu itu berubah menjadi
energi hitam dan tersedot ke dalam mulutnya seperti pusaran besar.
Saat bayangan hantu lenyap, suasana
langsung kembali tenang. Namun, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Tubuh Juan
membesar secara mendadak.
Tubuh kurusnya yang kering kini
memancarkan energi inti yang dahsyat. Tubuhnya bertambah tinggi dan otot-otot
yang tadinya kempis kini mencuat. Bahkan rambut putihnya mulai berubah menjadi
hitam legam.
Di kulitnya, muncul wajah-wajah hantu
hitam yang tampak menyeramkan, masing-masing dipenuhi ekspresi kebencian.
Saat ini, seluruh tubuhnya dipenuhi
aura menyeramkan, layaknya iblis yang baru keluar dari neraka!
Dia berdiri tegap, auranya mencapai
puncak!
Seolah dengan satu pukulan saja, dia
bisa membantai tingkat langit tahap delapan!
"Adriel! Apa kamu berani
bertarung langsung denganku?"
Juan menatap Adriel dengan sepasang
mata yang berubah menjadi hitam pekat. Embusan napasnya dipenuhi energi hitam
pekat yang mencekam.
"Leluhur Roh Jahat!"
Melihat sosok itu, Wiri berseru tak
percaya dan segera mengingatkan Adriel, "Sudah cukup, cepat mundur! Itu
jurus pamungkasnya!"
Juan bisa mencapai posisinya sekarang
berkat jurus ini. Namun, energi jahat yang ditampung dalam tubuhnya akan
merusak tubuh. Itu membutuhkan energi darah yang kuat untuk menopangnya.
Di usia senjanya, saat energi
darahnya melemah, Juan jarang menggunakannya.
Namun, tepat saat Wiri panik, Adriel
malah memandang lawannya tanpa rasa takut. Adriel tertawa ke arah langit dan
membentuk segel di tangannya!
Teknik Penerobos Surgawi. Larangan
pertama, terbuka!
Saat langkah pertama jatuh, energinya
melonjak lagi mencapai master langit tingkat lima!
Namun, itu belum berakhir. Adriel
terus mengubah formasi tangannya!
Larangan kedua, terbuka!
Langkah kedua turun, naik ke master
langit tingkat enam!
Tak berhenti di situ, Adriel
melangkah ke langkah ketiga.
Penerobosan Ketiga....
Master langit tingkat tujuh!
Tubuhnya seakan ada naga marah yang
sedang terbangun di dalam dirinya, mengeluarkan gelombang energi yang bisa
mengguncang dunia.
Di tubuhnya ada garis-garis hitam
misterius, tetapi kali ini kulitnya tidak robek atau berdarah. Setelah melalui
proses hancur dan bangkit kembali, dia menemukan bahwa membuka Penerobosan
Ketiga kali ini lebih mudah dari sebelumnya.
No comments: