Membakar Langit ~ Bab 1697

 

Bab 1697

 

"Gawat, itu Formasi Pembantaian Kehidupan!" seru Daniel di dalam pesawat. Wajahnya tiba-tiba menjadi pucat.

 

"Kita sudah habis kan..." ucap Louis. Dia benar- benar panik, Formasi Pembantaian Kehidupan bisa membunuh master tingkat langit tahap kesembilan, bahkan smaster ilahi setengah langkah pun sulit untuk melawannya.

 

Wajah Leony pucat, dia menggenggam erat tinjunya, dan menatap adegan itu dengan tatapan kosong

 

"Gawat! Cepat, telepon Guru Freya! Kita sudah terlambat, Adriel... terlalu gegabah!" ucap Wennie dengan gelisah.

 

Fara juga melihat adegan ini, dia berseru semangat, "Shawn! Adriel mati, akhirnya Adriel akan mati!"

 

Namun, ketika dia berbalik, dia melihat Shawn mengerutkan keningnya sedikit. Fara terkejut, dia bertanya, "Adriel telah melukaimu dengan parah, apakah kamu nggak senang dia mati?"

 

Shawn melihat adegan itu dan menggeleng sedikit, lalu menjawab, "Aku kehilangan lawan yang baik, apa yang bisa aku senangi?"

 

Semua orang terkejut melihat munculnya Formasi Pembantaian Kehidupan ini, baik musuh maupun teman, semuanya telah menganggap Adriel akan mati.

 

Adriel menghadapi serangan pedang yang berat dan tak terelakkan itu secara langsung, dia menghembuskan napas dan sedikit menyipitkan matanya.

 

"Juan, pedang ini mungkin mematikan bagi orang lain, sayangnya lawanmu itu aku ... " ucap Adriel sambil menatap Juan.

 

Tiba-tiba, dia melangkah maju dengan langkah besar menghadapi pedang hantu tanpa rasa takut. Suara samar dan misterius mulai terdengar dari mulutnya, "Pulanglah, semua jiwa... "

 

"Pulanglah, semua jiwa! Jangan menjadi budak untuk musuh! Jangan menjadi hantu dan merugikan orang-orang..."

 

Adriel membentuk segel yang misterius, tubuhnya memancarkan cahaya emas yang tidak terlalu terang dan tidak mendominasi seperti sinar matahari yang hangat. Cahaya itu membawa kelembutan dan menyinari pedang hantu.

 

Dalam sekejap, pedang hantu itu tiba-tiba menjadi lambat.

 

Pada permukaan pedang hantu itu, terdapat wajah hantu yang mengerikan yang terbentuk dari banyak jiwa yang tersiksa. Energi jahat, dendam, dan kemarahan itu perlahan menghilang seiring dengan penyebaran cahaya emas dan suara panggilan roh yang samar-samar.

 

Sementara itu, ekspresi mengerikan di wajah Juan juga segera hilang dan dia menjadi bingung.

 

Di bawah tatapan semua orang yang terkejut, Adriel yang kecil berjalan maju seperti semut. Sedangkan pedang hantu yang sangat besar itu, malah mundur sedikit demi sedikit dengan kaku.

 

Adegan ini membuat suasana menjadi sunyi senyap.

 

Suara memanggil jiwa itu, terus terdengar...

 

"Nggak mungkin, ini nggak mungkin terjadi!" teriak Juan sambil menunjuk Adriel. Wajahnya menunjukkan kemarahan yang tak terbatas.

 

Ini adalah Formasi Pembantaian Kehidupan!

 

Bagaimana mungkin Adriel mampu memecahkannya?

 

Namun pada saat itu, Adriel tetap tenang. Dia berkata, "Kamu menghancurkan semua kehidupan, sedangkan aku menyelamatkan semua kehidupan, kenapa aku nggak bisa memecahkannya?"

 

Ini adalah metode yang diciptakan oleh Tabib Agung untuk mengatasi Formasi Pembantaian Kehidupan yang mengancam jutaan orang, dengan menggabungkan beberapa ajaran.

 

Teknik Memanggil Jiwa.

 

Teknik ini menghilangkan energi jahat dan meringankan penderitaan.

 

"Aku nggak percaya! Aku nggak percaya! Nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian dari tanganku! Bunuh dia!" teriak Juan.

 

Mentalnya benar-benar ambruk sekarang, dia dengan gila mengayunkan pedang hantu itu ke depan dan menyerang Adriel.

 

Namun pada saat itu, Adriel tiba-tiba mengubah segel tangannya, kemudian suaranya yang lembut dan tenang berubah menjadi sebuah hembusan napas yang lembut. Dia berkata, "Balas dendam dengan dendam, balas musuh dengan musuh. Setelah itu, pergilah ke alam baka..."

 

Dalam sekejap, pedang hantu yang tadinya tenang tiba-tiba menjadi ganas dan kembali memancarkan energi jahat yang tiada batas.

 

Namun, ia berputar arah dan menyerang ke Juan yang terbelalak.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1697 Membakar Langit ~ Bab 1697 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 14, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.