Bab 651 Bujuk Aku
Alex tahu dia tidak bisa membuang waktu lagi, karena
dia melihat Auturan terus berguling-guling di tempat tidur seolah-olah dia
sangat kesakitan.
Untuk membawanya keluar kamar, dia memeluknya
erat-erat. Autumn segera memeluknya erat-erat.
Dia kesulitan bernapas karena cengkeraman kuat wanita
itu. Namun, dia tidak peduli karena dia harus membawanya ke Klub Sakura
sesegera mungkin.
“Hei, kemana kamu akan membawanya bersamamu?” Desmond
bertanya kapan Alex sedang keluar dari kamar bersama Autumn .
Alex menepis pertanyaan pemuda itu dan terus berjalan
keluar ruangan dengan kecepatan tinggi.
Ketika dia dalam perjalanan keluar dari hotel, dia
merasakan napas wanita itu di lehernya saat dia terus menciumnya dengan mesra.
Dia tidak mempedulikan sensasi aneh yang dia rasakan
dan memanggil taksi. Kemudian dia menginstruksikan pengemudinya segera setelah
dia masuk ke dalam mobil bersamanya, “Bawa aku ke Klub Sakura sekarang juga!”
Autumn terus bergumam dengan volume yang nyaris tak
terdengar sepanjang perjalanan. Alex tidak bisa mendengarnya selain saat dia
memanggil namanya.
Tepat ketika Alex mencoba mencari tahu hal-hal yang
dia butuhkan untuk membantu Autumn meringankan kondisinya, dia merasakan
sensasi aneh datang dari area panggulnya.
Matanya membelalak tak percaya saat melihat sekilas Autumn
tergeletak di pahanya dengan mata terpaku di selangkangannya.
Terkejut dengan respon wanita itu, dia mencoba
mengabaikannya, tapi wanita itu malah berada dalam pelukannya lagi karena jalan
yang bergelombang.
Autumn lalu berbisik di telinganya dengan tatapan
cabul, “Bisakah kamu memberikannya padaku? Aku mau kamu!"
Alex terbatuk beberapa kali sebelum menenangkan diri.
Alex tahu dia harus melakukan sesuatu terhadapnya agar
dirinya tidak mengamuk. Selanjutnya, dia melancarkan serangan kuat ke lehernya
dan membuatnya tidak sadarkan diri.
Begitu dia pingsan dan berhenti mencoba sesuatu yang
sembrono, Alex menghela nafas lega.
“Anak muda jaman sekarang makin liar ya? Saya takut
memegang tangan pasangan saya ketika kami belum menikah!”
Alex merasa malu saat mendengar pengemudi itu
mengolok-oloknya. Dia tahu pengemudinya pasti telah mengamati mereka sejak
mereka naik ke mobil.
Alih-alih terlibat dalam percakapan dengan pengemudi,
dia malah melihat ke luar jendela hingga mencapai tujuannya.
Dia bergegas ke tempat itu sambil menggendong Autumn
tak lama setelah dia membayar sopirnya. Dia segera mengambil botol
No comments: